Foto: instagram.com/arafat_panji/
Gili Kapal berada di Desa Padam Guar, Kecamatan Padak Guar, Kabupaten Lombok Timur. Gili (pulau) ini merupakan gundukan pasir berbentuk lonjong yang disebut mirip seperti bentuk kapal. Gili ini memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi, tak ada pohon yang tumbuh di atasnya dan juga tidak berpenghuni.
Gili Kapal juga disebut sebagai gili misterius karena hanya muncul saat air laut surut. Saat air pasang otomatis akan menghilang secara misterius. Gili ini dapat muncul dalam dua hari sekali selama 4-5 jam. Hal ini disebabkan karena permukaan daratannya yang tak terlalu luas. Oleh karena itu, kita tidak bisa menginap atau berlama-berlama berada di gili ini.
Penamaannya tak terlepas dari sejarah masa lalu. Sebab kawasan ini merupakan perairan dangkal yang tak terlihat jelas oleh para nakhoda, akibatnya membuat kapal sering terdampar. Dari sejarah inilah penamaan Gili Kapal diambil.
Gili Kapal tidak ada jam buka-tutup, karena pengunjung bisa datang kapan saja saat air laut sedang surut. Tidak ada tiket masuk, namun pengunjung harus membayar tarif menyeberangnya. Di sini tidak tersedia tempat duduk, penginapan, toilet dan seterusnya, karena hanya terdapat pulau pasir itu saja.
Penyeberangan Gili Kapal yang berada di Pelabuhan Padak Guar berjarak sekitar 88 kilometer dari Kota Mataram, dengan waktu tempuh dua jam perjalanan. Kontur jalannya sudah mulus.
Rute yang dapat diikuti menuju Gili Kapal: Kota Mataram - Cakranegara - Narmda - Sedau - Mantang - Kopang - Terara - Sikur - Paok Motong - Masbagik - Aikmel - Pringgabaya - Labuan Lombok Sambelia - Padak - Labuhan Padak Guar - Gili Kapal.
Transportasi yang digunakan sebaiknya kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan dan jasa travel dengan harga Rp85.000-300.000, karena belum ada angkutan umum sampai ke pelabuhan. Tarif menyeberang ke Gili Kapal sekitar Rp25.000 per orang dengan waktu sekitar 20 menit.
Salah satu penginapan terdekat yang bisa diakses dari Gili Kapal adalah Bidara Cottages. Berada di Labuhan Pandan, Sambelia, Lombok Timur, sekitar 20 menit dari Gili Kapal. Fasilitasnya: area parkir, resepsionis 24 jam, restoran, bar, kolam renang outdoor, sarapan, ramah difabel dan akses WIFI. Tarif untuk sekali menginap sekitar Rp250.000.
Gili Kapal juga disebut sebagai gili misterius karena hanya muncul saat air laut surut. Saat air pasang otomatis akan menghilang secara misterius. Gili ini dapat muncul dalam dua hari sekali selama 4-5 jam. Hal ini disebabkan karena permukaan daratannya yang tak terlalu luas. Oleh karena itu, kita tidak bisa menginap atau berlama-berlama berada di gili ini.
Penamaannya tak terlepas dari sejarah masa lalu. Sebab kawasan ini merupakan perairan dangkal yang tak terlihat jelas oleh para nakhoda, akibatnya membuat kapal sering terdampar. Dari sejarah inilah penamaan Gili Kapal diambil.
Foto:instagram.com/kakanyongitaam/
Walaupun hanya berupa gundukan pasir putih, namun pulau mungil ini amat cantik dengan kejernihan air lautnya yang berwarna biru terang. Kunjungan terbaik ke Gili Kapal adalah saat musim panas. Gili ini akan muncul dari waktu pagi hingga sore hari.
Seperempat area pantai dari Gili Kapal ini tidak ditumbuhi terumbu karang. Jadi Teman Brisik dapat berenang di area ini secara bebas tanpa khawatir merusak habitat laut yang ada. Sementara sisanya ditumbuhi oleh terumbu karang. Di sini terdapat berjuta hewan laut dari ikan badut berwarna-warni, penyu, kuda laut, bintang laut dan lain sebagainya.
Gili Kapal juga masih berdekatan dengan beberapa gili lainnya yang berukuran lebih besar, seperti Gili Petagan, Gili Lampu, Gili Bidara dan Gili Kondo. Semua gili ini memiliki pelabuhan penyeberangan yang sama. Jadi persis seperti kata pepatah, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
Seperempat area pantai dari Gili Kapal ini tidak ditumbuhi terumbu karang. Jadi Teman Brisik dapat berenang di area ini secara bebas tanpa khawatir merusak habitat laut yang ada. Sementara sisanya ditumbuhi oleh terumbu karang. Di sini terdapat berjuta hewan laut dari ikan badut berwarna-warni, penyu, kuda laut, bintang laut dan lain sebagainya.
Gili Kapal juga masih berdekatan dengan beberapa gili lainnya yang berukuran lebih besar, seperti Gili Petagan, Gili Lampu, Gili Bidara dan Gili Kondo. Semua gili ini memiliki pelabuhan penyeberangan yang sama. Jadi persis seperti kata pepatah, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
Foto:instagram.com/estpr/
Gili Kapal tidak ada jam buka-tutup, karena pengunjung bisa datang kapan saja saat air laut sedang surut. Tidak ada tiket masuk, namun pengunjung harus membayar tarif menyeberangnya. Di sini tidak tersedia tempat duduk, penginapan, toilet dan seterusnya, karena hanya terdapat pulau pasir itu saja.
Penyeberangan Gili Kapal yang berada di Pelabuhan Padak Guar berjarak sekitar 88 kilometer dari Kota Mataram, dengan waktu tempuh dua jam perjalanan. Kontur jalannya sudah mulus.
Rute yang dapat diikuti menuju Gili Kapal: Kota Mataram - Cakranegara - Narmda - Sedau - Mantang - Kopang - Terara - Sikur - Paok Motong - Masbagik - Aikmel - Pringgabaya - Labuan Lombok Sambelia - Padak - Labuhan Padak Guar - Gili Kapal.
Transportasi yang digunakan sebaiknya kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan dan jasa travel dengan harga Rp85.000-300.000, karena belum ada angkutan umum sampai ke pelabuhan. Tarif menyeberang ke Gili Kapal sekitar Rp25.000 per orang dengan waktu sekitar 20 menit.
Salah satu penginapan terdekat yang bisa diakses dari Gili Kapal adalah Bidara Cottages. Berada di Labuhan Pandan, Sambelia, Lombok Timur, sekitar 20 menit dari Gili Kapal. Fasilitasnya: area parkir, resepsionis 24 jam, restoran, bar, kolam renang outdoor, sarapan, ramah difabel dan akses WIFI. Tarif untuk sekali menginap sekitar Rp250.000.
Artikel ini ditulis oleh Baiq