Kawasan Kampung Peneleh yang Tidak Lekang oleh Zaman
Food & Travel 06 Februari 2021cagar budaya sejarah surabaya kawasan kolonial kampung peneleh
Foto: Brisik.id/Zahir
Berkunjung ke kota Surabaya rasanya belum lengkap bila tidak menikmati beragam objek wisata yang terdapat di salah satu kota yang cukup bersejarah ini. Kota yang memiliki julukan sebagai kota pahlawan ini memiliki segudang wisata khususnya yang bertemakan sejarah dan budaya.
Bagi teman brisik yang sangat menggemari wisata sejarah pasti akan menjadikan kota Surabaya sebagai salah satu destinasi tujuan wisata sekaligus menimba ilmu tentang sejarah bangsa. Salah satu objek wisata sejarah yang menjadi unggulan di kota Surabaya adalah wisata kampung Peneleh yang merupakan salah satu kawasan pemukiman tertua di kota Surabaya.
Sejarah Singkat
Kampung Peneleh sendiri merupakan kampung tua di kota Surabaya, tidak begitu diketahui kapan perkampungan ini mulai ada namun sebagian masyarakat meyakini kawasan perkampungan ini ada sejak sebelum zaman kolonial Belanda. Nama kampung Peneleh sendiri berasal dari kata ‘pinilih’ yang memiliki arti terpilih atau kaum pilihan, kemudian menjadi bergeser ke penyebutan Peneleh. Pada zaman kolonial Belanda kawasan ini menjadi salah satu pemukiman penduduk yang cukup padat yang tidak hanya didominasi oleh kaum pribumi namun juga etnis Eropa dan juga beberapa warga Tionghoa.
Foto : Brisik.id/Zahir
Salah satu ciri khas perkampungan kuno di kota Surabaya adalah terdapat beberapa makam kuno yang diyakini sebagai makam tokoh masyarakat sekitar, beberapa makam tersebut banyak ditemukan di tengah jalan di perkampungan di kawasan Peneleh bahkan beberapa terdapat di halaman atau pekarangan rumah warga sekitar. umumnya makam-makam tersebut dapat ditemui di Peneleh gang I hingga Peneleh gang IV.
Rumah H.O.S Tjokroaminoto yang bersejarah
Selain keberadaan makam-makam kuno di kawasan perkampungan Peneleh tentu saja terdapat beberapa objek wisata lain seperti beberapa kawasan bangunan tua bekas zaman kolonial dan juga rumah-rumah tokoh masyarakat. Salah satu bangunan yang menjadi primadona di kawasan kampung Peneleh adalah rumah dari H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan salah satu tokoh pergerakan bangsa. Rumah yang berada di Jalan Peneleh gang VII ini menjadi bersejarah karena menjadi tempat kost para tokoh bangsa pada waktu muda seperti Ir. Soekarno, Musso dan juga Semaoen. Rumah yang bergaya khas Jawa ini masih kokoh berdiri hingga kini bahkan menjadi salah satu bangunan cagar budaya di kota Surabaya.
Foto : Brisik.id/Zahir
Selain itu di kawasan Peneleh juga terdapat kawasan pemakaman Eropa yang biasanya dijadikan sebagai salah satu tempat pemotretan idaman bagi sebagian masyarakat kota Surabaya karena kondisi wilayahnya yang memiliki kesan horor namun cukup memanjakan mata.
Lokasi
Lokasi dari kawasan perkampungan Peneleh ini berada di tengah kota Surabaya bersebelahan dengan aliran sungai Kali mas, tepatnya masuk ke kawasan kecamatan Genteng, kota Surabaya. Untuk menuju ke lokasi perkampungan ini cukup mudah. Teman brisik dapat mengambil rute setelah monumen tugu pahlawan yang berada di Jalan Pahlawan, kemudian lurus saja menuju ke Jalan Kramat Gantung, setelah melalui jalan Kramat Gantung akan melihat aliran sungai Kali mas. Kemudian berbelok ke arah kawasan Peneleh menyeberangi aliran sungai Kali mas, yang menjadi titik acuan adalah jembatan lama Peneleh yang juga merupakan salah satu cagar budaya di kota Surabaya.
Bisa juga mengambil rute dari Jalan Semut Kali, setelah berada di ujung jalan akan menemui perempatan dan cukup lurus saja dan akan memasuki kawasan perkampungan Peneleh.
Foto : Brisik.id/Zahir
Kampung Peneleh sendiri cukup sering dikunjungi oleh wisatawan terutama pada akhir pekan atau pada hari besar peringatan tertentu seperti Hari Pahlawan atau peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia karena sering diadakan beberapa event seperti diskusi sejarah ataupun napak tilas sejarah Surabaya.
Foto : Brisik.id/Zahir
Bagi teman brisik yang mencari lokasi bersantap makan di kawasan perkampungan Peneleh menjual beragam makanan seperti lontong mie, gado-gado, nasi pecel, rujak cingur dan juga terdapat beberapa kafe di kawasan ini. Di sini juga terdapat beberapa stand yang menjual beragam souvenir seperti baju dan gantungan kunci dengan harga mulai dari Rp5.000 per item.
Bila yang membutuhkan fasilitas penginapan terdapat beberapa hotel yang cukup dekat dengan kawasan Peneleh. Salah satunya adalah Hotel Vini Vidi Vici yang berada di Jalan Tambak Bayan Tengah No. 17-19, Alun-alun Contong. Untuk tariff menginap di hotel ini mulai dari Rp150.000 per malamnya, Teman Brisik dapat menghubungi pihak hotel di nomor 0315319333.
Artikel ini ditulis oleh Zahir
cagar budaya sejarah surabaya kawasan kolonial kampung peneleh