Foto: brisik.id
Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia dan Indonesia membuat banyak orang lebih sadar untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuhnya. Tak heran, jika muncul trend baru dalam berolahraga ditengah pandemi ini. Termasuk Yogyakarta yang sedang trend olahraga bersepeda. Hampir setiap hari dapat dilihat rombongan pesepeda meramaikan jalanan di kota maupun desa terutama weekend.
Warga Bantul pun tak mau ketinggalan dengan trend gowes ini. Banyak spot wisata yang ramai dikunjungi oleh para pesepeda, salah satu spot favoritnya adalah Bendung Kamijoro.
Bendung Kamijoro terletak di Dusun Plambongan, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Bendungan ini dilengkapi dengan jembatan sepanjang 161 meter dengan lebar 3 meter. Selain hits sebagai spot gowes, ternyata tidak banyak yang tahu bendungan ini memiliki sejarah yang panjang dari Era Kolonial Belanda.
Bendung Kamijoro, Sisa Peninggalan Era Kolonial Belanda
Menurut sejarah, bendungan yang dulu dikenal warga sekitar sebagai DAM NGANTRU KAMIJORO dibangun oleh seorang keturunan Belanda-Jerman pada awal abad 19 akibat kurangnya air setiap musim kemarau. Setelah dibangun, Dam Ngantru Kamijoro itu dimanfaatkan sebagai irigasi.
Foto: brisik.id
Salah satu bukti peninggalan sejarah Era Kolonial, adanya mesin penyedot lumpur buatan Inggris pada awal abad 19. Pemkab Bantul mengusulkan adanya renovasi total pada DAM Ngantru Kamijoro ini karena sudah dibangun sejak tahun 1924 dan diputuskan untuk direnovasi pada tahun 2018.
Akhir Desember 2019, DAM Ngantru Kamijoro berubah menjadi Bendung Kamijoro dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Bendungan ini berubah total karena dilengkapi dengan jembatan penghubung antara Dusun Plambongan, Desa Triwidadi, kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dengan Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Selain itu, saat ini Bendung Kamijoro juga dilengkapi dengan Taman Bendung Kamijoro untuk destinasi wisata warga sekitar.
Daya Tarik Bendung Kamijoro Sebagai Spot Gowes Favourite
Daya tarik utama Bendung Kamijoro adalah kemegahan bendungannya yang dilengkapi jembatan penghubung yang mirip Jembatan Ampera Palembang. Selain itu, adanya Taman Bendung Kamijoro yang berada tepat di sebelah barat jembatan. Taman seluas 40.000 meter persegi ini sengaja dibuat untuk ruang publik terbuka bagi warga sekitar.
Spot utama berkumpulnya para pecinta gowes ada di panggung dan tangga yang berlatar belakang tulisan 'Bendung Kamijoro' dalam tulisan latin dan aksara jawa. Bagi Anda yang memiliki anak kecil juga cocok bertamasya ke bendungan ini karena ada taman bermain anak.
Foto: brisik.id
Keunikan Taman Bermain Anak Bendung Kamijoro
Taman Bermain Anak Bendung Kamijoro berada tepat di belakang panggung berlatar tulisan 'Bendung Kamijoro'. Taman ini beralaskan pasir putih dan dilengkapi beberapa permainan untuk anak-anak seperti Perosotan, Jungkat Jungkit, Beberapa Ayunan, Odong-Odong Binatang dan mainan putaran. Jika Anda senang berolahraga, bisa memanfaatkan dome di dekat taman bermain untuk sekadar senam sederhana, push-up, dll.
Fasilitas Bendung Kamijoro
Fasilitas yang ada di Bendung Kamijoro terbilang cukup lengkap ada tempat parkir, mushola, toilet, pasar kuliner dan Taman Bermain Anak. Untuk biaya masuk ke Bendung Kamijoro hanya sukarela saja. Parkir motor Rp2.000 per motor dan parkir mobil Rp5.000 per mobil. Taman Bermain Anak gratis.
Untuk Pasar Kuliner, makanan yang dijual bervariasi dari mulai jajanan Bakso Tusuk seharga 5.000-an sampai makanan paket Pecel Sayur lengkap seharga 8.000-an.
Foto: brisik.id
Rute Gowes Menuju Bendung Kamijoro
Jalan menuju bendungan ini sudah beraspal halus dan cenderung landai sehingga sangat cocok dijadikan spot favorit para goweser asal Bantul dan sekitarnya. Bendung Kamijoro terletak sekitar 21km dari pusat kota Jogja melalui Jl. Yogyakarta-Wates atau sekitar 40 menit jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Bendungan juga berjarak 18km dari Terminal Giwangan melalui Jl. Parangtritis atau sekitar 33 menit jika ditempuh dengan kendaraan pribadi.
Penginapan
Salah satu penginapan dekat dengan lokasi bendungan adalah Paddy D'sawah Guest House. Penginapan ini beralamat di Jogodayoh, Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bangunan hostel dibangun dari kayu bambu sehingga menciptakan pengunjung akan merasa tenang dan santai di sana. Tersedia WiFi gratis dan setiap kamar memiliki kamar mandi pribadi. Kamar-kamar tertentu memiliki balkon dan menawarkan pemandangan gunung.
Harga menginap per malam mulai dari Rp200.000. Informasi lebih lanjut hubungi (0274) 2810650.
Warga Bantul pun tak mau ketinggalan dengan trend gowes ini. Banyak spot wisata yang ramai dikunjungi oleh para pesepeda, salah satu spot favoritnya adalah Bendung Kamijoro.
Bendung Kamijoro terletak di Dusun Plambongan, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Bendungan ini dilengkapi dengan jembatan sepanjang 161 meter dengan lebar 3 meter. Selain hits sebagai spot gowes, ternyata tidak banyak yang tahu bendungan ini memiliki sejarah yang panjang dari Era Kolonial Belanda.
Bendung Kamijoro, Sisa Peninggalan Era Kolonial Belanda
Menurut sejarah, bendungan yang dulu dikenal warga sekitar sebagai DAM NGANTRU KAMIJORO dibangun oleh seorang keturunan Belanda-Jerman pada awal abad 19 akibat kurangnya air setiap musim kemarau. Setelah dibangun, Dam Ngantru Kamijoro itu dimanfaatkan sebagai irigasi.
Foto: brisik.id
Salah satu bukti peninggalan sejarah Era Kolonial, adanya mesin penyedot lumpur buatan Inggris pada awal abad 19. Pemkab Bantul mengusulkan adanya renovasi total pada DAM Ngantru Kamijoro ini karena sudah dibangun sejak tahun 1924 dan diputuskan untuk direnovasi pada tahun 2018.
Akhir Desember 2019, DAM Ngantru Kamijoro berubah menjadi Bendung Kamijoro dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Bendungan ini berubah total karena dilengkapi dengan jembatan penghubung antara Dusun Plambongan, Desa Triwidadi, kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dengan Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Selain itu, saat ini Bendung Kamijoro juga dilengkapi dengan Taman Bendung Kamijoro untuk destinasi wisata warga sekitar.
Daya Tarik Bendung Kamijoro Sebagai Spot Gowes Favourite
Daya tarik utama Bendung Kamijoro adalah kemegahan bendungannya yang dilengkapi jembatan penghubung yang mirip Jembatan Ampera Palembang. Selain itu, adanya Taman Bendung Kamijoro yang berada tepat di sebelah barat jembatan. Taman seluas 40.000 meter persegi ini sengaja dibuat untuk ruang publik terbuka bagi warga sekitar.
Spot utama berkumpulnya para pecinta gowes ada di panggung dan tangga yang berlatar belakang tulisan 'Bendung Kamijoro' dalam tulisan latin dan aksara jawa. Bagi Anda yang memiliki anak kecil juga cocok bertamasya ke bendungan ini karena ada taman bermain anak.
Foto: brisik.id
Keunikan Taman Bermain Anak Bendung Kamijoro
Taman Bermain Anak Bendung Kamijoro berada tepat di belakang panggung berlatar tulisan 'Bendung Kamijoro'. Taman ini beralaskan pasir putih dan dilengkapi beberapa permainan untuk anak-anak seperti Perosotan, Jungkat Jungkit, Beberapa Ayunan, Odong-Odong Binatang dan mainan putaran. Jika Anda senang berolahraga, bisa memanfaatkan dome di dekat taman bermain untuk sekadar senam sederhana, push-up, dll.
Fasilitas Bendung Kamijoro
Fasilitas yang ada di Bendung Kamijoro terbilang cukup lengkap ada tempat parkir, mushola, toilet, pasar kuliner dan Taman Bermain Anak. Untuk biaya masuk ke Bendung Kamijoro hanya sukarela saja. Parkir motor Rp2.000 per motor dan parkir mobil Rp5.000 per mobil. Taman Bermain Anak gratis.
Untuk Pasar Kuliner, makanan yang dijual bervariasi dari mulai jajanan Bakso Tusuk seharga 5.000-an sampai makanan paket Pecel Sayur lengkap seharga 8.000-an.
Foto: brisik.id
Rute Gowes Menuju Bendung Kamijoro
Jalan menuju bendungan ini sudah beraspal halus dan cenderung landai sehingga sangat cocok dijadikan spot favorit para goweser asal Bantul dan sekitarnya. Bendung Kamijoro terletak sekitar 21km dari pusat kota Jogja melalui Jl. Yogyakarta-Wates atau sekitar 40 menit jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Bendungan juga berjarak 18km dari Terminal Giwangan melalui Jl. Parangtritis atau sekitar 33 menit jika ditempuh dengan kendaraan pribadi.
Penginapan
Salah satu penginapan dekat dengan lokasi bendungan adalah Paddy D'sawah Guest House. Penginapan ini beralamat di Jogodayoh, Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bangunan hostel dibangun dari kayu bambu sehingga menciptakan pengunjung akan merasa tenang dan santai di sana. Tersedia WiFi gratis dan setiap kamar memiliki kamar mandi pribadi. Kamar-kamar tertentu memiliki balkon dan menawarkan pemandangan gunung.
Harga menginap per malam mulai dari Rp200.000. Informasi lebih lanjut hubungi (0274) 2810650.
Artikel ini ditulis oleh Adzkia Asna Amani