Foto: instagram.com/fauzihmdni
Sebagai salah satu kota yang dikenal dengan kota industri di Indonesia, banyak yang tidak mengetahui bahwa Bekasi merupakan salah satu daerah yang turut fokus pada pelestarian lahan hutan bakau (mangrove).
Pusat pengendalian dan penanaman hutan mangrove di kota ini berada di Jembatan Pelatihan Restorasi Penanaman Mangrove (PRPM). Lokasi ini lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Cinta.
Fungsinya yang dulu hanya sebatas lokasi pelatihan penanaman hutan mangrove, mulai berkembang sebagai salah satu objek wisata baru di Bekasi, Jawa Barat.
Dengan pemandangan alam yang indah dan menjanjikan, fungsi baru tersebut dimulai saat beberapa mahasiswa yang mengunjungi Jembatan PRPM. Mereka menginisiasi hal itu dan mengubah namanya menjadi Jembatan Cinta seperti saat ini.
Rute
Lokasinya berada di kawasan Kampung Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Apabila datang dari kota Bekasi, naik angkutan umum K15A jurusan Pondok Ungu dan dilanjutkan dengan angkutan umum K15 jurusan Taruma Jaya.
Selanjutnya, rute perjalanan bisa dilanjutkan dengan ojek menuju lokasi Jembatan Cinta. Namun, apabila menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan bisa melewati Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi.
Ikuti jalan hingga bertemu Jalan Taruma Jaya untuk melanjutkan perjalanan ke Jalan Muara Tawar. Jalan ini menjadi tanda bahwa lokasi tak jauh dari Jembatan Cinta atau PRPM Mangrove Kabupaten Bekasi.
Buka mulai pukul 08.00-18.00 WIB, Jembatan Cinta mematok harga tiket masuk senilai Rp5 ribu/orang. Pengunjung juga akan dibebankan tarif parkir kendaraan antara Rp5-10 ribu, tergantung jenis kendaraan, sepeda motor atau mobil.
Sebagai sebuah kawasan objek wisata, jembatan ini memiliki beberapa fasilitas untuk menikmati keindahan dan kecantikan lanskap yang mengelilingi lokasinya.
Jembatan, sebagai materi utamanya, merupakan fasilitas yang kerap menjadi spot terbaik. Panjangnya yang membentang dengan susunan kayu yang diwarnai cat warna-warni membuat tampilannya menarik.
Terlepas dari itu, kawasan hutan mangrove dan tambak tentu bukannya tanpa peran estetis. Di samping fungsi alamiahnya, kawasan hutan ini turut berkontribusi membentuk suasana hijau yang nampak menenangkan.
Selain itu, terdapat pula tempat penyewaan perahu di mana setiap pengunjung akan dikenai biaya Rp10 ribu/orang. Nantinya, pengunjung akan diajak untuk berkeliling kawasan pantai di sekitar lahan penanaman mangrove.
Tidak hanya berkeliling dengan perahu, wisatawan pun diberikan pilihan untuk turut berkeliling menggunakan sepeda air yang disediakan. Wahana ini dipatok biaya sewa senilai Rp20 ribu/orang.
Lokasinya pun kian lengkap dengan adanya spot berwisata kuliner untuk menikmati beragam sajian olahan seafood, seperti ikan, kepiting, hingga udang. Mengingat lokasinya merupakan perkampungan nelayan, pengunjung juga bisa membeli hasil tangkapan laut dari para nelayan setempat.
Adapun fasilitas penunjang lainnya adalah: mulai dari gazebo, musala dan toilet umum. Sementara untuk penginapan, pengunjung bisa mempertimbangkan New Priok Indah Syariah Hotel dengan tarif Rp151 ribu/malam di wilayah Koja Utara, 13 km dari lokasi.
Pusat pengendalian dan penanaman hutan mangrove di kota ini berada di Jembatan Pelatihan Restorasi Penanaman Mangrove (PRPM). Lokasi ini lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Cinta.
Fungsinya yang dulu hanya sebatas lokasi pelatihan penanaman hutan mangrove, mulai berkembang sebagai salah satu objek wisata baru di Bekasi, Jawa Barat.
Dengan pemandangan alam yang indah dan menjanjikan, fungsi baru tersebut dimulai saat beberapa mahasiswa yang mengunjungi Jembatan PRPM. Mereka menginisiasi hal itu dan mengubah namanya menjadi Jembatan Cinta seperti saat ini.
Sumber foto: instagram.com/erickk9_visual
Rute
Lokasinya berada di kawasan Kampung Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Apabila datang dari kota Bekasi, naik angkutan umum K15A jurusan Pondok Ungu dan dilanjutkan dengan angkutan umum K15 jurusan Taruma Jaya.
Selanjutnya, rute perjalanan bisa dilanjutkan dengan ojek menuju lokasi Jembatan Cinta. Namun, apabila menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan bisa melewati Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi.
Ikuti jalan hingga bertemu Jalan Taruma Jaya untuk melanjutkan perjalanan ke Jalan Muara Tawar. Jalan ini menjadi tanda bahwa lokasi tak jauh dari Jembatan Cinta atau PRPM Mangrove Kabupaten Bekasi.
Buka mulai pukul 08.00-18.00 WIB, Jembatan Cinta mematok harga tiket masuk senilai Rp5 ribu/orang. Pengunjung juga akan dibebankan tarif parkir kendaraan antara Rp5-10 ribu, tergantung jenis kendaraan, sepeda motor atau mobil.
Sebagai sebuah kawasan objek wisata, jembatan ini memiliki beberapa fasilitas untuk menikmati keindahan dan kecantikan lanskap yang mengelilingi lokasinya.
Jembatan, sebagai materi utamanya, merupakan fasilitas yang kerap menjadi spot terbaik. Panjangnya yang membentang dengan susunan kayu yang diwarnai cat warna-warni membuat tampilannya menarik.
Sumber foto: instagram.com/ekaaguserawiluta
Terlepas dari itu, kawasan hutan mangrove dan tambak tentu bukannya tanpa peran estetis. Di samping fungsi alamiahnya, kawasan hutan ini turut berkontribusi membentuk suasana hijau yang nampak menenangkan.
Selain itu, terdapat pula tempat penyewaan perahu di mana setiap pengunjung akan dikenai biaya Rp10 ribu/orang. Nantinya, pengunjung akan diajak untuk berkeliling kawasan pantai di sekitar lahan penanaman mangrove.
Tidak hanya berkeliling dengan perahu, wisatawan pun diberikan pilihan untuk turut berkeliling menggunakan sepeda air yang disediakan. Wahana ini dipatok biaya sewa senilai Rp20 ribu/orang.
Lokasinya pun kian lengkap dengan adanya spot berwisata kuliner untuk menikmati beragam sajian olahan seafood, seperti ikan, kepiting, hingga udang. Mengingat lokasinya merupakan perkampungan nelayan, pengunjung juga bisa membeli hasil tangkapan laut dari para nelayan setempat.
Adapun fasilitas penunjang lainnya adalah: mulai dari gazebo, musala dan toilet umum. Sementara untuk penginapan, pengunjung bisa mempertimbangkan New Priok Indah Syariah Hotel dengan tarif Rp151 ribu/malam di wilayah Koja Utara, 13 km dari lokasi.
Artikel ini ditulis oleh Puji Raharjo