Sekeping Bali di Tatar Pasundan

Jauh dari jangkauan perkotaan yang ramai, kita dapat menyepi ke tempat ritual keagamaan. Di kaki Gunung Salak tepatnya di Ciapus, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, kita bisa mengunjungi Pura Jagatkarta.

Konon, Pakuan Pajajaran Sunda pernah berdiri di sini. Pakuan Pajajaran Sunda adalah ibu kota Kerajaan Sunda Galuh (Kerajaan Hindu terakhir di Nusantara bersamaan dengan Majapahit) yang mengalami masa keemasan di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi, sebelum di taklukan oleh muslim Jawa pada abad ke-16.

Berdasarkan legenda, Pura Jagatkarta adalah tempat di mana Prabu Siliwangi mencapai moksa bersama para prajuritnya. Sehingga sebelum dibangun, sebuah Candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam didirikan sebagai simbol penghormatan terhadap Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan.

Foto : Google.maps/netriastini

Meskipun boleh dimasuki secara umum, tentu memiliki beberapa peraturan yang wajib untuk ditaati. Di antaranya adalah untuk kaum perempuan yang sedang dalam masa haid atau pasca melahirkan tidak boleh masuk kawasan ini. Begitu juga untuk anak yang berumur kurang dari 42 hari atau anak yang belum di upacara dengan upacara 42 hari. Dan juga untuk umat yang tidak sehat mental yang dapat mengganggu ketidaknyamanan beribadah. Terakhir, sebisa mungkin untuk berpakaian sopan dan menjaga berperilaku agar tidak menodai tempat suci ini.

Untuk memasuki tempat ini, teman brisik tidak dikenakan tarif sama sekali. Bagi yang menyukai sunyi, tempat ini sangat pantas dikunjungi. Terlebih latar belakang Gunung Salak begitu gagah menjulang tinggi dan semilir angin sangat sejuk menyapa sela-sela kulit.

Foto : Instagram.com/fernando_genesis

Di halaman depan Pura Jagatkarta, kita bisa melihat Kori Agung atau pintu utama yang letaknya berada di tengah dua pintu tambahan. Kori Agung hanya di buka ketika sedang ada acara besar tahunan seperti Galungan dan Piodalan. 

Setelah memasuki pintu gerbang Kori Agung, teman brisik akan memasuki kawasan Jaba Jero. Di sana akan disuguhkan beberapa bale yang bisa dipakai untuk tempat beristirahat dan menikmati suasana sejuk dan tenang di atas hamparan rumput hijau.

Foto : Google.Maps/arimuluk

Di bagian Jaba Jero teman brisik akan menemukan bangunan yang dinamakan dengan Mandala Utama. Bangunan ini terletak di salah satu sudut, dengan tangga tinggi yang di tutup dengan pagar bambu. Tempat ini adalah bagian paling sakral karena tidak bisa di masuki oleh sembarang orang yang tidak memiliki kepentingan untuk berdoa.

Pura Jagatkarta di buka setiap hari mulai pukul 07:00 sampai dengan 18:00. Biasanya Pura ini ramai dikunjungi pada waktu pagi dan sore hari. Alasannya karena pemandangan yang di dapatkan sangat fantastis. Pagi hari di sorot matahari dan disapa suasana sejuk lalu sore hari disuguhkan semburat jingga yang terlukis di atas langit.

Meskipun Pura Jagatkarta terletak di tengah-tengah perkampungan, tempat ini bisa menemukannya dengan mudah karena lokasinya mudah di akses oleh google maps. Bila teman brisik berangkat dari pusat kota Bogor, teman brisik dapat naik angkutan umum Ciapus sampai ke pertigaan Pura Jagatkarta. Dari pertigaan tersebut, teman brisik bisa naik ojek atau jalan kaki dengan jarak tempuh 3 Km. 

Sepanjang perjalanan teman brisik akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang memukau. Selain itu akan melewati banyak tempat makan, maka tidak perlu khawatir jika tidak membawa persediaan makanan sebab di sana kita bisa menemukan beberapa makanan camilan sampai ke makanan pokok.

Salah satu penginapan murah yang bisa kita tuju di kawasan Ciapus, Bogor adalah Home Stay Sidomukti yang berada di Jalan Raya Curug Nangka KM 1 Gunung Malang Sukajadi Tamansari Bogor, Ciapus, Jawa Barat. Untuk harga kamar per malam berkisar antara Rp 265.000 sampai Rp1.725.000 sesuai dengan kebutuhan teman brisik.