Pernah menyaksikan film fantasi garapan sutradara Hollywood? Bagi yang gemar menonton genre film tersebut pasti tidak asing dengan bernuansa magis. Nah, di Labuhan Batu Utara ada satu kawasan memukau, namanya Padang Halaban. Seperti apa keindahannya?
Padang Halaban terletak di Desa Perkebunan Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Padang Halaban sebenarnya masih bagian dari area perkebunan, tapi pohon dan tanaman lain dibiarkan tumbuh liar di sini. Proses pertumbuhan yang tidak terusik oleh tangan jahil manusia membuat kawasan ini perlahan membentuk pemandangan eksotis.
Berkunjung ke Padang Halaban, sejauh mata memandang akan disambut dengan rerimbun pohon hijau yang berjajar rapi dari ujung ke ujung membentuk terowongan, seolah hendak mengantarkan ke belahan dunia lain. Masyarakat di sekitar Padang Halaban menjulukinya sebagai Lorong Negeri.
Selain itu, terlihat rerumputan tumbuh merata mirip permadani hijau yang terbentang menutupi tanah. Pohon dan batuan di sekitarnya diselimuti lumut dan tanaman rambat. Di pagi hari, kabut-kabut tipis turun dan membuat daya magisnya semakin kental.
Foto: instagram/@rangga_chris
Menginjakkan kaki di Padang Halaban mungkin akan mengingatkan pada scene hutan dalam film Narnia. Rimbun, hijau, teduh tapi juga menyimpan hawa misteri yang tidak membuat takut, justru dibuat penasaran untuk menyusuri dan menjelajahinya.
Di Padang Halaban juga terdapat jalur kereta api yang masih terawat dan aktif digunakan. Kereta api rutin melintasi Padang Halaban di sore hari, datang dan pergi untuk mengangkut hasil panen perkebunan. Pasti sangat bagus ketika bisa merekam momen kereta berjalan melintasi rerimbun Padang Halaban, membuat siapa pun yang menyaksikannya berimajinasi akankah scene film Harry Potter saat berada di peron bisa terjadi di sana?
Di hari yang lebih sore, tepatnya menjelang maghrib, ketika matahari pulang ke peraduan, akan nampak para penggembala yang menjemput pulang ternak-ternaknya. Sekawanan sapi dan kambing beriringan pulang menyusuri Padang Halaban memberi suguhan pemandangan khas pedesaan.
Foto: instagram/@pratechno
Pemandangan indah adalah daya tarik wisatawan mengunjungi Padang Halaban. Tak jarang tempat ini dijadikan sebagai latar sesi foto pertunangan (prewedding).
Untuk mengunjungi Padang Halaban bisa dicapai dengan naik kereta api dan turun di Stasiun Padang Halaban. Bila berangkat dari Stasiun Medan, siapkan budget sebesar Rp100.000 – Rp200.000 untuk membeli tiket kereta api.
Sribilah Train adalah salah satu opsi kereta yang bisa dipilih untuk mencapai Padang Halaban. Kereta api ini melayani perjalanan kota Medan menuju Rantau Prapat melintasi Stasiun Padang Halaban.
Adapun akomodasi lainnya, terdapat beberapa penginapan berupa hotel bintang tiga seperti Hotel Gunung Sari atau Hotel Suzuya Hotel Rantau Prapat dengan jarak sekitar 10 kilometer dari Padang Halaban. Tarifnya berkisar Rp200.000 – Rp500.000 per malam.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Padang Halaban adalah di musim kemarau. Atau ketika sinar matahari tumpah menyinari celah-celah rimbun pepohonan di Padang Halaban.