Budaya & Gaya Hidup 31 Mei 2021
Foto: Instagram.com/@jalutajam
Setiap daerah di Indonesia tentu mempunyai tradisi tersendiri dalam menyambut pengantin. Di Betawi tradisi ini disebut Palang Pintu, di Jawa dikenal dengan tradisi Edan-edanan dan berbagai daerah dengan nama khas dan penampilan beragam. Begitu juga halnya dengan suku Dayak, disebutnya Lawang Sakepeng. Tujuannya hampir sama, sebagai penolak bala dalam acara pernikahan adat.
Lawang Sakepeng merupakan pintu gerbang atau yang akrab di sebut gapura yang terbuat dari pelepah kelapa dan dirintangi dengan benang dan bunga berwarna-warni yang berada di halaman rumah pengantin wanita. "Selamat Hasundau" artinya selamat datang pada gapura Lawang Sakepeng, begitulah pembuka acara pernikahan dalam tradisi adat penyambutan oleh Suku Dayak Ngaju.
Foto : Instagram.com/rripro1plk
Proses Pelaksanaan Lawang Sakepeng
Dalam tahap proses ini, awalnya rombongan pengantin pria akan berjalan menuju rumah pengantin wanita yang juga diiringi musik dan bersholawat. Umumnya, proses ini dilaksanakan pada pukul 09:00 sampai pukul 10:00 Pagi. Sesampainya di rumah pengantin wanita, maka rombongan pengantin pria akan disambut hangat oleh mantir adat. Pada tahap ini, 2 orang pemani manca/kontau dari pihak pria dan wanita akan bertarung untuk memutuskan benang perintang sampai akhirnya benang terputus akan langsung di bunyikan gong atau gondang manca.
Setelah benang terputus, maka pengantin pria akan diizinkan masuk ke dalam rumah. Tetapi sebelum menaiki rumah pengantin wanita, pengantin pria harus menginjak telur yang dilapisi daun keladi yang di bagian bawahnya terdapat batu asah. Menginjak telur menggunakan kaki sebelah kanan kemudian pengantin pria akan dipalas oleh tetua dilanjutkan dengan pengantin pria akan ditaburi beras kuning yang dicampur dengan minyak wangi dan daun pandan sambil dibacakan sholawat oleh tetua dari pihak wanita. Ketika pengantin pria sampai pada pintu rumah, maka pengantin wanita akan menggandeng pengantin pria agar duduk bersama di pelaminan.
Foto : Instagram.com/rri1proplk
Tradisi Hiburan Penyambutan Tamu
Atraksi Hiburan ini sangat menarik loh untuk dikunjungi, karena Teman Brisik akan melihat bagaimana gerakan-gerakan unik yang dimainkan oleh para petarung yang juga dilengkapi dengan kostum asli Dayak. Saat menyaksikan atraksi ini, maka Teman Brisik akan merasakan suasana budaya Suku Dayak yang sangat kental. Suku Dayak melestarikan budaya mereka yang unik dan mempunyai pesona dalam memperkenalkannya kepada khalayak ramai.
Saat ini, Atraksi silat dari suku Dayak Ngaju sering diperagakan pada upacara adat menyambut tamu pada acara pernikahan, hari besar, perlombaan dan kunjungan. Bagi Teman Brisik yang ingin menyaksikan atraksi silat ini, maka datanglah pada saat pelaksanaan Event Akbar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah seperti Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) biasanya dilaksanakan di bundaran besar kota Palangkaraya pada tanggal 18 Juni. Hal yang dipertunjukkan dari atraksi silat Lawang Sakepeng ini seperti atraksi bela diri yang dihadirkan sebagai awal penyambutan dalam sebuah upacara adat.
Foto : Instagram.com/rri1proplk
Aturan Permainan dan Perlengkapan Silat
Pada Tradisi ini, Para pesilat dari kedua bela pihak pengantin pria dan wanita dipertemukan pada satu titik garis saling berhadapan satu lawan satu, tepatnya di bawah gapura atau lawang. Titik garis ini biasanya menggunakan benang sebagai rintangan, di mana pada benang itu dipasang bunga warna-warni. Tali penghalang ini menjadi pertemuan para pesilat untuk dibuka yang didahului dengan adu atraksi bela diri. Para pesilat bermain dengan gerakan masing-masing dengan sistem menyerang tanpa melukai satu dengan yang lain.
Bentuk permainan bela diri yang dibawakan oleh para pesilat Lawang Sakepeng ini, lazimnya memiliki gerakan khusus. Uniknya, Gaya silat Lawang Sakepeng diadopsi dari gerakan dan tingkah laku hewan liar di mana cara gerakan yang meniru hewan penyerang dan pemangsa di hutan Kalimantan sebagai pertahanan diri.
Atraksi Lawang Sakepeng diiringi oleh alat musik pengiring biasanya berupa gendang manca dan garantung khas Dayak atau yang lebih dikenal dengan gong. Dan para pesilat juga akan dilengkapi dengan rompi berwarna coklat muda khas Dayak yang terbuat dari kulit kayu yang disebut sebagai Sangkarut. Menggunakan celana cawat yang bagian depannya ditutup lembaran kain nyamu, bagian kepala menggunakan ikat kepala (salutup hatue) untuk kaum lelaki dan (salutup bawi) untuk perempuan, dan menggunakan giwang (suwang), kalung, gelang, rajah (tattoo) pada bagian-bagian tubuh tertentu.
Makna Tradisi Lawang Sakepeng
Secara umum tradisi Lawang Sakepeng ini adalah untuk menjauhkan sebuah kehidupan keluarga dari berbagai rintangan, halangan, maupun malapetaka. Makna pemain manca sebagai awal kehidupan baru, memutuskan benang berarti memutuskan semua kendala dalam kehidupan berumah tangga. Proses menginjak telur bermakna memahami perbedaan karakter dan menggunakan kaki sebelah kanan bermakna memudahkan perjalanan rumah tangga. Pada saat proses Lawang Sakepeng pengantin telah siap menjalani kehidupan keluarga yang terhindar dari hal-hal buruk.
Jadi, mari tetap saling mendukung dan berkontribusi dalam memperkenalkan keunikan budaya kita masing-masing agar semakin di kenal luas oleh masyarakat Indonesia. Yuk, perkenalkan budaya daerah mu!
Tags : culture travel dayak adat tradisi brisik brisik.id pernikahan selamat hasundau atraksi silat lawang sakepeng dayak ngaju kalimantan tengah budaya
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Palangkaraya {[{followers}]} Followers
Resto ini menghadirkan suasana tempat makan vibe Belanda atau vintage vibe dengan bangunan yang sudah ada sejak 1939.
26 Sep 2021
Penthul Tembem merupakan kesenian Khas Kota Madiun, yang sudah ada sejak tahun 1761 Saka atau 1839 Masehi.
25 Sep 2021
Gedung pertunjukan wayang paling populer di Jakarta.
25 Sep 2021
Panggangan satenya saja mencapai lebih dari satu meter, loh.
24 Februari 2021
Pemandian alam dengan air yang jernih, sejuk dan dingin.
06 Agustus 2020
Percobaan pembukaan dengan syarat dan ketentuan sesuai dengan Prokes untuk tempat wisata.
09 September 2021
Cafe ini hadir dengan konsep minimalis dengan varian menu yang kekinian.
29 September 2021
klenteng ini berdiri sejak tahun 1700.
29 September 2021
Tempat istirahat sejenak dari kesibukan kota Jogja tanpa harus menempuh jarak jauh.
28 September 2021
Dikelilingi oleh hutan dan airnya sangat jernih karena berasal dari mata air gunung.
28 September 2021
Selain bermain air di pantai disini juga dapat mengendarai kuda yang ada di pinggir pantai.
28 September 2021