Foto: instagram.com/de_mata_de_arca
Ada banyak museum di Yogyakarta. Konsep yang diusung masing-masing museum punya perbedaan dan keunikan yang mencolok. Salah satu museum yang mengusung konsep yang beda adalah De MATA Trick Eye Museum. Berlokasi di gedung XT Square, Kota Yogyakarta, tak heran membuat museum ini mudah diakses karena letaknya berada di tengah kota.
Maka tak heran juga kalau tempat ini kerap dijadikan pilihan bagi para pengunjungnya yang ingin mendapatkan hiburan yang seru. Tidak hanya menjadi hiburan keluarga, tempat ini juga berhasil menarik kaum muda untuk berkunjung.
Apabila dilihat, De MATA jelas ingin membedakan dirinya dengan konsep yang umumnya diusung oleh banyak museum. Alih-alih koleksi sejarah, museum yang satu ini justru dijejali oleh banyaknya koleksi visual.
Koleksinya pun bukan koleksi ala kadarnya, melainkan kumpulan lukisan tiga dimensi (3D) yang memanjakan mata setiap pengunjung.
Nggak main-main, De MATA museum termasuk dalam salah satu museum dengan koleksi lukisan 3D terbanyak, lho! Setidaknya terdapat ratusan lukisan yang bersarang di tempat ini.
Di tempat ini, pengunjung diperbolehkan untuk memanfaatkan koleksi yang ada sebagai spot berfoto. Konsep 3D yang diusung menjadikan museum ini cocok bagi para pengunjung yang ingin menambah koleksi foto di galeri Instagram. Foto-foto yang dihasilkan akan memperlihatkan ilusi optik yang seolah-olah nyata. Konsep ini sejalan dengan tema "Trick Eye" yang diusung oleh museum ini.
Lukisan-lukisan 3D yang ada pun terkategori dalam macam-macam tema dan ukuran. Ini terlihat dari salah satu lukisan 3D yang ukurannya sampai 5 meter. Dengan tema yang beragam, pengujung dibuat seperti sulit berhenti karena merasa 'wajib' mencoba berfoto di setiap lukisan yang dipajang.
Koleksi lukisan 3D dari De MATA Museum sendiri merupakan bagian dari salah satu wahana yang digabungkan Ruang Tematik dan Light Corner. Berbeda dengan Lukisan 3D, kedua konsep tersebut sedikit berbeda walaupun sama-sama cocok sebagai latar belakang berfoto. Nah, ketiga konsep tersebut dimasukan dalam wahana yang diberi nama: De MATA 1.
Selain itu, museum De MATA memiliki tiga kategori wahana lainnya, yaitu De MATA 2, De Arca, dan D'Walik. Masing-masing memiliki konsep yang berbeda.
De MATA 2
Hampir serupa dengan De MATA 1, De MATA 2 turut menyisipkan lukisan 3D, namun dengan dilengkapi tambahan wahana 4D, Photo Studio berteknologi green screen dan juga ruangan Mirror Illusion.
Ketika berada di De MATA 2, pengunjung akan menikmati sensasi berfoto dengan beragam tema kostum khas seperti Jawa, Jepang, Korea, Belanda, Mesir dan sebagainya.
Apabila di De MATA 1 terdapat sajian snack dan makanan, di bagian ini pun juga disediakan tempat untuk menikmati sajian gelato dan stand suvenir yang bisa dibeli oleh pengunjung.
Hal yang berbeda akan pengunjung lihat ketika menjelajahi ke bagian wahana De ARCA. Di sini, pengunjung akan dimanjakan oleh beragam koleksi patung fiber karya para seniman lokal Yogyakarta.
Total ada ratusan patung 5D yang menyerupai bentuk Tokoh Pahlawan Nasional dan Dunia, Selebriti, hingga Tokoh Fiksi seperti Superhero. Ingin berfoto dengan tokoh-tokoh terkenal? Di sinilah tempatnya.
Perbedaan paling mencolok terdapat di wahana D'Walik yang menjadi bagian Museum De MATA. Tema ini sejalan dengan nama D'Walik yang berarti terbalik. Illusion Room dengan 27 tema ruangannya akan membuat pengunjung menikmati pengalaman berada di ruangan terbalik dengan konsep yang berbeda-beda.
Asyiknya lagi, di sini tersedia fasilitas WiFi gratis bagi para pengunjung, sehingga foto-foto yang berhasil diabadikan dapat segera dipamerkan ke akun media sosial pribadi. Adapun fasilitas lainnya juga sudah disiapkan seperti toilet umum, kantin, toko suvenir dan jasa sewa photographer.
Museum ini beralamat di gedung XT Square; Jalan Veteran, No. 150-151, Pandeyan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Harga tiket masuk De MATA Trick Eye Museum sendiri cukup variatif, untuk mudahnya diuraikan sebagai berikut:
1) Happy Hour: Rp30 ribu/orang yang berlaku pada Senin-Jumat pukul 10.00-15.00.
2) Weekday: Rp40 ribu/orang, berlaku pada pukul 15.00-22.00 setiap Senin-Jumat.
3) Weekend: Rp50 ribu/orang yang berlaku pada pukul 10.00-22.00 setiap akhir pekan dan hari libur.
Daftar tersebut merupakan harga tiket masuk untuk satu kali masuk di masing-masing wahana. Jika berencana untuk mengunjungi 4 wahana sekaligus, pengunjung disarankan untuk membeli tiket terusan seharga Rp 100 ribu, Rp120 ribu, dan R 140 ribu. Ketiga harga tersebut tergantung dari masing-masing pola waktu yang tadi, yakni Happy Hour, Weekday atau Weekend.
Selain itu, bagi pengunjung yang berkunjung dengan kendaraan pribadi juga perlu membayar tarif parkir senilai Rp2.000 untuk sepeda motor. Sementara Rp5.000 untuk kendaraan mobil dan Rp10.000 untuk bus.
Bagi wisatawan yang ingin menginap di sekitar lokasi De Mata Trick Eye Museum bisa memilih RedDoorz near XT Square 2, Yogyakarta. Lokasinya berjarak sekitar 200 meter di sebelah timur XT Square. Harga menginap di hotel ini sekitar 100 ribu per malam dengan tambahan layanan wifi.
Maka tak heran juga kalau tempat ini kerap dijadikan pilihan bagi para pengunjungnya yang ingin mendapatkan hiburan yang seru. Tidak hanya menjadi hiburan keluarga, tempat ini juga berhasil menarik kaum muda untuk berkunjung.
Sumber foto:instagram.com/de_mata_de_arca
Apabila dilihat, De MATA jelas ingin membedakan dirinya dengan konsep yang umumnya diusung oleh banyak museum. Alih-alih koleksi sejarah, museum yang satu ini justru dijejali oleh banyaknya koleksi visual.
Koleksinya pun bukan koleksi ala kadarnya, melainkan kumpulan lukisan tiga dimensi (3D) yang memanjakan mata setiap pengunjung.
Nggak main-main, De MATA museum termasuk dalam salah satu museum dengan koleksi lukisan 3D terbanyak, lho! Setidaknya terdapat ratusan lukisan yang bersarang di tempat ini.
Di tempat ini, pengunjung diperbolehkan untuk memanfaatkan koleksi yang ada sebagai spot berfoto. Konsep 3D yang diusung menjadikan museum ini cocok bagi para pengunjung yang ingin menambah koleksi foto di galeri Instagram. Foto-foto yang dihasilkan akan memperlihatkan ilusi optik yang seolah-olah nyata. Konsep ini sejalan dengan tema "Trick Eye" yang diusung oleh museum ini.
Lukisan-lukisan 3D yang ada pun terkategori dalam macam-macam tema dan ukuran. Ini terlihat dari salah satu lukisan 3D yang ukurannya sampai 5 meter. Dengan tema yang beragam, pengujung dibuat seperti sulit berhenti karena merasa 'wajib' mencoba berfoto di setiap lukisan yang dipajang.
Koleksi lukisan 3D dari De MATA Museum sendiri merupakan bagian dari salah satu wahana yang digabungkan Ruang Tematik dan Light Corner. Berbeda dengan Lukisan 3D, kedua konsep tersebut sedikit berbeda walaupun sama-sama cocok sebagai latar belakang berfoto. Nah, ketiga konsep tersebut dimasukan dalam wahana yang diberi nama: De MATA 1.
Selain itu, museum De MATA memiliki tiga kategori wahana lainnya, yaitu De MATA 2, De Arca, dan D'Walik. Masing-masing memiliki konsep yang berbeda.
De MATA 2
Hampir serupa dengan De MATA 1, De MATA 2 turut menyisipkan lukisan 3D, namun dengan dilengkapi tambahan wahana 4D, Photo Studio berteknologi green screen dan juga ruangan Mirror Illusion.
Ketika berada di De MATA 2, pengunjung akan menikmati sensasi berfoto dengan beragam tema kostum khas seperti Jawa, Jepang, Korea, Belanda, Mesir dan sebagainya.
Apabila di De MATA 1 terdapat sajian snack dan makanan, di bagian ini pun juga disediakan tempat untuk menikmati sajian gelato dan stand suvenir yang bisa dibeli oleh pengunjung.
Hal yang berbeda akan pengunjung lihat ketika menjelajahi ke bagian wahana De ARCA. Di sini, pengunjung akan dimanjakan oleh beragam koleksi patung fiber karya para seniman lokal Yogyakarta.
Total ada ratusan patung 5D yang menyerupai bentuk Tokoh Pahlawan Nasional dan Dunia, Selebriti, hingga Tokoh Fiksi seperti Superhero. Ingin berfoto dengan tokoh-tokoh terkenal? Di sinilah tempatnya.
Perbedaan paling mencolok terdapat di wahana D'Walik yang menjadi bagian Museum De MATA. Tema ini sejalan dengan nama D'Walik yang berarti terbalik. Illusion Room dengan 27 tema ruangannya akan membuat pengunjung menikmati pengalaman berada di ruangan terbalik dengan konsep yang berbeda-beda.
Sumber foto:instagram.com/syt_syl
Asyiknya lagi, di sini tersedia fasilitas WiFi gratis bagi para pengunjung, sehingga foto-foto yang berhasil diabadikan dapat segera dipamerkan ke akun media sosial pribadi. Adapun fasilitas lainnya juga sudah disiapkan seperti toilet umum, kantin, toko suvenir dan jasa sewa photographer.
Museum ini beralamat di gedung XT Square; Jalan Veteran, No. 150-151, Pandeyan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Harga tiket masuk De MATA Trick Eye Museum sendiri cukup variatif, untuk mudahnya diuraikan sebagai berikut:
1) Happy Hour: Rp30 ribu/orang yang berlaku pada Senin-Jumat pukul 10.00-15.00.
2) Weekday: Rp40 ribu/orang, berlaku pada pukul 15.00-22.00 setiap Senin-Jumat.
3) Weekend: Rp50 ribu/orang yang berlaku pada pukul 10.00-22.00 setiap akhir pekan dan hari libur.
Daftar tersebut merupakan harga tiket masuk untuk satu kali masuk di masing-masing wahana. Jika berencana untuk mengunjungi 4 wahana sekaligus, pengunjung disarankan untuk membeli tiket terusan seharga Rp 100 ribu, Rp120 ribu, dan R 140 ribu. Ketiga harga tersebut tergantung dari masing-masing pola waktu yang tadi, yakni Happy Hour, Weekday atau Weekend.
Selain itu, bagi pengunjung yang berkunjung dengan kendaraan pribadi juga perlu membayar tarif parkir senilai Rp2.000 untuk sepeda motor. Sementara Rp5.000 untuk kendaraan mobil dan Rp10.000 untuk bus.
Bagi wisatawan yang ingin menginap di sekitar lokasi De Mata Trick Eye Museum bisa memilih RedDoorz near XT Square 2, Yogyakarta. Lokasinya berjarak sekitar 200 meter di sebelah timur XT Square. Harga menginap di hotel ini sekitar 100 ribu per malam dengan tambahan layanan wifi.
Artikel ini ditulis oleh Harry Azhari - Sleman