Tak Terpengaruh Kabar Corona, Daging Kelelawar Masih Laku di Manado

News   29 Januari 2020
Foto: asianet.id


Di kota Manado, ada pasar yang khusus menjual segala macam daging dari hewan liar, termasuk kelelawar. Nama pasar ini semakin mendapat sorotan setelah kabar virus corona berawal dari daging kelelawar. Rupanya para pembeli masih memburu dagingnya dan sangat laku.

Dilansir Kompas.com, Pasar Pinasungkulan Karombasan yang berlokasi di Kota Manado, Sulawesi Utara ini masih ramai dikunjungi para pelanggan. Pasar ini terbilang ekstrem lantaran menjajakkan beragam macam daging dari ular, babi hutan, anjing, bahkan kelelawar.

daging kelelawar
Foto: Youtube

Salah seorang pedagang bernama Joly Adrian mengatakan, sebenarnya ia merasakan ada penurunan permintaan pasca kabar virus corona merebak. Tapi penurunan itu tidaklah signifikan.

“Tidak dirasakan banyak,” kata Joly yang menjual satu ekor kelelawar seharga Rp35.000.

Menanggapi isu daging kelelawar penyebab munculnya virus corona, Joly mengaku tak khawatir jika omsetnya akan berkurang. Pasalnya, banyak pelanggan tetap masih datang untuk membelinya.

Joly menuturkan, setiap hari datang enam pengusaha katering membeli daging kelelawar darinya. Bahkan diakui Joly, terkadang ada pelanggan mampir ke lapaknya untuk memborong semua daging yang dijual.

“Belum lama ini ada yang borong Rp3 juta,” kata Joly.

daging kelelawar
Foto: dagelan.co


Terkait kebersihan, Joly meyakini jika kelelawar yang dijualnya tidak akan menjadi sumber penyakit. Sebab hewan itu dibakar terlebih dahulu sebelum ditawarkan kepada pelanggannya.

Sebagai informasi, hewan kelelawar dituding sebagai pembawa virus corona. Pertama kali penyakit mematikan ini terdeteksi di Pasar Hubei yang menjual daging kelelawar.

Pada kasus SARS, inang penyakit ini adalah kelelawar. Tanpa disadari, kelelawar menginfeksi hewan lain lalu menularkannya kepada manusia.

Dalam 45 tahun terakhir, penelitian bidang kesehatan mengungkap setidaknya kelelawar menjadi penyebab tiga pandemi lainnya selain SARS. Disebutkan pula, kelelawar menjadi sumber penyakit Ebola yang merenggut nyawa 13.500 orang di tahun 1976.

Artikel ini ditulis oleh Jihan
back to top