Food & Travel 23 Februari 2021
Foto: brisik.id/Akhmad Idris
Pegunungan selalu menarik dan mempesona untuk diceritakan. Selain karena keindahannya, yang membuat pegunungan kerap mencuri perhatian adalah penyebutan secara khusus di dalam kitab suci bahwa diantara cara melakukan perenungan adalah merenungi bagaimana cara sebuah gunung yang teramat tinggi itu bisa ditegakkan.
Secara fungsional, gunung terbagi menjadi dua jenis, yaitu gunung yang digunakan untuk wisata mendaki dan gunung yang dijadikan sebagai destinasi religi. Disebut wisata mendaki karena memang aktivitas di area pegunungan hanya sebatas pendakian dan selfie-selfiean, sementara disebut wisata religi karena aktivitas di wilayah pegunungan tidak hanya sebatas pendakian, tetapi juga disertai aktivitas keagamaan seperti semedi; bertapa; dan sejenisnya. Satu di antara gunung yang termasuk ke dalam jenis wisata religi adalah Gunung Arjuna.
Foto: brisik.id/Akhmad Idris
Petilasan dan Arca
Secara administratif, Gunung Arjuna terletak diantara perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Malang; Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu. Gunung Arjuna termasuk satu diantara gunung berapi di Jawa Timur dengan ketinggian 3.339 meter di atas permukaan air laut.
Untuk wilayah Kabupaten Pasuruan, Gunung Arjuna dapat didaki via jalur Purwosari yang saat memasuki wilayah pendakian akan disambut dengan gapura besar dengan tulisan kawasan wisata religi. Hal ini menjadi wajar saat mulai memasuki jalur pendakian dari pos pertama menuju pos kedua (Tampuono) hingga ke area Putuk Lesung (sebuah pilihan untuk pendaki pemula) yang akan banyak ditemukan arca, petilasan, hingga orang-orang yang sedang laku tirakatan.
Foto: brisik.id/Akhmad Idris
Beberapa tempat di Gunung Arjuna kerap dijadikan lokasi praktik laku religi adalah Guo Onto Boego, di depan musala Putuk Lesung, Tampuono, Sendang Dewi Kunti, dan masih banyak lagi. Keberadaan banyak sekali petilasan membuat Gunung Arjuno semakin memiliki aura kewibawaan di Jawa.
Di malam-malam tertentu (seperti malam satu suro) akan banyak dijumpai orang-orang yang ramai melakukan pertapaaan. Aura mistis di Gunung Arjuna semakin terasa dengan gagahnya arca-arca di sebagian besar petilasan. Aura mistis kian kental saat arca-arca tersebut diselimuti kain putih, kotak-kotak hitam putih seperti yang sering ditemui di Bali, atau kain berwarna kuning polos. Aura mistis menjadi semakin paripurna dengan bau-bau kemenyan di setiap area petilasan.
Foto: brisik.id/Akhmad Idris
Pagi dan Hati yang Enggan Beranjak Pergi
Area Putuk Lesung sebagai jalur daki favorit para pemula menjadi tempat yang mempesona untuk menikmati fajar yang merekah indah. Hamparan lautan awan dan warna kuning keemasan matahari saat sunrise menjadi pemandangan yang tak akan pernah terlupakan.
Foto: brisik.id/Akhmad Idris
Kegagahan gunung-gunung di sekitar Arjuna menjadi pemandangan langkah yang akan menarik untuk diceritakan kembali pada anak beserta cucu. Pengalaman seperti ini seakan menjadi penawar rasa letih setelah berdarah-darah melawan kebengisan Ibu Kota.
Cuitan fauna khas pegunungan, udara segar yang belum terkontaminasi, serta sekelompok sahabat yang dengan sukarela bersedia berbagi rasa penat, seolah mampu menjadi obat atas rasa sakit menjalani ujian yang selama ini terus berkait.
Foto: brisik.id/Akhmad Idris
Tags : pendaki ulung putuk lesung gunung arjuna
Artikel ini ditulis oleh : Akhmad Idris
Keberadaan banyak sekali petilasan membuat Gunung Arjuno semakin memiliki aura kewibawaan di Jawa.
23 Feb 2021
Semanggi merupakan salah satu bahan pecel khas Surabaya.
11 April 2021
Berwisata di taman dan hutan kota Jakarta.
11 April 2021
Restoran dengan konsep Jawa baik dari sajiannya maupun desain bangunannya
11 April 2021
Konsep self service sangat mudah dijumpai baik dalam berbagai bidang usaha di Kota Malang.
11 April 2021