Ada hal yang unik dan tidak bisa dilewatkan ketika berkunjung ke Bali lho Teman Brisik! Aktivitas ini hanya bisa ditemukan ketika berkunjung ke Utara Pulau Bali. Adalah Pantai Lovina yang menyimpan keindahan dan hal mengeujutkan, yaitu nonton lumba-lumba langsung dari habitat aslinya!

Lumba-lumba yang ada di Pantai Lovina memang dibiarkan hidup bebas dan sangat dilindungi oleh pemerintah setempat. Maka dari itu, tidak ada yang boleh menangkap dan memperjualbelikan lumba-lumba. Lalu apa saja sih yang perlu disiapkan untuk bertemu hewan laut yang menggemaskan ini?

Bangun Pagi Hari, Dapat Sunrise sekaligus Lumba-lumba

Untuk menonton lumba-lumba ini tidak semudah itu. Harus bisa bangun pagi sebelum matahari terbit karena lumba-lumba akan muncul sekitar jam 06.00 hingga 09.00. Selain itu, untuk menontonnya secara maksimal, harus menontonnya di tengah laut menggunakan perahu. Biasanya, satu perahu itu berkapasitas empat hingga lima orang. 

Foto: instagram.com/@_syafiqbahar_

Tarif menonton lumba-lumba per orangnya yaitu, untuk dewasa dikenakan Rp100.000 dan Rp50.000 untuk anak-anak. Tarif ini sudah termasuk biaya sewa perahu dengan durasi 2 jam, pengemudi perahu, jaket pelampung, dan sarapan setelah menonton atraksi lumba-lumba.

Karena harus bangun pagi-pagi sekali dan jarak Pantai Lovina dari pusat Kota Bali sekitar 2-3 jam perjalanan, pengunjung tentu harus menginap semalaman. Tidak ada ruginya menginap di sekitar Pantai Lovina karena di pagi hari akan ada matahari terbit yang sangat cantik. Wah, jadi plus-plus banget kan nonton sunrise dan disambut oleh lumba-lumba? Jika Beruntung, pengunjung dapat mengabadikan siluet si lumba-lumba yang sedang meloncat dengan lukisan sunrise yang indah.

Menikmati Pasir Hitam Pantai Lovina

Pantai Lovina berasal dari kata "love" yang artinya cinta dan Bahasa Bali "ina" yang berarti ibu, dengan arti luhurnya yaitu "ibu pertiwi". Jadi Pantai Lovina ini memiliki makna "cinta ibu pertiwi". Ada hal lain yang lebih unik dari Pantai Lovina, yaitu warna pasirnya yang hitam pekat. 

Foto: instagram.com/@jonmesic

Pasir hitam dari Pantai Lovina ini ternyata berasal dari pelapukan batu yang ada di sekitar pantai yang juga berwarna hitam. Bebatuan ini dihasilkan dari letusan gunung berapi yang kemudian diterjang ombak. Bebatuan hitam ini lama-lama terkikis dan menjadi butiran pasir hitam. Jarang-jarang kan, menemukan pasir pantai berwarna hitam yang kesannya malah jadi lebih eksotis?

Di siang hari, pengunjung bisa melakukan aktivitas berjemur karena panas matahari di Pantai Lovina tidak kalah dengan pantai berpasir putih yang ada di Selatan Pulau Bali. Aktivitas lain yang bisa dilakukan adalah memancng dan snorkeling.

Foto: instagram/@caferostodiary

Akses, Rekomendasi Kuliner, dan Akomodasi Terdekat

Pantai Lovina terletak di Desa Kalibukbuk, Buleleng. Untuk mencapainya perlu menempuh waktu perjalanan selama 2 hingga 3 jam dari bandara. Karena tidak ada akses kendaraan umum, dapat menggunakan mobil pribadi atau jasa travel. Rutenya adalah Denpasar –Ubung – Kapal – Bedugul – Singaraja. 

Rekomendasi kuliner yang ada dekat Pantai Lovina adalah Grilled Fish Tanjung Alam yang menyajikan aneka menu olahan laut mulai dari ikan bakar, udang, hingga lobster. Harga menunya mulai dari Rp25.000. Adapula café-café di pinggir pantai yang menyajikan live music di malam hari dengan berbagai menu Indonesia dan Internasional dengan harga mulai dari Rp10.000-an hingga Rp200.000-an. Untuk akomodasi terdekat, dapat menginap di Dream Residence dengan tarif Rp150.000 per malamnya. Jarak dari Pantai Lovina hanya 1,4 km untuk menuju hotel.

Wah, apakah Teman Brisik tertarik menikmati aktivitas yang menarik di Bali? Boleh banget coba menyaksikan lumba-lumba secara langsung di lautan lepas Pantai Lovina!