Mengunjungi Kampung Semanggi Benowo, Penghasil Primadona Kuliner Surabaya

Jika berbicara tentang kuliner khas kota pahlawan Surabaya, maka ‘Pecel Semanggi’ atau populer dengan sebutan ‘Semanggi Suroboyo’ mustahil luput dari pembahasan. Namun akhir-akhir ini makanan yang berbahan dasar daun semanggi air ini sudah jarang ditemui dan bisa dikatakan terancam dilupakan, khususnya oleh arek-arek Suroboyo sendiri. Nah sebagai upaya melestarikannya, teman brisik bisa berkunjung ke Kampung Semanggi untuk lebih mengenal sekaligus mencicipi kuliner khas Surabaya ini. Kampung ini terkenal sebagai tempat yang sampai sekarang masih menjadi penghasil utama semanggi di Surabaya. Kampung Semanggi beralamat di Jl. Kendung RT.07 RW.III Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya

Penamaan ‘Kampung Semanggi’ sendiri bukan tanpa alasan, karena mayoritas warganya memang berprofesi sebagai penjual semanggi, sekaligus membudidayakan tanaman semanggi di lahannya.

Foto : ngopibareng.id/RizkyMutqiyyah/

Kenapa sampai ada Kampung Semanggi? Sedikit sejarah bahwa sejak dulu, karena pecel semanggi dijual dengan cara tradisional, dipikul dari satu kampung ke kampung lain. Hal ini membuat pecel semanggi agak sulit untuk ditemukan. Nah kebetulan ada perkampungan di Surabaya Barat di mana tanaman semanggi tumbuh subur di sana, dan banyak diolah menjadi pecel semanggi oleh warga kampung ini. Kampung inilah yang dijuluki Kampung Semanggi.

Di Kampung Semanggi, kalian bisa melihat, mencicipi maupun bertanya-tanya berbagai hal tentang semanggi mulai dari bahan dasarnya, proses pembuatan serta sejarah primadona kuliner Surabaya ini. Setiap harinya, para penjual semanggi di kampung ini yang terdiri dari para ibu-ibu, sambil membawa keranjang anyaman yang disebut rinjing berkeliling berjualan semanggi di berbagai tempat. Biasanya mereka tidak menjajakan semangginya di dalam kampung, melainkan di luar wilayah kampung dengan target utama yakni spot-spot wisata kota Surabaya. Tapi tenang, di kampung ini teman brisik masih tetap bisa mencicipi serta membeli semanggi di beberapa rumah yang menjualnya kok. 

Dalam membawa dagangannya, para penjual semanggi ada yang berkeliling menggunakan kendaraan motor, ada yang menggunakan gerobak tradisional, bahkan ada juga yang masih dengan cara dipikul loh. Para warga Kampung Semanggi tidak hanya berjualan saja, para warga kampung ini juga membudidayakan tanaman semanggi air yang tumbuh subur di sekitar pematang sawah kampung ini. Lalu mereka dapat mengolah sendiri hasil daun semangginya atau menjualnya ke pedagang lain.

Foto : idntimes.com/IsmahIrsalina/

Menariknya, untuk lebih meningkatkan inovasi warganya, Kecamatan Benowo bekerja sama dengan instansi lain juga sering mengadakan pelatihan pembuatan varian makanan berbahan dasar semanggi yang dihadiri ibu-ibu warga Kampung Semanggi. Dan ternyata tahukah kalian bahwa semanggi juga dapat diolah menjadi kuliner lain seperti Tahu Bakso, Donat bahkan Sirup, mantap bukan?

Sedikit informasi bagi teman Brisik yang belum pernah mencicipi pecel semanggi. Makanan ini dibuat dari daun semanggi air (marsilea) yang dikukus, kemudian dihidangkan di atas daun pisang lengkap dengan tambahan kangkung, kecambah, dan kerupuk uli. Bukan pecel namanya kalau tidak dilumuri bumbu saus, nah bedanya dengan pecel-pecel lain, pecel semanggi menggunakan bumbu saus yang terbuat dari campuran ketela rambat, kacang tanah, gula merah, dan tak ketinggalan petis. Yup, bumbu petis memang tak pernah absen sebagai bumbu makanan khas Jawa Timur. Uniknya lagi, biasanya penjual semanggi tidak menyediakan sendok atau garpu, sehingga menggantinya dengan kerupuk uli. Tapi tenang kok, beberapa penjual semanggi sudah ada yang mulai menyediakan sendok.

Foto : ngopibareng.id/RizkyMutqiyyah/

Bagi teman brisik yang ingin mencicipi kelezatan semanggi atau sekadar berkunjung ke Kampung Semanggi, kalian dapat dengan mudah menemui plakat penunjuk arah bertuliskan "Kampoeng Semanggi Benowo" dari Jl. Kendung dan Jl. Kendung IX. Kampung ini hanya berjarak sekitar 50 meter dari lapangan olahraga Gedung Aston Villa Kendung. 

Penjual pecel semanggi keliling juga dapat kalian temui di sekitar Taman Bungkul, Tugu Pahlawan, Masjid Al-Akbar, dan Taman Prestasi Surabaya. Sepincuk semanggi dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp8.000 sampai Rp10.000. 

Yuk kita lestarikan kuliner tradisional kota Surabaya!