Burger Pinggir Jalan dengan Rasa Tidak Sembarangan

Apa yang terlintas pertama kali saat teman brisik mendengar makanan bernama burger? Olahan roti dengan aneka isian dan saus? Makanan bule? Atau malah makanan mahal? Ya, semua itu tidak salah jika digunakan untuk mendeskripsikan burger. Tidak bisa disangkal juga jika burger sudah menjadi salah satu makanan fast food pilihan para remaja bahkan hampir semua kalangan.

Remaja masa kini seolah menganggap dirinya gaul jika sudah makan burger karena harganya yang bisa dibilang cukup mahal. Tapi, apakah pernah menemui burger enak yang harganya di bawah rata-rata? Salah satu burger pinggir jalan yang rasanya enak dan harganya masuk akal adalah "burger ketintang". Terkenal dengan nama seperti itu tidak lain karena terletak di depan Kantor Telkom Ketintang Surabaya, atau berada di halte bus yang telah lama terbengkalai atau tidak terpakai di depan telkom ketintang. Tepatnya dapat ditemukan di jalan Ketintang No.156 Kota Surabaya. Dekat dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Bukan berupa warung atau tempat berjualan khusus, pedagang burger ini menjual burgernya menggunakan gerobak dorong sederhana. Walaupun banyak pedagang berjajar jajar di sepanjang jalan, sangat mudah untuk teman brisik menemukan lokasinya karena berada di jalan besar. 

Foto : Brisik.id/agmarina

Burger ketintang yang satu ini sudah menjadi primadona banyak kalangan. Mulai dari pegawai, pekerja yang berada di sekitar lokasi, masyarakat sekitar bahkan para mahasiswa yang mendambakan makanan enak tapi murah. Sama halnya dengan burger pada umumnya yang menyediakan berbagai macam varian isian, burger ketintang juga memiliki pilihan seperti berisikan daging, sayuran selada, mentimun dan tomat, tapi isiannya bisa berbeda beda tergantung selera teman brisik.

Mulai dari burger daging yang isinya hanya daging original, daging dengan keju, daging keju dan telur, sampai isian yang lainnya juga ada. Tentu harga yang dibanderol berbeda tergantung dari isian apa yang dipilih. Harganya mulai dari Rp9.000 saja dan untuk tingkatan pedasnya juga bisa bilang, jadi kalau enggak suka pedes bisa request tanpa saus cabai. 

Foto : Brisik.id/agmarina

Burger Ketintang ini mulai beroperasi setelah maghrib atau sekitar pukul 18.00 hingga habis, tapi tidak jarang sebelum pukul 21.00 burger ketintang sudah tutup. Satu porsi burger bisa digunakan untuk mengganjal perut yang lapar. Apalagi jika teman brisik sengaja memesan burger dengan varian isi daging, telur plus keju, dijamin bakal kenyang walaupun belum makan nasi.

Saat keadaan sedang ramai pengunjung, teman brisik tidak akan menunggu lama karena bapak penjualnya telah terbiasa memasak burger dengan jumlah banyak dalam waktu yang bersamaan. Bungkus yang digunakan juga sangat sederhana. Hanya berupa kertas dilapisi tissue agak tebal dan dibungkus sesuai dengan bentuk dari burger itu sendiri. Mengingat harganya yang murah, rasanya tidak jadi masalah jika dibungkus dengan kemasan seperti itu. Percaya atau tidak, kemasan sebenarnya tidak mempengaruhi cita rasa burger itu sendiri. Oiya, untuk tetap menjaga rasanya alangkah lebih baik jika dikonsumsi saat keadaan burger masih hangat. 

Dikarenakan posisi gerobak berada dipinggir jalan maka tidak akan ditemukan tempat parkir khusus, tapi teman brisik bisa menaruh kendaraannya di parkiran Minimarket yang berada di seberang halte atau parkir di depan gerobak dengan memberi uang Rp2.000 kepada tukang parkir nantinya. 

Wah pasti penasaran kan? Silakan coba sendiri sensasi burger pinggir jalan yang rasanya enggak sembarangan dan hati-hati ketagihan ya teman brisik.