Menilik Sejarah Seni Senjata Nusantara di Museum Pusaka TMII

Food & Travel 03 Maret 2021

Foto: brisik.id/Maulinia

Pusaka dapat didefinisikan sebagai harta benda peninggalan orang yang telah meninggal atau warisan yang diturunkan dari nenek moyang. Adapun pusaka kemudian dapat dimaknai sebagai suatu benda yang dianggap sakti atau keramat warisan masa lalu.

Benda-benda pusaka ini memiliki nilai yang disakralkan oleh kelompok masyarakat tertentu karena mengandung sejarah, pernah dimiliki oleh tokoh penting, dianggap memiliki kekuatan, serta menegaskan posisi sosial seseorang dalam struktur kenegaraan. Sebagai contoh, keris seorang raja dibuat begitu indah dan memiliki karisma karena fungsinya yang penting untuk mempertegas posisi sang kepala negara.


Foto: brisik.id/Maulinia

Museum Pusaka menyimpan berbagai pusaka dari seantero Nusantara. Pusaka-pusaka tersebut diperlihatkan kepada masyarakat umum untuk menjelaskan sejarah bangsa Indonesia yang begitu mulia dan memiliki daya cipta, rasa, dan karsa yang tinggi.

Pusaka-pusaka tersebut tidak dibuat secara sembarangan. Benda-benda itu dirancang dengan teliti oleh seorang empu, ditempa dengan teknik rumit yang tidak mudah, kemudian ditampilkan dalam bentuk indah sehingga memukau siapa saja yang melihat. Sebuah pusaka memiliki nilai fungsional dan nilai seni yang tinggi.

Adapun keberadaan Museum Pusaka bertujuan melestarikan, merawat, mengumpulkan, serta memberi informasi benda pusaka. Sebagai warisan budaya berupa senjata tradisional dan lainnya kepada generasi penerus. Sehingga anak bangsa merasa bangga terhadap jati diri kemudian mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi yang akan datang.


Foto: brisik.id/Maulinia

Menjelajah Museum Pusaka sama dengan menyelusuri keagungan budaya Nusantara dan menghargai ilmu pengetahuan serta kearifan para leluhur bangsa. Lokasi museum berada di dalam kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Bentuk bangunan museum mirip limas segi lima yang tidak lengkap. Memiliki ciri khas sebuah keris raksasa menjulang di bagian atasnya.

Bangunan ini terdiri dari dua lantai, berada di atas tanah seluas 1.525 meter persegi. Diresmikan dan dibuka untuk umum sejak tanggal 20 April 1993. Banyak sekali pusaka yang tersimpan di lantai satu maupun lantai dua. Pusaka-pusaka indah yang memiliki ukiran memukau. Satu atau dua jam tidak akan bosan menilik hasil karya seni yang disajikan oleh empu berilmu tinggi.

Museum Pusaka memiliki beberapa ruang sebagai sarana dan pendukung, yakni ruang pameran, ruang informasi, ruang pengelola, ruang sarasehan, ruang perpustakaan, ruang konservasi, ruang preservasi, ruang bursa, dan ruang cendera mata.


Foto: brisik.id/Maulinia

Koleksi Museum Pusaka awalnya merupakan milik pribadi Mas Agung. Namun seiring berjalan waktu dilengkapi dari berbagai sumber, museum ini telah mengoleksi senjata tradisional dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia.

Selain itu, Museum Pusaka juga memamerkan ragam hias bilah pusaka, berbagai pusaka khas daerah, pusaka dari zaman ke zaman, dan pusaka hasil temuan. Tempat ini juga menyampaikan informasi sejarah pusaka, cara membuat pusaka, dan jenis-jenis kayu untuk membuat pusaka.

Beberapa pusaka sangat terkenal seperti keris yang terbuat dari kristal, Keris Nagasasra Sabuk Inten yang terkenal akan kesaktiannya yang dahulu ditempa di zaman Mataram, senjata kujang dari zaman Padjajaran, Keris Singa Barong Tinatah Mas, karih dari Sumatera, belati zaman Kerajaan Mataram, kudi zaman kerajaan Tuban, pedang dari zaman Sultan Hamengkubuwono IX, dan keris Naga Tapa dari Yogyakarta.

Benda-benda yang menjadi unggulan karena legenda yang melekat

Sebagian dari benda-benda pusaka di tempat ini dijaga baik sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat umum. Namun, ada juga jual beli bagi yang berniat mengoleksi. Museum Pusaka memiliki Bursa Pusaka bagi yang ingin memiliki benda langka dengan nilai seni dan sejarah yang dalam.

Museum Pusaka juga membuka konsultasi pusaka bagi mereka yang memiliki pusaka dan membutuhkan pendapat dari ahli pusaka. Untuk menilai pusaka dan menilik sejarahnya. Beberapa pusaka juga berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan tertentu di dalam kelompok masyarakat. Oleh karena itu, Museum Pusaka menyediakan jasa penjamasan pusaka.


Foto: brisik.id/Maulinia

Museum Pusaka buka setiap hari pukul 08:00 hingga 17:00 WIB. Biaya tarif masuk Rp10.000 per orang. Harga tersebut terpisah dari tiket masuk TMII yaitu Rp20.000 per orang, Rp20.000 untuk mobil, Rp40.000 untuk bus/truk, Rp15.000 motor, dan Rp1.000 untuk sepeda.

Salah satu penginapan murah terdekat adalah Puspita Guesthouse yang berada di Jl Raya Hankam No 22, Jatirahayu, Jakarta. Guesthouse sederhana ini memiliki harga inap per malam mulai dari Rp160.000.

Tags : jakarta tmii pusaka museum wisata

Artikel ini ditulis oleh : Maulinia


Berita Terkait

Food & Travel

Situ Rawa Besar Kini Jadi Tujuan Wisata di Depok

Wisata gratis dengan fasilitas jogging track dan spot foto.

17 Apr 2021

Food & Travel

Sekeping Bali di Tatar Pasundan

Terbuka untuk umum, cek dulu peraturan yang perlu taati.

17 Apr 2021

Food & Travel

Konsep Open Kitchen Hadir di Quack Burgeria Kemang

Pengunjung bisa melihat langsung pesanan burger saat dibuat tepat di depan mata.

17 Apr 2021

Voucher Rekomendasi

FUNWORLD - JAKARTA

Playground

Rp 95,000 Rp 125,000

Kereta Api Mini TMII

Playground

Rp 19,000 Rp 25,000

Taman Burung TMII

Travel

Rp 25,000 Rp 30,000

Sekolah Menembak Perbakin

Sport

Rp 69,000 Rp 200,000

Kamu Mungkin Tertarik

Food & Travel

Bak Negeri Dongeng, Desa Terindah di Dunia yang Begitu Memikat Hati

Salah satu Desa Terindah di Dunia pada tahun 2012 silam oleh majalah Budget Travel.

13 April 2021

Food & Travel

Mengenal Budaya Peranakan di Museum Benteng Heritage

Museum ini merupakan Museum Tionghoa pertama di Indonesia.

05 Maret 2021

Food & Travel

Pulau Belakang Padang Sebagai Pulau Penawar Rindu

Ada wisata budaya, peninggalan pusaka, dan kuliner.

11 Maret 2021

Food & Travel

Sejarah Rokok Kretek di Museum Kretek Kudus

Menyimpan koleksi peralatan produksi rokok terbesar se-Asia Tenggara pada zamannya.

27 Maret 2021

Food & Travel

Menu Rumahan a'la Pedesaan di Warung Tuman

Konsep warung tradisional dengan suasana layaknya di pedesaan.

10 Februari 2021

Terbaru

more

Lifestyle

Sitimang, Pusatnya Berburu Bermacam Rupa Keramik

Harganya ditentukan berdasarkan motif dan kualitas, bukan tinggi atau kecilnya barang tersebut.

17 April 2021

Food & Travel

Memandang Keindahan dari Cafe Pasir Angin Puncak

Mata dibuat terpikat oleh hamparan bukit dan pegunungan yang mengelilingi cafe.

17 April 2021

Food & Travel

Kedai TAPI, Kedai Kopi dengan Hidangan Daging Sapi Asap yang Lezat

Dagingnya memiliki tekstur lembut dan juice yang dihasilkan dari proses pengasapan selama 5-8 jam.

17 April 2021

Food & Travel

Berburu Kuliner di Purbalingga Food Center

Banyak berdiri tenda penjual makanan dan minuman yang berbaris rapih mengelilingi area ini.

17 April 2021

Food & Travel

Bipang Jangkar, Makanan Legendaris Yang Penuh Filosofi

Dari beras jadi berondong kemudian disatukan dengan adonan gula.

17 April 2021

Berita Video

more