Budaya & Gaya Hidup 19 November 2021
Foto: Brisik.id/eva okta viana
Pernah mendengar kue Ledrek? Mungkin kalian yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro enggak asing lagi dengan jajanan satu ini? Lalu bagaimana dengan Opak Gambir?
Ya, Opak Gambir merupakan jajanan tradisional yang beraroma khas, renyah "krenyess" saat dimakan sensasi inilah yang membuat kuliner satu ini digandrungi anak-anak hingga orang tua. Rasanya yang gurih dan nikmat membuat ketagihan saat memakannya. Tak jarang, apabila kuliner satu ini dijadikan pilihan teman untuk bersantai sambil minum kopi ataupun teh.
Sekilas tentang Opak Gambir
Opak Gambir, kuliner satu ini sebenarnya berasal dari Kabupaten Blitar, namun juga ada di Tulungagung. Di Tulungagung terdapat pusat produksi rumahan Opak Gambir di Desa Samir, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung dan kalian bisa menjumpai jajanan tradisional satu ini di pusat oleh-oleh Tulungagung.
Bila dilihat sekilas penampilan dari Opak Gambir mirip dengan kue Ledrek berbentuk stick roll khas dari Kabupaten Bojonegoro. Hanya saja bahan utama yang digunakan pada adonan berbeda. Kalau kue Ledrek dibuat dari pisang Raja sebagai bahan utama sedangkan Opak Gambir berbahan santan kelapa, beras ketan dan gula. Selain itu, terdapat perbedaan lainnya yaitu; terletak pada teksturnya, kalau kue Ledrek memiliki aroma pisang dengan tekstur yang lebih renyah (gampang rapuh saat dipegang) sedangkan Opak Gambir tidak.
Pembuatannya Masih Tradisional
Foto: Brisik.id/eva okta viana
Opak Gambir, kini kepopuleran kian menjulang, hal ini bisa dilihat dari adanya berbagai modifikasi bentuk. Jika biasanya camilan manis legit ini dikenal dengan bentuk seperti bundar pipih, lain hal saat ini. Opak Gambir hadir dalam bentuk olahan, mulai dari bentuk roll hingga bentuk conthong. Untuk conthong bentuknya menyerupai kerucut dan apabila lihat sekilas dari jarak jauh, maka akan terlihat seperti segi tiga terbalik. Tentu saja tanpa meninggalkan ciri khas camilan manis ini, seperti wangi khasnya, manis dan kerenyahannya.
Yang menjadi kuliner Opak Gambir istimewa adalah cara pembuatannya yang masih tergolong tradisional, yaitu di cetak satu persatu menggunakan cetakan khusus Opak Gambir, yang sebelumnya cetakan tersebut dipanaskan di atas arang atau menggunakan kompor (untuk saat ini). Bahan utama Opak Gambir di sini menggunakan campuran tepung beras, ketan dan santan kelapa inilah mampu menghadirkan rasa gurih. Perpaduan bahan-bahan lainnya seperti mentega cair, gula pasir, butir telur hingga air jahe, berpadu menjadi satu. Manis legit berasal dari perpaduan dari gula pasir dan air jahe yang digunakan. Untuk tingkat rasa jahe dari di dalam adonannya, kalian bisa menambahkan sesuai selera ya, semakin banyak perasa jahe semakin nikmat.
Mengapa Opak Gambir Sangat Istimewa?
Foto: Brisik.id/eva okta viana
Ternyata kehadiran Opak Gambir tidak hanya sekedar menjadi kuliner khas asli Kabupaten Blitar ataupun menjadi variasi kuliner di Nusantara saja, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan (gaya hidup) masyarakat Tulungagung. Pasalnya kuliner satu ini kerap dijadikan sebagai jajanan pelengkap acara hajatan atau disajikan untuk masyarakat yang membantu kelancaran suatu acara besar, seperti acara pernikahan, khitanan maupun pitonan.
Dan kehadirannya pun hingga saat masih dipertahankan oleh masyarakat, di sajikan di dapur untuk masyarakat yang datang dan membantu kelancaran suatu acara "rewang". Sikap gotong royong inilah dibalas tuan rumah dengan menyajikan Opak Gambir sebagai bentuk rasa terima kasih.
Di sini memberikan pemahaman bahwa Opak Gambir bukan hanya diyakini sebagai kuliner dari kreativitas masyarakat lokal, tetapi juga sebagai camilan yang membawa kedekatan masyarakat, simbol kebersamaan. Perpaduan rasa manis legit, plus gurihnya campuran santan kelapa inilah mampu menghilangkan rasa lelah dalam suatu kegiatan. Biasanya camilan ini dimakan secara bersama-sama sehingga secara tidak langsung bisa menjalin silaturahmi antar sesama.
Jadi, bukan hanya sekedar menjadi teman minum kopi. Nyatanya camilan satu ini memiliki peran penting di dalam kehidupan masyarakat Tulungagung. Seperti itu tradisi masyarakat setempat dalam mempererat tali persaudaraannya.
Tags : kuliner legendaris kuliner tradisional opak gambir kuliner khas blitar brisik.id tulungagung jawa timur indonesia
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Tulungagung {[{followers}]} Followers
Katanya bila gadis perawan memakan jantung pisang nanti mukanya menjadi hijau dan terlihat jelek ketika bertemu orang.
28 Nov 2021
Dibangun pada tahun Saka 820 atau sekitar 898 Masehi.
27 Nov 2021
Sudah eksis sejak tahun 1974.
26 Nov 2021
Menikmati mie dari kedai yang terkenal di Singkawang.
23 November 2021
Pusat perbelanjaan terbesar produk thrifting berlokasi di Bandung.
05 Mei 2021
Menikmati bersantap dan sesapan kopi di kafe dengan atmosfer yang nyaman.
10 Juli 2021
Suasana dan menu makanan dan minuman yang cocok untuk dijadikan tempat bersantai.
31 Maret 2021
Tempat asyik minum kopi sambil nge-grill dengan tempat kekinian.
17 Juli 2021
Bergulat untuk mempererat silaturahmi.
28 November 2021
Sajian donut lezat dikemas dalam wadah cup cantik.
28 November 2021
Tempat bermain hewan peliharaan yang lengkap.
28 November 2021
Tidur nyaman, dengan prokes dan fasilitas lengkap.
28 November 2021
Keindahan view pesawahan dari balik kedai mungil.
28 November 2021