Foto: mmc.kalteng.go.id
Bukit Tangkiling merupakan objek wisata yang menawarkan alam hutan yang indah di kawasan dataran tinggi. Bukit ini sendiri lekat dikaitkan dengan Bukit Banama dan Bukit Baranahu, karena terletak dalam satu kawasan yang sama.
Nama Bukit Tangkiling terkenal dengan cerita yang melegenda dan mistis. Memiliki ketinggian mencapai 500 mdpl, lokasinya berjarak sekitar 34 km dari pusat Kota Palangka Raya. Lokasinya dapat dijumpai di Kelurahan Banturung-Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Wisata alam yang satu ini memiliki kawasan seluas 2,594 hektar yang terbagi menjadi cagar alam dan wisata alam. Tak hanya sekadar sebagai objek wisata, bukit ini juga dibalut dengan legenda dalam suguhan panorama hutan yang asri dan sejuk.
Di sekitar lokasinya, akan nampak terlihat jejeran perbukitan hijau serta panorama city view kota Palangka Raya dari ketinggian. Tak hanya itu, mapio.netini juga sering dijadikan sebagai lokasi pendakian, terutama di pagi hari karena kondisi udara yang masih segar.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, banyak legenda yang terpusat di bukit ini. Berdiri menjulang dengan bentuk menyerupai perahu, bukit ini menyimpan cerita legenda yang mirip dengan kisah Tangkuban Perahu.
Menurut warga sekitar, kawasan sekitar Bukit Tangkiling dulunya adalah sungai yang cukup luas sekaligus tempat berlayarnya kapal Sangkuriang yang kini menjadi daratan dengan areal perbukitan.
Sedangkan perahu dan barang bawaannya yang lain telah berubah menjadi bukit bebatuan yang dikenal dengan Bukit Banama, bukit yang dikaitkan dengan Bukit Tangkiling. Istilah “Tangkiling” sendiri dapat diartikan sebagai tumpukan batu besar yang menjulang tinggi.
Adapun asal mula nama “Tangkiling” berawal dari kisah wanita Bawi Kuwu yang menjadi istri Sangkuriang. Namun, sang istri sendiri notabene adalah ibu kandungnya sendiri yang tinggal di sebuah desa bernama Sangkaraya yang disebut kini berubah juga menjadi bukit.
Kendati demikian, bukit ini memiliki sisi menawan berkat adanya objek-objek lain yang menambah daya tariknya. Salah satu contohnya adalah sebuah pura yang dibangun oleh masyarakat lokal di punggung bukit. Pura Sali Paseban, begitulah nama yang dibenamkan pada pura tersebut.
Diketahui telah berdiri sejak tahun 2007 lalu, pura ini bersanding dengan lokasi Biara Pertapaan Karmel. Keindahan lokasinya makin lengkap dengan adanya kebun binatang mini yang dihuni berbagai jenis satwa seperti buaya, ular, kera, landak, dan beruang madu.
Ketika pengunjung berada di puncak bukit, maka suasana sunrise adalah hal yang paling ditunggu-tunggu, terutama saat pagi. Belum selesai di situ saja, di sekitar kawasannya juga dapat dijumpai warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan dengan harga antara Rp5-10rb.
Sementara, untuk tiket masuk ke lokasinya sendiri, pengunjung akan dibebankan biaya senilai Rp20.000/orang. Areal Parkir bagi para pengunjung wisata alam Bukit Tangkiling biasanya dipatok tarif sebesar Rp2.000 untuk roda dua dan untuk mobil dikenai tarif Rp5.000.
Cara Menuju Lokasi
Dari Kota Palangka Raya, jarak tempuhnya sekitar 35 km untuk sampai di lokasi Bukit Tangkiling. Sesampainya di sana, akan ada jalan setapak berbatu kerikil yang berada di sekitar kaki bukit.
Jalur yang berada di Kelurahan Banturung tersebut sepanjang 1600 m. Nantinya, perjalanan cukup sulit akan dilalui saat berada di punggung bukit dengan medan jalan terjal. Butuh waktu sekitar 40 menit hingga sampai di Puncak Bukit.
Para pengunjung dapat menikmati semua fasilitas yang tersedia di Bukit Tangkiling, mulai dari pura selaku tempat peribadatan umat Hindu, gazebo, jalur pendakian dan area berkemah; taman bermain anak-anak, dan toilet umum.
Untuk penginapannya sendiri, ada hotel terdekat dengan lokasinya yaitu Hotel Rungan Sari. Jaraknya hanya membutuhkan waktu 9 menit perjalanan melalui Jalan Tjilik Riwut yang. Dengan harga menginap mulai dari Rp648-718 ribu/malam, pengunjung juga akan menikmati fasilitas koneksi internet wifi dan layanan parkir gratis.
Perjalanan tentunya akan lebih menyenangkan jika ada oleh-oleh yang akan dibawa pulang. Berkunjung ke Bukit Tangkiling, maka pengunjung dapat membeli berbagai suvenir di Pasar Besar yang berada di Jalan Batam, Pahandut, Kota Palangka Raya.
Pasar ini menjadi salah satu pusat oleh-oleh yang menjual kerajinan tangan khas Dayak berupa manik-manik, replika mandau, topi kulit kayu hingga tas rotan. Selain itu ada pula kudapan khas seperti amplang, dodol, dan ikan seluang.
Dengan harga mulai dari Rp20-100 ribu, jarak pasar ini berada cukup dekat lokasi Bukit Tangkiling, hanya membutuhkan waktu selama 46 menit perjalanan. Lokasi pasar ini juga berada tak jauh dari dari Pusat Kota Palangka Raya.
Nama Bukit Tangkiling terkenal dengan cerita yang melegenda dan mistis. Memiliki ketinggian mencapai 500 mdpl, lokasinya berjarak sekitar 34 km dari pusat Kota Palangka Raya. Lokasinya dapat dijumpai di Kelurahan Banturung-Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Wisata alam yang satu ini memiliki kawasan seluas 2,594 hektar yang terbagi menjadi cagar alam dan wisata alam. Tak hanya sekadar sebagai objek wisata, bukit ini juga dibalut dengan legenda dalam suguhan panorama hutan yang asri dan sejuk.
Sumber foto:mapio.net
Di sekitar lokasinya, akan nampak terlihat jejeran perbukitan hijau serta panorama city view kota Palangka Raya dari ketinggian. Tak hanya itu, mapio.netini juga sering dijadikan sebagai lokasi pendakian, terutama di pagi hari karena kondisi udara yang masih segar.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, banyak legenda yang terpusat di bukit ini. Berdiri menjulang dengan bentuk menyerupai perahu, bukit ini menyimpan cerita legenda yang mirip dengan kisah Tangkuban Perahu.
Menurut warga sekitar, kawasan sekitar Bukit Tangkiling dulunya adalah sungai yang cukup luas sekaligus tempat berlayarnya kapal Sangkuriang yang kini menjadi daratan dengan areal perbukitan.
Sedangkan perahu dan barang bawaannya yang lain telah berubah menjadi bukit bebatuan yang dikenal dengan Bukit Banama, bukit yang dikaitkan dengan Bukit Tangkiling. Istilah “Tangkiling” sendiri dapat diartikan sebagai tumpukan batu besar yang menjulang tinggi.
Sumber foto:bahuang.files.wordpress.com
Adapun asal mula nama “Tangkiling” berawal dari kisah wanita Bawi Kuwu yang menjadi istri Sangkuriang. Namun, sang istri sendiri notabene adalah ibu kandungnya sendiri yang tinggal di sebuah desa bernama Sangkaraya yang disebut kini berubah juga menjadi bukit.
Kendati demikian, bukit ini memiliki sisi menawan berkat adanya objek-objek lain yang menambah daya tariknya. Salah satu contohnya adalah sebuah pura yang dibangun oleh masyarakat lokal di punggung bukit. Pura Sali Paseban, begitulah nama yang dibenamkan pada pura tersebut.
Diketahui telah berdiri sejak tahun 2007 lalu, pura ini bersanding dengan lokasi Biara Pertapaan Karmel. Keindahan lokasinya makin lengkap dengan adanya kebun binatang mini yang dihuni berbagai jenis satwa seperti buaya, ular, kera, landak, dan beruang madu.
Ketika pengunjung berada di puncak bukit, maka suasana sunrise adalah hal yang paling ditunggu-tunggu, terutama saat pagi. Belum selesai di situ saja, di sekitar kawasannya juga dapat dijumpai warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan dengan harga antara Rp5-10rb.
Sementara, untuk tiket masuk ke lokasinya sendiri, pengunjung akan dibebankan biaya senilai Rp20.000/orang. Areal Parkir bagi para pengunjung wisata alam Bukit Tangkiling biasanya dipatok tarif sebesar Rp2.000 untuk roda dua dan untuk mobil dikenai tarif Rp5.000.
Cara Menuju Lokasi
Dari Kota Palangka Raya, jarak tempuhnya sekitar 35 km untuk sampai di lokasi Bukit Tangkiling. Sesampainya di sana, akan ada jalan setapak berbatu kerikil yang berada di sekitar kaki bukit.
Jalur yang berada di Kelurahan Banturung tersebut sepanjang 1600 m. Nantinya, perjalanan cukup sulit akan dilalui saat berada di punggung bukit dengan medan jalan terjal. Butuh waktu sekitar 40 menit hingga sampai di Puncak Bukit.
Para pengunjung dapat menikmati semua fasilitas yang tersedia di Bukit Tangkiling, mulai dari pura selaku tempat peribadatan umat Hindu, gazebo, jalur pendakian dan area berkemah; taman bermain anak-anak, dan toilet umum.
Untuk penginapannya sendiri, ada hotel terdekat dengan lokasinya yaitu Hotel Rungan Sari. Jaraknya hanya membutuhkan waktu 9 menit perjalanan melalui Jalan Tjilik Riwut yang. Dengan harga menginap mulai dari Rp648-718 ribu/malam, pengunjung juga akan menikmati fasilitas koneksi internet wifi dan layanan parkir gratis.
Perjalanan tentunya akan lebih menyenangkan jika ada oleh-oleh yang akan dibawa pulang. Berkunjung ke Bukit Tangkiling, maka pengunjung dapat membeli berbagai suvenir di Pasar Besar yang berada di Jalan Batam, Pahandut, Kota Palangka Raya.
Pasar ini menjadi salah satu pusat oleh-oleh yang menjual kerajinan tangan khas Dayak berupa manik-manik, replika mandau, topi kulit kayu hingga tas rotan. Selain itu ada pula kudapan khas seperti amplang, dodol, dan ikan seluang.
Dengan harga mulai dari Rp20-100 ribu, jarak pasar ini berada cukup dekat lokasi Bukit Tangkiling, hanya membutuhkan waktu selama 46 menit perjalanan. Lokasi pasar ini juga berada tak jauh dari dari Pusat Kota Palangka Raya.
Artikel ini ditulis oleh Fitri Diana Batubara