Seperti yang sudah dikenal, bahwa Yogyakarta adalah salah satu kota pariwisata. Banyak program pemerintah yang mulai memberdayakan beberapa daerah menjadi tujuan wisata. Tentu saja ini memiliki dampak baik maupun buruk. Baiknya adalah menambah pemasukan daerah ataupun menambah lapangan pekerjaan bagi para warga lokal. Sisi buruknya, mampu menciptakan ketergantungan bagi warganya. Jika pariwisata menurun, maka mau tidak mau pemasukan warga daerah akan turut turun juga.
Siasat ini juga banyak dilakukan oleh para warga lokal di beberapa daerah di Yogyakarta. Misalnya saja mereka mulai mengaktifkan lahan kosong sebagai tempat untuk tujuan wisata. Salah satunya adalah salah satu titik di bukit Watugupit, Parangtritis.
Sebelumnya, bukit ini memang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik yang ingin melakukan olahraga paralayang maupun paragliding hingga pengunjung yang hanya ingin menghabiskan waktu sore sembari melihat matahari tenggelam.
Untuk menciptakan peluang wisata, sekaligus tidak hanya memfokuskan titik wisata di satu titik bukit saja, maka warga setempat membangun kebun bunga matahari. Selain itu, mereka juga menyiapkan meja dan kursi menghadap ke pantai. Bisa jadi ke depannya akan jadi tempat makan ataupun warung kecil yang menjual minuman dan camilan.
Untuk menuju titik ini, Anda perlu menempuh jarak kurang lebih 3 km dari pintu masuk Pantai Parangtritis ke arah timur menaiki bukit. Ini jalur yang sama jika Anda ingin menuju Panggang, Gunung Kidul dari Parangtritis. Mengingat ini adalah jalur selatan, maka bukit-bukit yang ada di selatan jalan adalah bukit yang menutupi pantai.
Sayangnya belum ada angkutan umum untuk mengakses titik ini. Akses jalannya sudah sangat baik yaitu beraspal. Anda bisa mengendarai motor ataupun mobil dan memilih lokasi parkir terdekat.
Titik ini terletak tepat setelah arena keberangkatan paralayang. Kira-kira 500 meter ke timur akan ada portal bambu dengan jalanan kapur menuju ke selatan. Titik ini terletak di paling timur dari deretan wisata bukit Watugupit. Selain menghabiskan waktu untuk duduk santai menatap matahari tenggelam, Anda bisa juga berfoto-foto dengan kebun bunga matahari. Bunga matahari tumbuh mengitari tepi-tepi bukit.
Jika Anda tidak begitu menginginkan pemandangan dengan kebun bunga matahari, maka bisa memilih titik sunset yang lain. Di sana ada kurang lebih tiga pilihan yang berbeda dan karakteristik yang berbeda pula misalnya konsep warung di pinggir tebing ataupun hanya tanah lapang yang boleh dimasuki jika tidak ada aktivitas paralayang. Selain itu, di paling bawah dari deretan bukit ini juga ada hotel ternama bernama Queen of South Resort.
Hotel itu tergolong hotel bintang lima dengan menawarkan pemandangan laut sebagai pemandangan utamanya. Mereka juga memiliki kolam renang yang seolah menyambung dengan laut. Untuk menginap di hotel ini, Anda perlu menyediakan budget dari Rp500.000 hingga Rp1.000.000. Namun, jika Anda tidak ingin merogoh kantong terlalu dalam, Anda bisa temukan Airbnb dengan subjek pencarian “Bantul”. Meskipun tidak sedekat Queen of South, namun jaraknya masih masuk akal untuk ditempuh dalam sehari perjalanan.
Mengunjungi bukit ini memang paling tepat adalah sore hari menjelang matahari tenggelam. Apalagi jika Anda membungkus kelapa muda untuk dinikmati di bukit sembari menonton matahari tenggelam.