Tari Topeng Kaliwungu, Kesenian Lumajang Gabungkan Budaya Jawa dan Madura

Budaya & Gaya Hidup 21 November 2021

Foto: Instagram.com/topengkaliwungu

Banyaknya ragam kesenian di Indonesia tak jarang membuat beberapa di antaranya hampir terabaikan. Salah satunya tari topeng Kaliwungu. Tarian asal Lumajang ini tak banyak diketahui. Bahkan oleh warga Asli Lumajang sendiri.

Nama tari topeng Kaliwungu diambil dari satu desa di Lumajang Yakni Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Meski sudah banyak tari topeng yang ada di berbagai daerah, tapi tarian ini benar-benar khas.

Tari topeng Kaliwungu dapat dikatakan sebagai akulturasi budaya Madura dan Jawa yang ada di Lumajang.

Sejarah

Tari Topeng Kaliwungu ini mulanya hanya merupakan tarian yang digunakan untuk sandur atau membuka acara pewayangan di Desa Kaliwungu. Tarian ini konon diwariskan secara turun menurun kepada warga Lumajang. Keturunan terakhirnya yang juga melestarikan tarian ini hingga akhir hayatnya adalah Senemo. Ia merupakan keturunan Madura yang mulai berkarir pada sekitar tahun 1980-1990an. 

Konon gerakan tarian ini merupakan gambaran perpindahan Aryawiraraja (tokoh pemimpin) dari Sumenep ke Lamajang (nama Lumajang zaman dahulu). Menurut sejarah, perpindahan ini juga diikuti oleh warga Madura. Banyak dari warga Madura kemudian yang ikut bermigrasi ke Lamajang. Akhirnya warga Madura pun tersebar di berbagai daerah sekitar Lumajang, dengan membawa budayanya.

Campuran budaya ini kemudian menghasilkan tarian topeng Kaliwungu. Ini bisa terlihat dengan gerakan tarian yang tegas khas Madura, dan lembut khas Jawa. Bisa dibilang tari topeng Kaliwungu ini merupakan budaya pandalungan (campuran).

Mengapa dinamakan tari topeng Kaliwungu? Sebab tarian ini berasal dari desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh, Lumajang yang warganya mayoritas Madura. Tari yang mulanya hanya sebagai sandur ini pun kemudian dilepas jadi kesenian sendiri yang bisa ditampilkan di berbagai event.

Gerakan tari topeng Kaliwungu

Foto : Instagram.com/sanggarbudayaofficial

Tari ini merupakan tari tunggal atau diperagakan oleh satu orang penari. Ada sekitar 11 ragam gerak tari Kaliwungu. 10 gerakan asli, sementara gerakan terakhir merupakan ragam gerak gabungan.

Gerakan pertama yakni jalan masuk. Kemudian diikuti dengan gerakan sembahan, untuk memberi salam hormat kepada penonton.  Lalu penari menampilkan gerak gisek panggung depan, disusul dengan gisek panggung mundur. 

Ragam berikutnya merupakan gerak khas, yakni cakilan. Gerakan ini memeragakan penari seolah mencangkul. Ini sebagai salah satu gerakan yang memperlihatkan aktivitas warga sekitar. Setelah itu, ragam berikutnya yakni "wader mabuk". Penari melakukan gerakan yang berulang dan cepat. Barulah kemudian kencrong ngundang bolo diperagakan. Gerakan yang dilakukan seperti mengajak untuk melakukan sesuatu.

Dua gerakan selanjutnya yakni lembengan atau jalan santai, junjungan yakni angkat kaki. Terakhir penggabungan antara wader mabuk, dolanan oncer dan cakilan yang disebut wader mabuk ayak keras. Gerakan di tari topeng Kaliwungu ini diiringi oleh kenong telok atau 2 gong, 2 kendang dan 3 kenong. Ada juga terompet yang mengiringi tarian ini.

Tampilan tari topeng Kaliwungu

Busana yang digunakan penari terus mengalami penyesuaian dari tahun ke tahun. Mulanya pada 1940 silam, penari hanya mengenakan rompi, celana pendek dan sampur. Lalu 8 tahun kemudian, busana yang digunakan lebih mencolok dengan warna-warna karakter budaya Madura.

Saat ini busana yang digunakan penari mulai dari jamang, celana bordir, gongseng, sapu tangan. Penari juga mengenakan stagen, hiasan kaki dan sampur. 

Pernah tampil di festival dunia

Meski masih asing di telinga beberapa warganya, tapi tari topeng Kaliwungu sempat dikenalkan ke dunia lho! Saat itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang mendapatkan undangan dari Kedubes Indonesia di Swiss. 

Undangan tersebut merupakan sebuah festival kesenian. Dari sanalah kemudian tari topeng Kaliwungu ditampilkan dan perkenalkan. 

Ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda

Foto : Instagram.com/topengkaliwungu

Baru-baru ini, pemerintah mulai menaruh perhatian lebih terhadap kesenian di Lumajang. Jika pada 2020 lalu tari jaran kencak ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, maka tahun ini giliran tari topeng Kaliwungu.

Upaya ini sebagai salah satu cara melestarikan budaya Lumajang. Apalagi pelaku kesenian tari topeng Kaliwung makin jarang ditemui. Meski sekarang sudah mulai bermunculan pegiat seni yang turut melestarikan budaya.

Festival tari topeng Kaliwungu

Tari topeng Kaliwungu ini biasanya ditampilkan di berbagai festival seni dan budaya di Lumajang. Tarian ini juga seringkali disuguhkan dalam acara hajatan pernikahan, sunatan dan lain sebagainya.

Jika teman Brisik mau menyaksikan tarian ini, bisa menginap di Hotel Gajah Mada Lumajang. Penginapan ini berada di pusat kota, tepatnya Jalan PB Sudirman, No 46, Tompokersan, Lumajang. Dari Hotel ke pusat keramaian Lumajang hanya berjarakn 500-an meter. Sebab, biasanya tarian ini ditampilkan di alun-alun Lumajang, atau Pendopo Arya Wiraraja.  Kamu bisa merogoh kocek mulai Rp240.000 saja untuk mendapatkan kamar standart. Apalagi ada restoran dan pusat perbelanjaan di penginapan tersebut. 

Tags : lumajang kesenian tari topeng kaliwungu

Artikel ini ditulis oleh :

Maya Rahma
  

Ranking Level

BadgeNameKeterangan
Bronze 11-14 artikel
Bronze 215-30 artikel
Bronze 331-45 artikel
Bronze 445-60 artikel
Bronze 561-75 artikel
Silver 176-125 artikel
Silver 2126-175 artikel
Silver 3176-225 artikel
Silver 4226-275 artikel
Silver 5276-325 artikel
Gold 1326-400 artikel
Gold 2401-475 artikel
Gold 3476-550 artikel
Gold 4551-625 artikel
Gold 5626-700 artikel
Platinum 1701-800 artikel
Platinum 2801-900 artikel
Platinum 3901-1000 artikel
Platinum 41001-1100 artikel
Platinum 51101-1200 artikel
Diamond 11201-1350 artikel
Diamond 21351-1500 artikel
Diamond 31501-1650 artikel
Diamond 41651-1800 artikel
Diamond 5> 1800

Lumajang {[{followers}]} Followers



Berita Terkait

Travel

Pesona Pantai Watu Pecak, Pantai Selatan yang Indah di Lumajang

Pantai dengan pasir berwarna hitam pekat.

23 Nov 2021

Budaya & Gaya Hidup

Tari Topeng Kaliwungu, Kesenian Lumajang Gabungkan Budaya Jawa dan Madura

Mengenal tarian dengan akulturasi budaya Madura dan Jawa yang ada di Lumajang.

21 Nov 2021

Budaya & Gaya Hidup

Topeng Prembon, Terlahir dari Gabungan Seni di Bali

Mengenal seni budaya Bali yang berasal dari gabungan kesenian Bali.

18 Nov 2021

Kamu Mungkin Tertarik

Kuliner

Roedjak Bali Tasikmalaya, Syahdu Seperti Liburan ke Bali

Cafe bernuansa Bali yang sangat kental.

09 Juni 2021

Travel

Pantai Pucang Sawit, Nikmati Eloknya Tulungagung Rasa Belitung

Pantai yang menyajikan keindahan panorama pemandangan laut berwarna hijau kebiruan lengkap dengan bebatuan-batuan besar yang tersebar di sepanjang bibir pantai.

10 Juni 2021

News

PPKM Darurat di Sidoarjo, Tempat Makan Terpaksa Dibatasi

Dampak dari Covid-19 yang mengharuskan adanya kembali PPKM Jawa-Bali.

13 Juli 2021

Kuliner

Semasa Kopi, Kedai Kopi Minimalis Bernuansa Jepang

Nongkrong disini serasa lagi nongkrong di Jepang.

21 April 2021

Travel

Lebih Dekat dengan Ikan Koi di Ini Cafe

Berinteraksi langsung dengan ikan koi dalam jarak sangat dekat.

22 November 2021

Terbaru

more

Kuliner

Cantik Menawan, Ela! Greek Doughnuts

Sajian donut lezat dikemas dalam wadah cup cantik.

28 November 2021

Travel

Bermain Bersama Peliharaan Kesayangan di Paws Dog Dream Park

Tempat bermain hewan peliharaan yang lengkap.

28 November 2021

Travel

Berlibur ke Hotel Terfavorit di Jakarta, Hotel Ciputra Jakarta

Tidur nyaman, dengan prokes dan fasilitas lengkap.

28 November 2021

Kuliner

Kecil dan Minimalis, Ohana Coffee Canggu Kedai Kecil yang Cantik

Keindahan view pesawahan dari balik kedai mungil.

28 November 2021

Travel

Verse Luxe, Hotel Modern dengan Kafe 24 Jam

Dekat dengan pasar tekstil Tanah Abang, mal perbelanjaan, dan hiburan malam yang trendi.

28 November 2021

Berita Video

more