Senja dengan Nuansa Kolonial di Jalan Branjangan Surabaya

Food & Travel 29 Januari 2021

wisata sejarah surabaya kota tua jalan branjangan

Foto: Brisik.id/Zahir


Kota Surabaya terkenal sebagai kota dengan beragam wisata menarik untuk dikunjungi. Selain destinasi kuliner dan budaya yang menjadi andalan, kota ini menyimpan ragam wisata sejarah.

Sejak dulu Surabaya sangat kental dengan sejarah, mulai dari peninggalan era kerajaan yang tersimpan di museum hingga peninggalan era kolonial Belanda berupa bangunan berarsiektur Eropa yang tersebar di penjuru kota.

Kali ini Teman Brisik akan diajak untuk mengunjungi salah satu sudut di wilayah kota tua Surabaya yang terkenal memiliki beragam gedung bekas perkantoran kolonial yang hingga kini masih berdiri kokoh. Namanya Jalan Branjangan.

Foto: Brisik.id/Zahir

Sejarah Singkat

Jalan Branjangan masuk ke dalam wilayah wisata kota tua Surabaya. Daerah ini dulunya bernama Boomstraat yang pada masa kolonial Belanda masuk ke wilayah otoritas pemukiman Eropa. Diketahui, pada masa lampau pihak Hindia-Belanda mengelompokkan pemukiman penduduk berdasarkan etnis seperti pemukiman Arab, pemukiman Eropa, pemukiman Cina, dan kaum pribumi. Hal ini semata-mata untuk memudahkan sistem administrasi pada saat itu.

Daerah Boomstraat atau kini dikenal dengan nama jalan Branjangan pada periode 1800-an hingga awal 1900-an dibangun beragam gedung perkantoran dan beberapa gudang yang digunakan sebagai tempat kegiatan administrasi kolonial. Pasalnya lokasi dari Jalan Branjangan cukup dekat dengan aliran Sungai Kali Mas yang pada masa kolonial menjadi salah satu pelabuhan dan menjadi lokasi kegiatan bongkar muat barang dan transaksi perekonomian.

Foto: Brisik.id/Zahir

Jalan Branjangan kini menjadi salah satu spot kota tua di sepanjang bekas pemukiman Eropa di Surabaya. Meski namanya tidak sepopuler wilayah kota tua lainnya, namun patut untuk dikunjungi. Sebab, umumnya gedung-gedung yang berdiri di sepanjang jalan belum pernah dipugar sehingga kesan tuanya masih terjaga. 

Kondisi ini menarik bagi sebagian kalangan karena umumnya sejumlah gedung bekas peninggalan kolonial di Surabaya sudah mengalami proses pemugaran atau minimal dicat ulang. Meski terkesan tidak terlalu dilirik, tapi daerah Branjangan sering kali dijadikan rute dalam tur wisata kota yang dikelola oleh Pemkot Surabaya.

Foto: Brisik.id/Zahir

Lokasi



Wilayah Jalan Branjangan berada di Kelurahan Krembangan selatan, Kecamatan Krembangan. Untuk menuju ke lokasi dapat mengambil rute dari arah pertigaan Jalan Rajawali dan Jalan Indrapura, lalu lurus saja mengikuti arus menuju ke ujung jalan. Kemudian belok kanan setelah menjumpai gedung Bank BRI cabang Jalan Rajawali. Lokasi Jalan Branjangan berada tepat disamping gedung Bank BRI tersebut. Untuk memudahkan menemukannya akan terlihat beberapa tembok bekas gedung tua di sepanjang mulut Jalan Branjangan.

Jalan Branjangan sendiri tidak terlalu ramai dilewati kendaraan, bahkan pada jam-jam sibuk sekalipun. Hal ini yang membuat berbagai sudut di Jalan Branjang menjadi spot berfoto terbaik bagi para pasangan yang tengah melakukan sesi pre-wedding. Disarankan datang ketika sore karena pantulan sinar mataharinya memberikan kesan lebih hidup terhadap bangunan tua.

Foto: Brisik.id/Zahir

Sementara itu, tempat untuk bersantap terdapat di sebelum dan sesudah Jalan Branjangan. Beberapa warung makan kaki lima yang menyediakan beragam menu makanan, seperti lontong balap, bakso, nasi campur, mie ayam dan beragam menu lain siap memanjakan perut wisatawan.

Adapun fasilitas penginapan tersedia di salah satu sudut Jalan Branjangan. Namanya Penginapan Syariah Prenjak yang berlokasi di Jalan Prenjak No. 2, Krembangan Selatan. Tarif menginap per malam mulai dari Rp150.000. Silakan menghubungi pihak hotel di nomor 031-3537103 untuk informasi terkini.

Artikel ini ditulis oleh Zahir

wisata sejarah surabaya kota tua jalan branjangan

Berita Terkait

Voucher Rekomendasi

Berita Video