Foto: Brisik.id/Zahir
Kali ini Teman Brisik akan diajak untuk mencicipi sebuah kuliner, khususnya jajanan pasar yang masih eksis hingga kini di Surabaya. Nama makanan tersebut adalah kue bikang atau bagi sebagian masyarakat disebut carabikang.
Bagi penikmat kuliner tradisional tentu sudah tidak asing dengan makanan yang memiliki bentuk seperti bunga mekar ini, terutama bagi Teman Brisik yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya. Kue berukuran mungil ini tentu memiliki kenangan tersendiri bagi para penikmatnya.
Kue bikang terbuat dari tepung beras, santan, pewarna makanan serta aroma pandan atau cokelat dan juga gula yang dicampur menjadi satu dan dimasak di sebuah wadah cetakan khusus berbentuk lingkaran yang sudah diolesi minyak. Ketika akan matang kue ini kemudian ‘dicungkil’ atau diambil menggunakan sebuah alat khusus. Dari sinilah bentuk seperti bunga mekar dari kue bikang ini terbentuk. Sepintas mungkin cukup sederhana namun tentu saja memasak kue ini memiliki trik tersendiri agar kue tidak gosong atau hancur ketika dicungkil.
Bagi penikmat kuliner tradisional tentu sudah tidak asing dengan makanan yang memiliki bentuk seperti bunga mekar ini, terutama bagi Teman Brisik yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya. Kue berukuran mungil ini tentu memiliki kenangan tersendiri bagi para penikmatnya.
Kue bikang terbuat dari tepung beras, santan, pewarna makanan serta aroma pandan atau cokelat dan juga gula yang dicampur menjadi satu dan dimasak di sebuah wadah cetakan khusus berbentuk lingkaran yang sudah diolesi minyak. Ketika akan matang kue ini kemudian ‘dicungkil’ atau diambil menggunakan sebuah alat khusus. Dari sinilah bentuk seperti bunga mekar dari kue bikang ini terbentuk. Sepintas mungkin cukup sederhana namun tentu saja memasak kue ini memiliki trik tersendiri agar kue tidak gosong atau hancur ketika dicungkil.
Foto: Brisik.id/Zahir
Di Surabaya sebenarnya cukup mudah menemukan pedagang yang menjual kue bikang di pasar tradisional. Tapi ada sebuah toko yang sudah terkenal sejak dulu dalam membuat dan menyajikan kue bikang. Namanya Toko Kue Bikang Peneleh. Lokasinya berada di Jalan Peneleh No. 32-34, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng.
Untuk menuju ke lokasi toko ini cukup mengambil jalur dari Jalan Semut Kali menuju ke perempatan antara Jalan Pasar Besar Wetan dan Jalan Jagalan. Kemudian lurus saja menuju ke Jalan Peneleh, setelah kurang lebih 1 km akan menemukan toko kue ini di sebelah kiri jalan yang berhadapan dengan aliran sungai Kali Mas. Untuk patokannya adalah sebelum Jembatan Peneleh.
Untuk menuju ke lokasi toko ini cukup mengambil jalur dari Jalan Semut Kali menuju ke perempatan antara Jalan Pasar Besar Wetan dan Jalan Jagalan. Kemudian lurus saja menuju ke Jalan Peneleh, setelah kurang lebih 1 km akan menemukan toko kue ini di sebelah kiri jalan yang berhadapan dengan aliran sungai Kali Mas. Untuk patokannya adalah sebelum Jembatan Peneleh.
Foto: Brisik.id/Zahir
Sepintas bila mengunjungi toko ini, bikang yang dijual tidak ada bedanya dengan di tempat lain. Namun bikang yang dijual di toko ini memiliki cita rasa tersendiri dan tentu saja aroma santan bercampur pandan yang selalu tercium di toko ini. Selain itu kue yang dijual selalu dalam keadaan hangat karena dimasak di dapur yang menjadi satu dengan toko kue tersebut.
Tidak mengherankan apabila Teman Brisik bertanya kepada warga Surabaya dimana tempat terbaik mencari kue bikang, maka akan diarahkan ke Toko Kue Bikang Peneleh. Toko ini sendiri diyakini sudah menjual kue bikang sejak tahun 1970-an.
Tidak mengherankan apabila Teman Brisik bertanya kepada warga Surabaya dimana tempat terbaik mencari kue bikang, maka akan diarahkan ke Toko Kue Bikang Peneleh. Toko ini sendiri diyakini sudah menjual kue bikang sejak tahun 1970-an.
Foto: Brisik.id/Zahir
Harga sebuah kue bikang di sini adalah Rp6.000. Meski cukup mahal untuk sebuah jajanan pasar, Teman Brisik tidak akan kecewa dengan rasanya. Selain itu di toko ini juga menjual beberapa kue dan jajanan lainnya yang berkisar mulai dari Rp3.000 – 7.000 per buah.
Untuk menikmati kue bikang ini ada beberapa cara. Paling umum adalah dimakan waktu masih baru matang. Ada rasa sensasi garing di luar bagian kue namun cukup lembut di area tengah kue. Kue bikang ini sendiri cocok untuk dinikmati saat pagi atau sore hari sebagai camilan minum teh atau kopi.
Untuk menikmati kue bikang ini ada beberapa cara. Paling umum adalah dimakan waktu masih baru matang. Ada rasa sensasi garing di luar bagian kue namun cukup lembut di area tengah kue. Kue bikang ini sendiri cocok untuk dinikmati saat pagi atau sore hari sebagai camilan minum teh atau kopi.
Artikel ini ditulis oleh Zahir