Foto:instagram.com/dianmuliana/
Di sekitar Wisata Jembatan Gerung juga masih jarang ditemukan akomodasi, jadi bisa memilih penginapan di Kota Mataram, salah satunya Pelangi House di Jl. Sandubaya No.67, Bertais, Kota Mataram. Fasilitasnya, area parkir, layanan kamar, Wi-Fi, restoran, dsb. Tarifnya menginapnya cukup murah, sekitar Rp104.000.
Tidak terlalu sulit untuk menuju Jembatan Gerung, yang berada di Desa Kebun Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Lokasinya cukup dekat dari pusat Kota Mataram, yakni sekitar 15 kilometer atau setengah jam perjalanan. Akses jalannya juga tidak ekstrem dan beraspal mulus.
Teman Brisik bisa mengikuti rute ini jika ingin berkunjung ke Jembatan Gerung: Kota Mataram - Banyumulek - Gerung - Desa Kebun Ayu - Jembatan Gerung.
Jika membawa motor, bisa memarkirkan kendaraan di rumah warga sekitar. Teman Brisik juga bisa menggunakan angkutan umum jurusan Mataram - Gerung dari Terminal Mandalika, dengan tarif Rp7.000-Rp10.000.
Foto: instagram.com/hanssssssstra/
Jembatan Gerung tentu memiliki arti lebih bagi masyarakat Lombok. Keberadaan jembatan ini akan terus diingat sebagai saksi kekejaman pasukan Belanda saat menduduki Lombok. Masyarakat dipaksa bekerja selama dua tahun untuk menyelesaikan jembatan ini. Bahkan, banyak korban jiwa yang berjatuhan selama proses pembangunannya.
Banyak dari kalangan sesepuh masyarakat di Lombok yang paham betul tentang sejarah Jembatan Gerung. Jembatan kuno tersebut dibangun dengan besi yang didatangkan khusus dari Australia. Sementara pengerjaannya menggunakan tenaga ahli dari Pulau Jawa.
Namun terlepas dari sejarah yang kelam, jembatan ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Dengan adanya jembatan ini telah menghubungkan wilayah-wilayah terpencil di wilayah Gerung dan Lembar. Jembatan ini juga bisa dilalui kendaraan bermotor dengan catatan harus ekstra hati-hati.
Selain sebagai penghubung, Jembatan Gerung juga sekarang sudah terkenal sebagai destinasi wisata. Walaupun tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini. Namun para wisatawan cukup tertarik untuk berburu foto dengan latar jembatan kuno.
Jembatan merupakan jembatan gantung dengan panjang 116 meter dan lebar 4 meter. Jembatan ini masih berfungsi dengan baik dan digunakan masyarakat setempat sebagai jalur alternatif. Bangunannya membentang di atas Sungai Gerung yang menghubungkan Desa Kebun Ayu, Gerung dan Desa Jembatan Gantung, Lembar.
Bangunan jembatan didominasi warna kuning dengan pemandangan hijau dari hutan di kiri dan kanannya. Selain itu, Teman Brisik bisa melihat pemandangan Sungai Gerung dari atas jembatan. Biasanya jembatan ini ramai dikunjungi pada waktu sore hari, banyak muda mudi yang datang sekadar untuk berburu foto.
Jembatan kuno ini masih belum memiliki pengaman sama sekali, jika dilihat sekilas memang nampak ekstrem untuk sebuah alternatif penyeberangan. Jadi tidak direkomendasikan bagi yang takut ketinggian. Namun, kamu tetap bisa berfoto dari mulut jembatan agar tetap mendapatkan gambar latarnya.
Untuk mendapatkan hasil foto yang lebih bagus, Teman Brisik bisa menggunakan drone. Agar semua badan jembatan, pemandangan hutan dan sungai tertangkap dalam satu frame.