Foto: Instagram/@didin_emelu
Wisata air terjun memang memiliki daya tarik tersendiri. Ditambah pemandangan asri di sekitar air terjun yang membuat suasana semakin adem.
Di Kabupaten Malang, terdapat destinasi berupa air terjun yang tak kalah elok dari air terjun lainnya. Namanya Coban Jodo. Air terjun tersembunyi ini berada di Dusun Bendolawang, Desa Ngadirejo. Destinasi yang baru diresmikan tahun 2017 ini memiliki kondisi alam yang asri dan sejuk.
Mitos Mengenai Coban Jodo
Mitos beredar menyebutkan bahwa seseorang yang belum memiliki jodoh bisa menemukan jodohnya di sini. Hingga kini, masih banyak pengunjung yang penasaran dan ingin membuktikan mitos tersebut.
Foto: brisik.id
Kisah lainnya muncul mengenai latar belakang terbentuknya Coban Jodo. Penduduk sekitar mempercayai bahwa keberadaan air terjun tak lepas dari cerita jaman penjajahan. Konon, ada sepasang kekasih saling mencintai, berusaha berlindung di air terjun dari kejaran penjahat. Peristiwa itu membuat debit air semakin deras. Hal itu menandakan cinta yang mengalir deras seperti sudah ditakdirkan untuk berjodoh.
Menelusuri Indahnya Coban Jodo
Wisatawan perlu memiliki stamina yang kuat untuk mencapainya. Bahkan sangat dianjurkan membawa air mineral agar tidak dehidrasi saat melakukan perjalanan. Perjalanan ke Coban Jodo cukup panjang dan harus berjalan kaki.
Dari area parkir, berjalan kaki sejauh dua kilometer dengan kondisi jalur ekstrim. Menapaki jalanan berbatu, licin dan penuh rumput. Bahkan perlu melewati jalanan dengan tanjakan sangat tinggi dan curam. Setelah itu, baru akan bertemu sungai kecil dengan aliran tenang dan bersih.
Foto: brisik.id
Tak perlu khawatir, sepanjang jalan sudah tersedia tempat peristirahatan. Semua rasa lelah ternayar lunas setelah menyaksikan langsung pemandangan teduh air sungai dan air terjun. Tak ketinggalan, kabut dingin siap menyelimuti setiap langkah perjalanan.
Menjelajah Coban Jodo, wisatawan akan diperlihatkan sejumlah coban kecil yang tak kalah menawan. Pertama adalah Coban Kricik dengan kondisi air terjun paling rendah. Lalu ada Coban Arema yang di sekitarnya dipenuhi bebatuan berbentuk hewan singa.
Kemudian ada Coban Cokro yang terletak persis di sebelah Coban Jodo. Coban Cokro memiliki aliran air deras dan jernih. Banyak sekali wisatawan yang mengabadikan foto untuk berdiri di sela Coban Cokro dan Coban Jodo. Keunikan dari kedua coban ini letaknya berhimpitan seperti pasangan sedang bergandengan. Ditambah lagi Coban Jodo punya keunikan dari tekstur tebing dengan banyak lekukan.
Foto: brisik.id
Tiba di Coban Jodo, wisatawan dibuat terpesona akan keelokan air terjunnya paling tinggi diantara coban-coban di Malang. Tingginya sekitar 10 meter, benar-benar membuat takjub siapa pun yang memandang.
Rute Menuju ke Coban Jodo
Apabila memulai perjalanan dari arah Malang Kota, langsung menuju jalur daerah Tumpang. Sesampainya di Tumpang, akan menemukan pertigaan dan ambil lajur ke kiri. Kemudian lurus saja hingga tiba di Desa Ngadirejo dan lurus terus hingga ke Dusun Bendolawang. Dari sini lurus saja sejauh satu kilometer melewati jalanan penuh bebatuan dan sempit. Kemudian akan terlihat papan “Coban Jodo”. Taruh kendaraan di tempat parkir yang disediakan.
Coban Jodo buka dari pukul 08.00 - 15.00 WIB. Tidak disarankan berkunjung mendekati waktu senja. Tiket masuknya sebesar Rp10.000 per orang.
Foto: brisik.id
Penginapan Cahyowi Homesty Coban Jidor merupakan penginapan terdekat dari Coban Jodo. Jaraknya sekitar enam belas kilometer. Memerlukan waktu 35 menit untuk sampai ke penginapan yang beralamat di Dusun Krajan, Bendolawang, Ngadirejo, Jabung. Tarif per malam sebesar Rp600.000 dengan fasilitas sarapan, perlengkapan mandi gratis, penyewaan dan ruangan bebas asap rokok dan lainnya. Lebih lanjut bisa menghubungi 0858-1660-8549 untuk menanyakan ketersediaan kamar kosong.
Penginapan ini juga menyajikan pemandangan pedesaan Ngadirejo yang dingin dan asri. Jadi wisatawan dibuat nyaman menginap sembari memandang pesona desa yang indah.
Di Kabupaten Malang, terdapat destinasi berupa air terjun yang tak kalah elok dari air terjun lainnya. Namanya Coban Jodo. Air terjun tersembunyi ini berada di Dusun Bendolawang, Desa Ngadirejo. Destinasi yang baru diresmikan tahun 2017 ini memiliki kondisi alam yang asri dan sejuk.
Mitos Mengenai Coban Jodo
Mitos beredar menyebutkan bahwa seseorang yang belum memiliki jodoh bisa menemukan jodohnya di sini. Hingga kini, masih banyak pengunjung yang penasaran dan ingin membuktikan mitos tersebut.
Foto: brisik.id
Kisah lainnya muncul mengenai latar belakang terbentuknya Coban Jodo. Penduduk sekitar mempercayai bahwa keberadaan air terjun tak lepas dari cerita jaman penjajahan. Konon, ada sepasang kekasih saling mencintai, berusaha berlindung di air terjun dari kejaran penjahat. Peristiwa itu membuat debit air semakin deras. Hal itu menandakan cinta yang mengalir deras seperti sudah ditakdirkan untuk berjodoh.
Menelusuri Indahnya Coban Jodo
Wisatawan perlu memiliki stamina yang kuat untuk mencapainya. Bahkan sangat dianjurkan membawa air mineral agar tidak dehidrasi saat melakukan perjalanan. Perjalanan ke Coban Jodo cukup panjang dan harus berjalan kaki.
Dari area parkir, berjalan kaki sejauh dua kilometer dengan kondisi jalur ekstrim. Menapaki jalanan berbatu, licin dan penuh rumput. Bahkan perlu melewati jalanan dengan tanjakan sangat tinggi dan curam. Setelah itu, baru akan bertemu sungai kecil dengan aliran tenang dan bersih.
Foto: brisik.id
Tak perlu khawatir, sepanjang jalan sudah tersedia tempat peristirahatan. Semua rasa lelah ternayar lunas setelah menyaksikan langsung pemandangan teduh air sungai dan air terjun. Tak ketinggalan, kabut dingin siap menyelimuti setiap langkah perjalanan.
Menjelajah Coban Jodo, wisatawan akan diperlihatkan sejumlah coban kecil yang tak kalah menawan. Pertama adalah Coban Kricik dengan kondisi air terjun paling rendah. Lalu ada Coban Arema yang di sekitarnya dipenuhi bebatuan berbentuk hewan singa.
Kemudian ada Coban Cokro yang terletak persis di sebelah Coban Jodo. Coban Cokro memiliki aliran air deras dan jernih. Banyak sekali wisatawan yang mengabadikan foto untuk berdiri di sela Coban Cokro dan Coban Jodo. Keunikan dari kedua coban ini letaknya berhimpitan seperti pasangan sedang bergandengan. Ditambah lagi Coban Jodo punya keunikan dari tekstur tebing dengan banyak lekukan.
Foto: brisik.id
Tiba di Coban Jodo, wisatawan dibuat terpesona akan keelokan air terjunnya paling tinggi diantara coban-coban di Malang. Tingginya sekitar 10 meter, benar-benar membuat takjub siapa pun yang memandang.
Rute Menuju ke Coban Jodo
Apabila memulai perjalanan dari arah Malang Kota, langsung menuju jalur daerah Tumpang. Sesampainya di Tumpang, akan menemukan pertigaan dan ambil lajur ke kiri. Kemudian lurus saja hingga tiba di Desa Ngadirejo dan lurus terus hingga ke Dusun Bendolawang. Dari sini lurus saja sejauh satu kilometer melewati jalanan penuh bebatuan dan sempit. Kemudian akan terlihat papan “Coban Jodo”. Taruh kendaraan di tempat parkir yang disediakan.
Coban Jodo buka dari pukul 08.00 - 15.00 WIB. Tidak disarankan berkunjung mendekati waktu senja. Tiket masuknya sebesar Rp10.000 per orang.
Foto: brisik.id
Penginapan Cahyowi Homesty Coban Jidor merupakan penginapan terdekat dari Coban Jodo. Jaraknya sekitar enam belas kilometer. Memerlukan waktu 35 menit untuk sampai ke penginapan yang beralamat di Dusun Krajan, Bendolawang, Ngadirejo, Jabung. Tarif per malam sebesar Rp600.000 dengan fasilitas sarapan, perlengkapan mandi gratis, penyewaan dan ruangan bebas asap rokok dan lainnya. Lebih lanjut bisa menghubungi 0858-1660-8549 untuk menanyakan ketersediaan kamar kosong.
Penginapan ini juga menyajikan pemandangan pedesaan Ngadirejo yang dingin dan asri. Jadi wisatawan dibuat nyaman menginap sembari memandang pesona desa yang indah.
Artikel ini ditulis oleh Tara Ghaitsana