Pendakian Gunung Dempo Kembali di Buka Setelah Cuti Tahun Baru, Simak SOP terbaru

News 14 Januari 2021

hiking sop pandemic protokolkesehatan sumateraselatan alam dempo pagaralam gunung travelling

Foto: Pinterest/andrywibowoz/


Walaupun aspek ekonomi menjadi salah satu aspek paling utama terdampak pandemi covid-19, tetapi aspek lainnya juga turut merasakan hal yang sama. Tak sedikit masyarakat yang bahkan jenuh dengan isu covid-19 dikarenakan pandemi yang sudah melanda hampir setahun lamanya. Untungnya sejak era new normal, Indonesia sudah mulai memperbolehkan kembali aktivitas di luar dan membuka beberapa destinasi wisata, tetapi dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan yang telah sebelumnya ditetapkan.

Meski demikian, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu kerumunan, salah satunya saat menjelang tahun baru. Cuti tahun baru menjadi fenomena umum bagi masyarakat untuk sejenak melupakan pekerjaan dan liburan di destinasi wisata. Hal ini sah-sah saja dilaksanakan, tetapi selama pandemi covid-19, hal ini sangat memicu penularan virus yang cepat. Aparat Pagaralam memutuskan untuk menutup sementara area Kampung IV dan Pendakian Gunung Dempo selama cuti tahun baru.

Foto : Pinterest/ytambayong/

Gunung Dempo atau akrab disapa atap Sumatera Selatan, berada di ketinggian 3.173 mdpl (meterdiatas permukaan laut) dan berlokasi di Kabupaten Pagar Alam, Sumatera Selatan. Keindahan Gunung Dempo tentu saja menjadi target utama para pendaki, terlebih ketika malam tahun baru.

Sayangnya pada tahun 2021 Gunung Dempo ditutup hingga tanggal 3 Januari. Hal ini berdasar surat edaran pada tanggal 28 Desember lalu demi menghindari kerumunan malam tahun baru dari Covid-19. Banyak para pendaki yang terpaksa harus menunda bahkan membatalkan rencana tersebut.

Saat ini Gunung Dempo sudah mulai dibuka kembali sejak tanggal 4 Januari lalu. Protokol yang diwajibkan pun masih tetap sama sebagaimana biasanya seperti penerapan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). 
 
Foto : Delta Handoko 
 
Beberapa SOP (Standard Operation procedure) lainnya yakni terdiri dari:
1. Menunjukkan kartu identitas 
2. Membawa surat keterangan sehat
3. Membeli tiket asuransi yang telah ditunjuk oleh UPTD Wilayah X Dempo, 
4. Membawa perlengkapan standar pendakian seperti tenda, matras, sleeping bag, tongkat pendaki, jaket, logistik, senter, obat-obatan pribadi, pakaian dan sepatu standar pendakian, serta kompor dan perlengkapan memasak.
5. Melapor ketika sudah turun kembali

Selain itu, demi keamanan dan kenyamanan bersama maka para pendaki harus jujur menyebut jumlah rombongan mereka dan menggunakan jalur yang seharusnya digunakan atau jalur resmi yang dibuka yakni kampung IV dan registrasi di pos penjagaan di sana jika tidak ingin di blacklist. Pelayanan pendakian check in dibuka sejak pukul 07.00-15.00 WIB sedangkan check out dibuka hingga jam 22.00 WIB



Foto : Pinterest/andrywibowoz/
 
Pesan yang biasa kita dengar tetapi sangat berharga selama pendakian yakni "Jangan mengambil apa saja selain gambar, jangan meninggalkan apa saja selain jejak, dan jangan membunuh apa pun selain waktu". Kalimat ini memiliki maksud agar para pendaki tidak mengambil apa pun di alam, seperti bunga abadi, batu, akar, pohon, ataupun tanaman endemik lainnya.

Jika mengambil gambar pun, maka jangan berlebihan dengan melakukan hal yang dapat membahayakan diri sendiri. Para pendaki juga diwajibkan agar tidak meninggalkan apa pun seperti sampah, puntung rokok, dan lainnya yang dapat mencemari alam.

Selama di alam, para pendaki biasanya juga akan menemui banyak flora dan fauna, maka diwajibkan untuk tidak merusak tanaman, membunuh satwa, ataupun memberikan apa pun kepada satwa tersebut. Sebelum mendaki gunung, pastikan Teman Brisik tahu hal apa saja yang harus dilakukan dan dihindari demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi alam maupun diri sendiri sebagai pendakian berlangsung.
Artikel ini ditulis oleh Mega Ocktaviyah

hiking sop pandemic protokolkesehatan sumateraselatan alam dempo pagaralam gunung travelling

Berita Terkait

Voucher Rekomendasi

Berita Video