Keindahan Pura Batu Bolong dari Pinggir Pantai

Meski terkenal dengan Pulau Seribu Masjid, Pulau Lombok juga memiliki beberapa pura yang hampir sama dengan Pulau Bali. Diketahui penduduk Lombok banyak diisi oleh warga suku Bali beragama Hindu. Oleh karena itu, pura yang dijadikan tempat ibadah oleh umat Hindu banyak dijumpai di pulau ini.

Pura Batu Bolong adalah salah satu pura yang memiliki keunikan dan berada di pinggir pantai kawasan Pantai Senggigi. Selain dijadikan tempat ibadah oleh umat Hindu, pura ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancaneraga.

Sesuai namanya, Pura Batu Bolong berdiri kokoh di atas batu karang yang memiliki lubang di tengah dengan ketinggian kurang lebih 4 meter. Dari puncak tertinggi Pura Batu Bolong, mata akan dimanjakan dengan keindahan pantai yang terbentang luas dari utara hingga selatan.

Foto: brisik.id/Putrayasa

Sama seperti pura pada umumnya, pengunjung diwajibkan menggunakan selendang yang dikenakan di pinggang selama berada di area pura. Serta pengunjung juga harus berpakaian sopan karena tempat ini merupakan tempat ibadah.

Saat pertama memasuki pura, perlu menuruni anak tangga terlebih dahulu untuk menuju pura pertama yang berada di bawah pohon rindang. Suasana sejuk dan religi membuat hati semakin tenang. 

Dari pura pertama menuju pura kedua atau pura utama berjarak sekitar 50 meter. Hingga sampai ke pura utama yang berada di atas batu karang, pengunjung akan melewati patung Dang Hyang Dwijendra yang juga disebut dengan nama Ida Peranda Sakti Wawu Rauh setinggi sekitar kurang lebih 6 meter.

Sekedar info, Dang Hyang Dwijenra merupakan seorang pendeta Hindu yang melakukan perjalanan dari Bali ke Lombok untuk menyebarkan ajaran Hindu.

Foto: brisik.id/Putrayasa

Setelah melewati patung tersebut, pengunjung akan dimanjakan dengan desiran ombak yang tenang dan batu karang menjulang tinggi. Pengunjung juga akan melihat lubang besar di antara batu karang sebelum naik menuju pura utama.

Tangga demi tangga harus didaki untuk menuju puncak Pura Batu Bolong. Di dalam area pura yang tidak begitu besar, pengujung bisa menyaksikan kemegahan dan keindahan sekeliling pura. Dari pantai yang indah, angin sepoi-sepoi, suasana religi begitu terasa hingga jika beruntung pengunjung akan melihat kemegahan Gunung Agung Bali dari tempat ini.

Foto: brisik.id/Putrayasa

Pura Batu Bolong juga meruapakan salah satu spot indah untuk menyaksikan terbenamnya matahari. Jadi tidak heran tempat ini juga ramai dikunjungi saat sore. Pengunjung juga bisa bermain air bahkan mandi karena ombaknya yang tak begitu besar jadi cukup aman dikunjungi bersama keluarga.

Selain itu, sepanjang pesisir Pantai Batu Bolong akan dikumpai banyak pemancing lokal. Tempat ini merupakan salah satu spot favorit untuk mendapatkan ikan segar.


Foto: brisik.id/Putrayasa

Fasilitas di sekitara pura sudah sangat lengkap. Mulai dari warung, gazebo, toilet, ruang ganti, ruang bilas dan fasilitas pendukung lainnya. Untuk tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp20.000/orang, tapi menjadi gratis bagi pengunjung yang ingin melaksanakan prosesi sembahyang. Biaya parkir sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Lokasi Pura Batu Bolong terletak di Jalan Raya Senggigi, Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Tempat ini sangat dekat dengan Pantai Senggigi. Jika dari Kota Mataram berjarak sekitar 18 km atau memakan waktu sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Rute yang dapat digunakan Mataram – Ampenan – Batu Layar – Pura Batu Bolong, atau berjarak 2 km sebelum Pantai Sengigi.

Ingin membeli oleh-oleh, bisa mengunjungi Sasaku yang berada sekitar 3 km dari Pura Batu Bolong. Lokasi tepatnya di Jl. Raya Senggigi Desa, Senteluk, Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

Untuk penginapan terdekat, banyak pilihan homestay hingga hotel berbintang. Salah satunya adalah Aruna Sengigi Hotel yang masih berada di Jl. Raya Senggigi, Senggigi, Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Berjarak sekitar 1 km dari Pura Batu Bolong. Tarif permalam mulai dari Rp400.000.