Menyusuri Jejak Etnis Tionghoa di Jalan Samudera Surabaya

Food & Travel 05 Maret 2021

Foto: Brisik.id/Zahir

Berkunjung ke Surabaya mungkin adalah salah satu pilihan terbaik apabila Teman Brisik ingin melihat-lihat dan mengunjungi bangunan kuno dan bergaya kolonial yang masih berdiri kokoh hingga kini. Di masa kolonialisme Belanda, kota ini dijadikan salah satu basis pemerintahan dan perekonomian yang cukup maju pada zamannya.

Hal inilah yang membuat kota ini memiliki berbagai bangunan megah dengan gaya kolonial yang masih terawat dan kokoh berdiri hingga kini. Umumnya beragam bangunan tersebut tersebar di kawasan dekat dengan pelabuhan dan aliran sungai karena digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Kali ini Teman Brisik akan diajak untuk menjelajahi salah satu jalan di sekitar area Pecinan Surabaya yang memiliki beragam bangunan tua bergaya campuran kolonial dan Tionghoa di Surabaya. Nama jalan tersebut adalah Jalan Samudera.

Sebelum menjadi Jalan Samudera dulu jalan ini memiliki nama Jalan Bakmi, tidak diketahui asal nama pemberian Jalan ini namun kemungkinan karena di sini terdapat beberapa penduduk keturunan Tionghoa. Hingga kini beragam bangunan tersebut masih kokoh berdiri di kawasan ini meski dari segi penampilan sudah mengalami pemudaran.

Foto: Brisik.id/Zahir

Gereja Bakmi yang Bersejarah
Salah satu bangunan yang mempunyai nilai cukup bersejarah di Jalan Samudera ini adalah Gereja Bakmi atau kini lebih dikenal dengan nama Gereja Kristus Tuhan. Gereja ini juga pernah memiliki nama Geredja Keristen Tionghoa namun pada akhirnya karena gejolak politik yang pernah melanda Indonesia pada masa transisi pemerintahan maka nama gereja ini diubah menjadi nama yang terpampang sekarang.

Gereja ini dibangun sejak zaman Hindia Belanda yakni pada periode 1920-an dan direnovasi kembali pada tahun 1952. Hingga kini bangunan gereja yang memiliki arsitektur kolonial dan sedikit sentuhan Tionghoa ini masih melakukan kegiatan peribadatan secara rutin. Untuk penggunaan bahasa umumnya menggunakan bahasan Mandarin dan Indonesia dalam setiap kegiatannya.

Foto: Brisik.id/Zahir

Selain bangunan gereja, terdapat beberapa bangunan lain yang memiliki arsitektur khas gaya kolonial namun dengan beberapa tulisan Mandarin di beberapa sudut bangunannya. Nuansa di sepanjang kawasan ini cukup lengang karena sangat jarang dilalui kendaraan. Hal inilah yang membuat lokasi ini sangat cocok untuk yang gemar berburu foto dengan tema sejarah.

Jalan Samudera ini sendiri berada di area Pecinan Lama Surabaya, masih masuk dalam area Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian. Untuk menuju ke lokasi, setelah melalui Jembatan Merah kemudian memasuki area Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun. Lurus saja sekitar 200 meter, kemudian setelah menemukan Bank cukup berjalan lurus sedikit akan menemukan jalan kecil di kanan Jalan. Lokasi Jalan Samudera berada di jalan kecil tersebut.
Foto: Brisik.id/Zahir

Di sekitar area ini cukup banyak yang menjual beragam makanan, umumnya adalah makanan khas Tionghoa. Namun ada juga yang menjual makanan lokal seperti nasi campur, pecel dan beragam makanan lainnya.

Bagi Teman Brisik yang mencari fasilitas menginap, dapat menggunakan jasa dari New Grand Park Hotel yang terdapat di Jalan Samudera No. 3-5. Tarif menginapnya mulai dari Rp200.000.

Tags : sejarah surabaya kawasan pecinan jalan samudera

Artikel ini ditulis oleh : Zahir


Berita Terkait

Food & Travel

Mengunjungi Kampung Semanggi Benowo, Penghasil Primadona Kuliner Surabaya

Semanggi merupakan salah satu bahan pecel khas Surabaya.

11 Apr 2021

Food & Travel

Tamasya Gratis Sambil Mengenal Sejarah di Monumen Tugu Juang Jambi

Tergambar sejarah perjuangan pahlawan di Kota Jambi.

11 Apr 2021

Food & Travel

Mengenang Sejarah Kelam Monumen Soco di Magetan

Tak kurang 108 jenazah korban kebiadaban PKI ditemukan dalam sebuah sumur kecil yang kini dijadikan monumen.

10 Apr 2021

Kamu Mungkin Tertarik

Food & Travel

Bakso Semox Madam Dewin, Viral Karena Kualitas Premium

Bakso dibuat dari daging sapi giling bagian tenderloin sehingga lebih sedikit lemak.

16 Maret 2021

Food & Travel

Sarapan dengan Hidangan Super Pedas di Geprek Assalam 99 Ngawi

Aneka jenis sambal di pagi hari? Siapa takut! Ayo bergabung.

26 Februari 2021

Food & Travel

Penuh Spot Menarik, Yuk Berkunjung ke Alun-Alun Mojokerto

Ada miniatur Candi Tikus, Candi Brahu dan meriam perang.

01 April 2021

Food & Travel

Dijamin! Kelezatan Mie Ayam Pak Gimin

Mi yang disajikan merupakan jenis mi ayam Solo.

06 April 2021

Food & Travel

Jalan-Jalan ke SPBU, Jangan Lupa Ke Toko Kopi Tuku

Tempat untuk melepas penat sementara setelah menghadapi padatnya jalanan dalam perjalanan pulang ke rumah.

27 Maret 2021

Terbaru

more

Food & Travel

Mengunjungi Kampung Semanggi Benowo, Penghasil Primadona Kuliner Surabaya

Semanggi merupakan salah satu bahan pecel khas Surabaya.

11 April 2021

News

Kembali Buka! Yuk, Wisata ke Taman dan Hutan Ibu Kota

Berwisata di taman dan hutan kota Jakarta.

11 April 2021

Food & Travel

Jiwa-Jawi Jogja, Destinasi Kuliner dan Budaya

Restoran dengan konsep Jawa baik dari sajiannya maupun desain bangunannya

11 April 2021

Food & Travel

Frogshelter, Punk Coffee Bar Bernuansa Konser Musik

Ngeband sambil ngopi bisa disini.

11 April 2021

Lifestyle

Self Service, Salah Satu Budaya Berjualan di Malang

Konsep self service sangat mudah dijumpai baik dalam berbagai bidang usaha di Kota Malang.

11 April 2021

Berita Video

more