Brokohan Sapi, Tradisi Penyambutan Kelahiran Anak Sapi (Pedhet)

Budaya & Gaya Hidup 19 November 2021

Foto: Brisik.id/eva okta viana

Masyarakat Suku Jawa, masih terkenal dengan tradisi adat Jawanya yang lestari. Bahkan hingga saat ini masih bisa dijumpai, salah satunya adalah tradisi Brokohan. Tradisi ini merupakan salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat Jawa dalam menyambut kelahiran bayi.

Brokohan sendiri berasal dari kata arab "barokah" yang berarti keberkahan (sedekah), sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME karena (ibu) diberikan keselamatan dalam proses melahirkan. Namun, siapa yang menyangka ternyata tradisi Brokohan tidak hanya untuk bayi saja tetapi untuk hewan lembu, seperti Sapi yang beranak pun juga diadakan tradisi ini loh. Misalnya saja di Kabupaten Tulungagung. 

Ya, tradisi Brokohan Sapi. Tradisi ini merupakan salah satu tradisi dalam penyambutan anak Sapi dengan melakukan kenduri (selamatan). Hingga sekarang tradisi Brokohan Sapi masih berlangsung di sebagian besar wilayah perdesaan Kabupaten Tulungagung. Hanya saja jarang ditemui, dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah harga Sapi yang cukup fantastis (mahal) sehingga hanya beberapa masyarakat yang memelihara. Hal ini juga menandakan bahwa apabila masyarakat desa yang mampu memelihara sapi maka dianggap sebagai "orang berada" di suatu desa.


Foto: Brisik.id/eva okta viana

Walau begitu, masyarakat yang memelihara sapi juga mempertahankan tradisi Brokohan. Tradisi ini masih dilakukan secara rutin bagi pemilik / masyarakat setempat yang memelihara Sapi pasca melahirkan. Hal ini karena sebagian besar masyarakat percaya bahwa diadakan tradisi Brokohan Sapi (pedhet) yang baru lahir dapat diberi kesehatan dan bisa cepat besar, dan induk Sapi yang melahirkan bisa lekas sembuh bisa menyusui dengan lancar.

Acaranya pun hampir sama dengan tradisi Brokohan bayi. Hanya saja kalau tradisi Brokohan Sapi lebih sederhana dengan mengundang para tetangga terdekat. Tradisi Brokohan ini diadakan 3-7 hari setelah sapi melahirkan dan kegiatannya pun juga dilakukan pada pagi hari sebelum jam 12 siang. Dalam proses Brokohan Sapi seperti biasa diadakan bacaan salawat, yang kemudian diakhiri dengan pembacaan doa-doa yang dipimpin oleh sesepuh desa atau kyai.

 
Foto: Brisik.id/ eva okta viana

Dalam acara, pemilik Sapi menyediakan menu untuk tradisi Brokohan sebagai bentuk rasa syukur yang nantinya akan disedekahkan kepada tetangga dan kerabat terdekat. Menu tersebut berupa nasi putih, urap-urap yang dilengkapi ayam ingkung.

Sajian yang terdiri dari nasi putih ini melambangkan niat yang tulus dan bersih, atau bisa dikatakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME. Untuk urap-urap, yang terdiri dari sayur-sayuran, seperti sayur kangkung, bayam, taoge hingga kacang panjang melambangkan sifat atau karakter manusia. Dan bumbu urap-urap (parutan kelapa berbalut sambal) ini diartikan sebagai rasa kebersamaan antar sesama. Sementara ayam ingkung ini berasal dari bahasa Jawa kuno "jinakung", yang berarti membimbing menuju kesejahteraan (ngayomi). 

Apabila tidak ada urap-urap dan ayam ingkung, biasanya masyarakat menggantikannya dengan sambal goreng kentang atau tahu tempe. Begitu pula ayam ingkung diganti dengan ayam goreng. Hal ini karena masyarakat percaya bahwa kegiatan Brokohan ini merupakan sebagai bentuk rasa syukur.

Lalu Mengapa Hanya Hewan Sapi yang Dilakukan Brokohan?


Foto: Brisik.id/eva okta viana

Padahal seperti yang kita ketahui akan ada banyak hewan yang dirawat masyarakat setempat, seperti ayam, kambing dan lain-lainnya. Bagi masyarakat suku Jawa menganggap bahwa hewan Sapi merupakan hewan yang memiliki harga yang cukup fantastis (mahal), atau istilah jawanya "rojo koyo", yang berarti harta berharga.

Selain itu, hewan Sapi memiliki nilai tersendiri dalam kehidupan manusia, misalnya saja dalam kegiatan pertanian. Sapi akan digunakan sebagai alat pembajak sawah dan kotorannya juga bisa digunakan sebagai pupuk alami. Begitu juga dengan kebutuhan pangan, daging sapi dan susu segar akan digunakan untuk kebutuhan vitamin manusia. Jadi, dapat dikatakan bahwa sapi memiliki banyak manfaat dalam keberlangsungan kehidupan manusia.

Nilai-nilai Budaya dari Tradisi Brokohan Sapi

Tradisi Brokohan merupakan tradisi asli dari masyarakat suku Jawa. Tradisi ini memiliki bentuk nilai filosofis dan kekayaan ragam budaya bangsa. Tujuan dari kegiatan Brokohan dilakukan adalah selain sebagai bentuk penghargaan pada Sapi yang telah membantu keberlangsungan di kehidupan manusia, tradisi ini juga berfungsi sebagai identitas masyarakat lokal dan alat perekat sosial, serta sebagai sarana pengenalan budaya ke generasi. 

Nah, itulah tradisi unik dalam rangka menyambut kelahiran anak Sapi. Bagaimana dengan daerah kalian, apakah ada tradisi semacam ini?

Tags : indonesia jawa timur tradisi tulungagung brokohan anak sapi brokohan brisik.id

Artikel ini ditulis oleh :

eva okta viana
  

Ranking Level

BadgeNameKeterangan
Bronze 11-14 artikel
Bronze 215-30 artikel
Bronze 331-45 artikel
Bronze 445-60 artikel
Bronze 561-75 artikel
Silver 176-125 artikel
Silver 2126-175 artikel
Silver 3176-225 artikel
Silver 4226-275 artikel
Silver 5276-325 artikel
Gold 1326-400 artikel
Gold 2401-475 artikel
Gold 3476-550 artikel
Gold 4551-625 artikel
Gold 5626-700 artikel
Platinum 1701-800 artikel
Platinum 2801-900 artikel
Platinum 3901-1000 artikel
Platinum 41001-1100 artikel
Platinum 51101-1200 artikel
Diamond 11201-1350 artikel
Diamond 21351-1500 artikel
Diamond 31501-1650 artikel
Diamond 41651-1800 artikel
Diamond 5> 1800

Tulungagung {[{followers}]} Followers



Berita Terkait

Budaya & Gaya Hidup

Opak Gambir, Jajanan Tradisional Simbol Kebersamaan

Merasakan nikmat dan renyahnya penganan khas Blitar.

19 Nov 2021

Budaya & Gaya Hidup

Brokohan Sapi, Tradisi Penyambutan Kelahiran Anak Sapi (Pedhet)

Selamatan khusus sapi, ibarat sudah menjadi anak sendiri.

19 Nov 2021

Budaya & Gaya Hidup

Jarang Diketahui, Ada Tradisi Wanita Melamar Pria di Tulungagung

Mengenal tradisi dari cerita rakyat Ande-ande Lumut dan Klenting Kuning..

18 Nov 2021

Kamu Mungkin Tertarik

Kuliner

Mie Tiaw Ashuk Daun Cangkok Manis, Kuliner Legendaris Kota Singkawang!

Menikmati mie dari kedai yang terkenal di Singkawang.

23 November 2021

Budaya & Gaya Hidup

Mengenal Kelor, Tanaman yang Dipercaya Masyarakat Jawa Tulungagung Sebagai Peluntur Ilmu Kejawen

Dengan memukulkan setangkai daun kelor pada tubuh maka ilmu hitam langsung rontok.

26 November 2021

Budaya & Gaya Hidup

Sejarah Kuliner dan Kirab Tebokan Jenang Kaliputu

Melestarikan budaya dan tradisi bersejarah Indonesia.

20 Agustus 2021

Travel

Pulau Onrush, Tempat Karantina Pasien Digigit Tikus

Para jamaah yang sakit akan menjalani rehabilitas hingga sembuh sebelum akhirnya berangkat haji.

23 Mei 2021

Kuliner

Butler Coffee Boutique Tempat Ngopi Kekinian yang Instagramable

Merasakan suasana kafe yang hangat dengan makanan dan minuman yang enak.

17 Mei 2021

Terbaru

more

Kuliner

Cantik Menawan, Ela! Greek Doughnuts

Sajian donut lezat dikemas dalam wadah cup cantik.

28 November 2021

Travel

Bermain Bersama Peliharaan Kesayangan di Paws Dog Dream Park

Tempat bermain hewan peliharaan yang lengkap.

28 November 2021

Travel

Berlibur ke Hotel Terfavorit di Jakarta, Hotel Ciputra Jakarta

Tidur nyaman, dengan prokes dan fasilitas lengkap.

28 November 2021

Kuliner

Kecil dan Minimalis, Ohana Coffee Canggu Kedai Kecil yang Cantik

Keindahan view pesawahan dari balik kedai mungil.

28 November 2021

Travel

Verse Luxe, Hotel Modern dengan Kafe 24 Jam

Dekat dengan pasar tekstil Tanah Abang, mal perbelanjaan, dan hiburan malam yang trendi.

28 November 2021

Berita Video

more