Makna Melasti, upacara sembahyang sebelum hari raya Nyepi di Pantai Balekambang

Lifestyle 14 Maret 2021

Foto: Instagram.com/w4w4nwaw/

Peringatan Nyepi yang merupakan Hari Raya umat Hindu memiliki 4 serangkaian, serangkaian pertama yaitu upacara Melasti yang dilaksanakan empat hari sebelum hari Raya Nyepi. Upacara ini dimaksudkan agar umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan hari raya Nyepi. Selain itu upacara sembahyang Melasti bertujuan untuk pensucian diri dari segala pikiran kotor dan perbuatan jahat yang telah dilakukan. Sehingga umat Hindu dapat menyambut tahun baru dengan keadaan suci. 

Sejatinya semua manusia memiliki Klesa atau 5 sifat buruk yang harus dihilangkan agar tidak mengalami kegagalan dan penderitaan dalam hidup. Adapun 5 sifat tersebut adalah Awidya atau biasa disebut memabukan, Asmita yang memiliki arti keegoisan, Raga memiliki arti hawa nafsu, Dwesa yang memiliki arti Pemarah dan Adhiniwesa yang memiliki arti ketakutan tanpa sebab. Upacara Melasti bermakna sebagai penuntun agar manusia mampu menghindari 5 sifat tersebut. 

Upacara Melasti juga dilakukan untuk pembersihan benda sakral milik pura yaitu Pralingga, Pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya. Benda-benda sakral milik pura ini diusung ke pantai untuk dibersihkan secara sekala dan niskala. Benda-benda Suci yang telah dibersihkan akan diusung kembali menuju Pura atau tempat benda suci tersebut.
Pelaksanaan Melasti selalu diadakan di tempat yang dekat dengan sumber air seperti danau atau laut. Dalam kepercayaan umat Hindu diyakini bahwa air danau atau laut ini dapat menghanyutkan segala pikiran kotor, perkataan dan perbuatan buruk. Umat Hindu meyakini bahwa air laut dan danau merupakan sumber yang memberikan kehidupan bagi alam dan seluruh makhluk hidup. Berbeda dengan Melasti di Bali yang dilakukan di berbagai pantai, Melasti di Kota Malang hanya dilakukan di Pantai Balekambang. Pantai ini memiliki pura yang serupa dengan Pantai Tanah Lot Bali. 
 
Foto : Instagram.com/@dinii.jpg
 
Tidak hanya umat Hindu Kota Malang saja yang melaksanakan upacara Melasti di Pantai Balekambang, banyak umat Hindu yang datang dari kota lain yang berada di sekitar Malang. Hal ini dikarenakan sebagian kota tidak memiliki pantai untuk digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara Melasti. Umat Hindu dari kota Surabaya, kediri dan Blitar ikut serta berbondong-bondong datang ke Pantai Balekambang dengan menggunakan pakaian ibadah bernuansa putih dan kuning. 
 
Foto : Instragam.com/@balekambang_beach
 
Umat Hindu yang telah hadir di Pantai Balekambang akan menggelar tikar dan duduk menghadap ke laut. Acara Melasti dibuka dengan tarian-tarian tradisional sebagai bentuk persembahan dan syukur terhadap karunia Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa). Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pemangku agama dan perwakilan dari pemerintah. Sebelum upacara sembahyang dilakukan, Pemangku menyipratkan Tirta kepada umat sebagai bentuk pensucian. 

Tidak hanya berdoa, dalam serangkaian acara Melasti dilakukan prosesi arak-arakan sesaji mengelilingi desa. Sesaji ini biasa disebut dengan sesaji Jolen atau dalam bahasa Jawa berarti "Ojo Lalen". Sesaji Jolen ini memiliki makna agar manusia tidak melupakan bahwa semua yang ada di semesta ini merupakan Anugrah dari Sang Hyang Widhi dan harus dijaga kelestariannya.
 
Foto : Facebook.com/Dyah Retno
 
Pada upacara Melasti, dipercayai bahwa Dewata akan datang mengelilingi desa sehingga setiap rumah yang dilewati arak-arakan diharuskan menyiapkan dupa dan canang. Dupa dan canang yang telah disiapkan dimaksudkan sebagai pintu masuknya Ida Bhatara. Pemangku yang ada di barisan terdepan prosesi arak-arakan akan menyipratkan Tirta di setiap jalan yang dilalui sebagai bentuk pensucian agar desa yang dilewati mendapatkan berkah dari Sang Hyang Widhi. 

Sesaji yang selesai diarak akan dilarung ke tengah laut sebagai simbol bersyukur terhadap Trimurti, Dewa yang ada dalam kepercayaan Hindu, Yaitu Wisnu, Siwa, Brahma serta Jumpana yang merupakan singgasana Dewa Brahma. Prosesi palarungan sesaji ini juga dimaksudkan untuk mengambil sari-sari kehidupan dari Tirta Amerta agar memberikan semangat dan kelestarian alam dan seluruh makhluk hidup di masa mendatang.
 

Tags : brisik.id adat jolen sesaji pantai malang balekambang melasti nyepi hindu

Artikel ini ditulis oleh : I'it


Berita Terkait

Lifestyle

Self Service, Salah Satu Budaya Berjualan di Malang

Konsep self service sangat mudah dijumpai baik dalam berbagai bidang usaha di Kota Malang.

11 Apr 2021

Food & Travel

Galso Cafe, Ngopi dan Piknik di Tengah Kebun Apel

Di semua musim cafe ini tetap cantik dan menarik.

10 Apr 2021

Food & Travel

Warteg Sarirasa, Dijamin Tidak Menguras Kantong

Tempat makan rumahan yang buka 24 jam dan hemat di kantong.

10 Apr 2021

Terbaru

more

Food & Travel

Jiwa-Jawi Jogja, Destinasi Kuliner dan Budaya

Restoran dengan konsep Jawa baik dari sajiannya maupun desain bangunannya

11 April 2021

Food & Travel

Frogshelter, Punk Coffee Bar Bernuansa Konser Musik

Ngeband sambil ngopi bisa disini.

11 April 2021

Lifestyle

Self Service, Salah Satu Budaya Berjualan di Malang

Konsep self service sangat mudah dijumpai baik dalam berbagai bidang usaha di Kota Malang.

11 April 2021

Food & Travel

Inovasi dan Kreasi Narassi, Bikin Nyaman dan Betah

Destinasi baru sebagai tempat nongkrong dan ngopi saat menyambangi Kota Tasikmalaya.

11 April 2021

Food & Travel

Pink Mamma, Cantik dan Elegan Penuh Mawar Pink

Hampir keseluruhan ornamen di dalam café menggunakan warna pink yang memberikan kesan feminim dan elegan.

11 April 2021

Berita Video

more