Hutan Mangrove Tapak Tugu, Bukti Pelestarian Lingkungan Sekaligus Ekowisata
Food & Travel 28 Juli 2020
Foto: kompasiana/Nyoman Prayoga
Semarang merupakan salah satu kota yang erat dengan daerah pesisir. Tak jarang masyarakat yang tinggal di pesisir mengalami abrasi yang mengancam kehidupan mereka. Untuk menanggulangi masalah tersebut, pemerintah Kota Semarang melakukan salah satu tahapan mencegah abrasi, yakni dengan merehabilitasi kawasan mangrove.
Disamping itu, kawasan hutan mangrove juga digunakan sebagai tempat wisata dan membantu perekonomian penduduk di sekitar.
Hutan Mangrove Tugu terletak di Desa Tapak Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Pelestarian alam ini dimulai dari Kelompok Tani Tambak Tapak Sido Rukun dan perkumpulan PRENJAK yang membentuk dua program mencegah kerusakan lingkungan hidup mereka. Yang pertama adalah pembuatan alat pemecah ombak sederhana dari tumpukan ban mobil bekas yang diikat satu dengan yang lain, diisi pasir, lalu diikat ke tiang bambu atau kayu. Yang kedua adalah penanaman dan pelestarian hutan mangrove. Di Desa Tapak sendiri terdapat dua jenis mangrove, yakni Avicennia Marina dan Rhizophora Mucronata.

Foto: kectugu.semarangkota.go.id
Kehadiran hutan mangrove memunculkan sejumlah spot yang dijadikan destinasi wisata. Tempat wisata ini dilengkapi dengan jalan dan jembatan di atas perairan yang terbuat dari bambu. Penggunaan batang bambu itu menambah kesan tradisional dan menyatu dengan alam. Dipenuhi dengan dedaunan hijau serta ranting-ranting, tempat ini menjadi spot instagramable dan cocok untuk hunting foto.
Selain itu, wisatawan dapat mengelilingi hutan mangrove dengan menyewa perahu. Dengan menaiki perahu, Anda akan menikmati pemandangan teduhnya hutan mangrove. Dahan-dahan pohon tumbuh begitu lebat dan membuat Anda seakan tengah menyusuri terowongan di atas air.
Dari segi kenyamanan, pihak pengelola ekowisata memberikan caping kepada penumpang perahu untuk menghindarkan sengatan sinar matahari serta sebagai penghalau ranting mangrove jika mengenai kepala. Sedangkan dari sisi keselamatan, setiap wisatawan akan diberikan pelampung.
Setelah puas berkeliling, Anda bisa singgah ke tempat pembibitan mangrove. Di sini adalah lokasi untuk mendapatkan penjelasan dan edukasi soal mangrove. Tak jauh dari lokasi ini juga terdapat tambak ikan dan udang. Sejumlah ikan tambak jenis blanak, munjair, kakap, kiper, rusah-rusah, dan ikan sembilan, boleh dipancing wisatawan.

Foto: instagram/@ariefsetiawan21
Sore hari, kawasan mangrove ini akan terasa semakin indah. Kehadiran fauna seperti Belibis Batu, Kuntul Besar, dan Blekok menambah nuansa eksotis.
Hutan Mangrove Tugu buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Tiket masuknya sebesar Rp5.000 per orang. Tak perlu risau, di sini sudah tersedia kantin dan warung makan untuk memanjakan perut saat kelaparan.
Adapun penginapan terdekat dengan hutan ini adalah Front One Inn Semarang. Beralamat di Jl. Walisongo No.421, Tambakaji, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang atau sekitar 10 menit berkendara menuju hutan mangrove. Harga menginapnya mulai dari Rp200.000 per malam. Informasi lebih lanjut hubungi (0247)6431996.
Disamping itu, kawasan hutan mangrove juga digunakan sebagai tempat wisata dan membantu perekonomian penduduk di sekitar.
Hutan Mangrove Tugu terletak di Desa Tapak Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Pelestarian alam ini dimulai dari Kelompok Tani Tambak Tapak Sido Rukun dan perkumpulan PRENJAK yang membentuk dua program mencegah kerusakan lingkungan hidup mereka. Yang pertama adalah pembuatan alat pemecah ombak sederhana dari tumpukan ban mobil bekas yang diikat satu dengan yang lain, diisi pasir, lalu diikat ke tiang bambu atau kayu. Yang kedua adalah penanaman dan pelestarian hutan mangrove. Di Desa Tapak sendiri terdapat dua jenis mangrove, yakni Avicennia Marina dan Rhizophora Mucronata.

Foto: kectugu.semarangkota.go.id
Kehadiran hutan mangrove memunculkan sejumlah spot yang dijadikan destinasi wisata. Tempat wisata ini dilengkapi dengan jalan dan jembatan di atas perairan yang terbuat dari bambu. Penggunaan batang bambu itu menambah kesan tradisional dan menyatu dengan alam. Dipenuhi dengan dedaunan hijau serta ranting-ranting, tempat ini menjadi spot instagramable dan cocok untuk hunting foto.
Selain itu, wisatawan dapat mengelilingi hutan mangrove dengan menyewa perahu. Dengan menaiki perahu, Anda akan menikmati pemandangan teduhnya hutan mangrove. Dahan-dahan pohon tumbuh begitu lebat dan membuat Anda seakan tengah menyusuri terowongan di atas air.
Dari segi kenyamanan, pihak pengelola ekowisata memberikan caping kepada penumpang perahu untuk menghindarkan sengatan sinar matahari serta sebagai penghalau ranting mangrove jika mengenai kepala. Sedangkan dari sisi keselamatan, setiap wisatawan akan diberikan pelampung.
Setelah puas berkeliling, Anda bisa singgah ke tempat pembibitan mangrove. Di sini adalah lokasi untuk mendapatkan penjelasan dan edukasi soal mangrove. Tak jauh dari lokasi ini juga terdapat tambak ikan dan udang. Sejumlah ikan tambak jenis blanak, munjair, kakap, kiper, rusah-rusah, dan ikan sembilan, boleh dipancing wisatawan.

Foto: instagram/@ariefsetiawan21
Sore hari, kawasan mangrove ini akan terasa semakin indah. Kehadiran fauna seperti Belibis Batu, Kuntul Besar, dan Blekok menambah nuansa eksotis.
Hutan Mangrove Tugu buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Tiket masuknya sebesar Rp5.000 per orang. Tak perlu risau, di sini sudah tersedia kantin dan warung makan untuk memanjakan perut saat kelaparan.
Adapun penginapan terdekat dengan hutan ini adalah Front One Inn Semarang. Beralamat di Jl. Walisongo No.421, Tambakaji, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang atau sekitar 10 menit berkendara menuju hutan mangrove. Harga menginapnya mulai dari Rp200.000 per malam. Informasi lebih lanjut hubungi (0247)6431996.
Artikel ini ditulis oleh Giovanni Alvita Diera
Berita Terkait
Menikmati Pesona Curug Pletuk
Food & Travel 27 September 2020Megahnya Patung Buddha Tidur Terbesar di Indonesia
Food & Travel 27 September 2020Masjid Cheng Ho, Hidden Treasure di Surabaya
Food & Travel 27 September 2020Lembah Hijau Rumbia, Kesejukan di Tanah Gersang Jeneponto
Food & Travel 26 September 2020
Terbaru
Jembatan Biru, Wisata Murah Meriah di Kawasan Rawa Pening
Food & Travel 28 September 2020Sate Srepeh, Makanan Legendaris Khas Rembang
Food & Travel 28 September 2020Indahnya Suasana Sore Hari di Jekopi
Food & Travel 28 September 2020Kupas Dimsum, Mengupas Habis Lezatnya Dimsum
Food & Travel 28 September 2020Segelas Minuman Manis dari Kopi Baris
Food & Travel 28 September 2020Jejak Majapahit di Situs Candi Pari Sidoarjo
Food & Travel 28 September 2020Sekepal Tanah Surga di Bukit Khayangan
Food & Travel 28 September 2020Cara Kekinian Menikmati Pisang
Food & Travel 28 September 2020Puncak Segoro, Ulu Watu Versi Yogyakarta
Food & Travel 28 September 2020
Berita Video
Popular Tags
Trending
Berburu Mainan di Jakarta Toys & Comics Fair 2020
News 29 Februari 2020Youtuber Masak Jenglot Goreng Tepung, Apa Rasanya?
News 19 November 2019Wali Kota Dikritik, Datang ke Acara Publik Cuma Pakai Foto
News 13 Oktober 2019649 Orang Diamankan Polisi Usai Demo DPR
News 01 Oktober 2019Seperti Apa sih Fasilitas Hotel Untuk Isolasi
News 28 April 2020Pesona Bukit Bintang Tiga Rasa di Lombok
Food & Travel 12 Oktober 2019Nasi Bakar Isi Kepompong Ulat Jati
Food & Travel 04 Oktober 2019Habis Demo Terbitlah Sampah
News 01 Oktober 2019