Bromo Sudah Dibuka! Segera Cek Syarat dan Cara Pembookingan

Kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau biasa dikenal dengan TNBTS sudah cukup lama ditutup. Pasalnya Penutupan TNBTS sejak diberlakukannya PPKM Darurat Jawa-Bali ini membuat para pengunjung kecewa lantaran harus mengatur ulang jadwal kunjungan. 

Akun resmi milik Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru selalu dipenuhi dengan pertanyaan terkait jadwal pembukaan lokasi pendakian. Sehingga pengurus Balai Besar TBNTS mengajukan permohonan ke pada pemerintah daerah agar kawasan pendakian dapat dibuka kembalian. Permohonan ini tentu saja dengan berbagai syarat dan aturan sesuai dengan protokol kesehatan.

Sebagian Kawasan Bromo Kembali Dibuka

Balai Besar TBNTS sudah memastikan bahwa masyarakat di sekitar area wisata TBNTS sudah mendapatkan vaksin yang menjadi salah satu syarat pembukaan kawasan wisata. Selain itu pihak TBNTS juga sudah melakukan survei serta uji coba pembukaan rute pendakian dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Foto: Instagram.com/bbtnbromotenggersemeru

Proses yang Panjang ini akhirnya membuahkan hasil, kini kawasan wisata TBNTS sudah mulai dibuka kembali. pembukaan Kawasan wisata dilakukan secara bertahap dan dengan aturan yang sangat ketat. Pengunjung yang dapat menikmati keindahan alam Bromo dibatasi maksimal 25% saja. Selain itu terdapat berbagai macam persyaratan yang diberlakukan.

Kawasan yang Dibuka untuk Wisatawan

Kondisi COVID-19 yang belum sepenuhnya mereda ini membuat pembukaan kawasan Bromo sangat dibatasi. Area yang dibuka untuk kunjungan baru 3 area saja, yaitu Gunung Penanjakan, Bukit Kedaluh, dan Bukit Cinta. Meskipun hanya 3 area yang baru dibuka, antusias dari para calon pengunjung sudah terlihat tinggi.

Pembukaan kawasan wisata ini juga mempertimbangkan level PPKM daerah yang berlaku berdasarkan keputusan pemerintah pusat. Dikarenakan hanya daerah Pasuruan yang memiliki tingkat level PPKM terendah yaitu Level 2 maka rute wisata Bromo yang dibuka hanya via Pasuruan saja. Rute Bromo via Malang, Probolinggo dan Lumajang masih ditutup dikarenakan ketiga kota ini masih berada pada PPKM level 3 dan 4.

Kuota Kunjungan dan Booking Tiket

Bila Teman Brisik ingin melakukan kunjungan ke area Bromo bersama keluarga perlu memperhatikan Batasan kuota yang diterapkan. Kunjungan menggunakan mobil jeep dibatasi maksimal untuk 5 penumpang dan menggunakan ojek maksimal hanya untuk 1 penumpang. Selain itu, pembatasan juga diterapkan pada lokasi kunjungan. Gunung Penanjakan dibatasi hanya untuk 222 orang per hari, Bukit Kedaluh dibatasi hanya untuk 107 orang per hari, dan Bukit Cinta hanya untuk 31 orang per hari.

Foto: Instagram.com/bbtnbromotenggersemeru

Teman Brisik juga harus melakukan booking online terlebih dahulu sebelum melakukan kunjungan ke area wisata Bromo dan sekitarnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kelebihan kuota kunjungan harian. Untuk melakukan booking online dapat dilakukan melalui situs www.bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Sedangkan bagi pengunjung yang ingin melakukan perubahan jadwal pendakian dapat melakukan pemindahan jadwal melalui situs www.reschedule.bromotenggersemeru.org/.

Syarat Pendakian

Foto: Instagram.com/bbtnbromotenggersemeru

Pembukaan kawasan wisata Bromo dan sekitarnya, tentu saja harus memenuhi aturan dan protokol kesehatan yang berlaku. Pihak Balai Besar TNBTS sudah membuat beberapa aturan dan syarat bagi pengunjung yang akan berwisata di kawasan Bromo dan sekitarnya. Syarat yang harus di penuhi ialah :

1. Pengunjung sudah divaksin minimal dosis 1, aturan ini juga berlaku untuk anak-anak.
2. Pengunjung harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi di HP sebagai verifikasi data vaksin
3. Pengunjung harus memenuhi kuota kendaraan yaitu maksimal 5 untuk jip dan 1 untuk ojek
4. Pengunjung harus menerapkan protokol 5M dengan ketat
5. Menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di area wisata.

Aturan-aturan ini wajib dipatuhi bagi pengunjung ya, jadi bagi Teman Brisik yang ingin berkunjung harus memastikan sudah memenuhi syarat dan aturan yang berlaku. Hal ini sebagai langkah untuk ikut serta mencegah persebaran COVID-19.