Sebagai pusat industri sejak masa pemerintahan Hindia Belanda menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota tersibuk di Jawa Timur hingga saat ini. Kota Surabaya yang juga dikenal sebagai Kota Pahlawan ini banyak meninggalkan bangunan tua bekas masa kolonial yang masih dapat dijumpai di sejumlah sudutnya.
Salah satu lokasi menarik yang menampilkan pemandangan berupa bangunan kuno nan jadul ada di Kota Tua Surabaya yang beralamat di Jl. Gula No.14-A, Bongkaran, Kec. Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur. Membuka memori dengan menyaksikan gaya arsitektur bangunan dapat mengingatkan bahwa Surabaya sudah menjadi salah satu kota penting sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.
Kota Tua Surabaya adalah salah satu destinasi wisata yang sangat mudah dikunjungi. Transportasi menuju kota tua dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan bermotor dari Stasiun Surabaya Kota.
Gaya arsitektur sejumlah bangunan yang masih bernuansa kolonial, unik dan vintage ini membuat wisatawan banyak yang mengambil foto.
Foto: brisik.id
Mengingat bahwa Kota Surabaya dijadikan sebagai kota industri, menyebabkan banyak peninggalan gedung-gedung pabrik di lokasi ini. Salah satunya adalah gedung House of Sampoerna. Tak hanya diselimuti bangunan bergaya Eropa, ada juga bangunan dengan nuansa pecinan yang terletak di Jl. Karet yakni gedung PT. Bentoel.
Bangunan lain yang cukup menarik adalah bangunan peninggalan tempat sembahyang salah satu keluarga Tionghoa. Keluarga tersebut bernama The Goan Tjing. Banyak sekali nilai-nilai sejarah yang dapat ditemukan rumah ini.
Di tempat yang sama juga berdiri gedung yang digunakan sebagai tempat pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa, pengurus cabang Surabaya.
Ada juga gedung yang dimanfaatkan oleh pemerintahan Jepang sebagai bengkel senjata yang kemudian berhasil direbut oleh para pemuda Surabaya. Saat ini gedung tersebut digunakan menjadi gedung Bank Mandiri, namun banyak juga yang mengenal dengan nama Gedung Lindeteves.
Foto: brisik.id
Berjalan sedikit lagi, Anda akan menemukan viaduk atau jalur rel kereta api. Terdapat juga gedung PT. Pelni Heritage yang pada masa pendudukan Jepang dijadikan sebagai kantor berita domei. Diketahui kantor berita domei adalah pihak yang menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Selain gedung, daerah Kota Tua Surabaya ini juga dekat dengan peninggalan sejarah lainnya, seperti Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November.
Peninggalan lainnya yang ada di Kota Tua Surabaya adalah Jembatan Merah. Jembatan ini dikenal sebagai jembatan pertumpahan darah saat terjadinya perang 10 November 1945.
Kawasan Kota Tua Surabaya ini lokasinya sedikit jauh dari pusat keramaian. Akan terasa menyeramkan jika berjalan sendirian. Pasalnya daerah ini terbilang cukup sepi dan banyaknya bangunan kuno tanpa penghuni berdiri di sana. Namun daya tariknya tetap memikat.
Foto: brisik.id
Wilayah Kota Tua Surabaya ini cukup luas untuk dieksplor. Jika Anda akan berkunjung, sebaiknya persiapkan waktu yang panjang dan stamina yang baik untuk menjelajahi semua bangunannya.
Penginapan di dekat lokasi Kota Tua Surabaya juga cukup bayak dan beragam. Ada Hotel Acardia dengan kisaran harga menginap Rp300.000 hingga Rp500.000 per malam. Hotel tersebut juga dekat dengan Jembatan Merah, Tugu Pahlawan, dan Stasiun Pasar Turi.
Jika lapar, daerah ini juga tersedia sentra kuliner, yakni Wisata Kuliner Krembangan yang jaraknya juga dekat dengan Jembatan Merah. Harga beragam makanan yang ditawarkan pun cukup murah, yaitu mulai dari harga Rp10.000 saja.
Jika berniat mencari oleh-oleh, dapat mengunjungi Pasar Atom yang juga dekat dengan Kota Tua Surabaya. Di pasar ini tersedia banyak kudapan dan pernak-pernik yang cocok dijadikan buah tangan.
Itulah sedikit cerita mengenai Kota Tua Surabaya yang dapat dijadikan sebagai tempat berlibur akhir pekan.