Budaya & Gaya Hidup 03 Maret 2022
Foto: Brisik.id/Okta
Tempat peribadatan umat muslim atau bangunan masjid pasti telah tersebar di berbagai daerah. Mulai yang memiliki ukuran kecil sampai besar dan dijuluki dengan masjid Agung. Namun beberapa bangunan masjid memiliki keunikan serta cerita sejarah di masa lampau. Seperti Masjid Golo yang berada di Klaten dan merupakan masjid tertua di kota Klaten. Walaupun termasuk masjid tertua, namun bangunan masjid masih dapat terlihat jelas dan kokoh. Mulai dari atap sampai tiang penyangga.
Masjid Golo merupakan masjid yang kental akan sejarah dan tak lepas dari cerita seorang wali bernama Sunan Pandanaran. Sunan Pandanaran sendiri merupakan murid dari Sunan Kalijaga dan memiliki amanat untuk menyebarkan agama Islam di Desa Tembayat, Klaten. Sampai saat ini, Masjid Golo masih digunakan untuk keperluan ibadah dan sering digelar pengajian rutin. Jika Teman Brisik sedang berkunjung ke Klaten, jangan lupa mampir ke Bayat untuk melihat bangunan masjid tertua di kota Klaten.
Lokasi dan Rute
Foto: Brisik.id/Okta
Masjid bersejarah ini berlokasi di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Untuk menuju ke lokasi masjid, pengunjung tak perlu susah payah mencari. Sebab bangunan masjid berada di pinggir jalan raya dan dapat terlihat dari kejauhan karena letaknya berada di atas bukit. Untuk akses jalan sudah sangat memadai dan rute perjalanan yang ditempuh juga mudah untuk diingat.
Rute yang dapat diambil bagi Teman Brisik yang ingin berkunjung ialah dari pusat kota Klaten mengarah ke selatan melewati Rumah Sakit Bagas Waras. Jalan yang ditempuh hanya lurus dan sesampainya di persimpangan, belok ke kiri menuju Kecamatan Bayat. Setelah sampai di desa wisata Melikan, lurus sekitar 1,5 kilometer lokasi masjid sudah terlihat di depan mata.
Sejarah Singkat Masjid Golo
Foto: Brisik.id/Okta
Diketahui dari sumber yang ada, bangunan Masjid Golo didirikan pada abad ke-16, dan bersamaan dengan seorang wali yang sedang menyebarkan agama Islam di sebelah selatan pulau Jawa yang bernama Sunan Pandanaran. Kisah mengenai asal-usul masjid ini, tak luput dengan cerita Sunan Pandanaran yang sedang menjalankan tugas yakni melakukan dakwah. Dari sumber buku yang ada, dulu Sunan Pandanaran merupakan seorang Bupati Semarang yang memiliki sifat kikir dan pelit. Namun setelah bertemu dengan Sunan Kalijaga di suatu hari, kemudian Sunan Pandanaran meninggalkan kenikmatan duniawi dan mulai menjalankan amanat dari Sunan Kalijaga, yaitu menyebarkan agama Islam di Desa Tembayat.
Foto: Brisik.id/Okta
Setelah berjanji dan ingin bertaubat, Sunan Pandanaran atau sering disebut dengan nama Ki Ageng Pandanaran memutuskan untuk berjalan kaki dari Semarang menuju ke selatan. Sesampai di lokasi tujuan, kemudian beliau membangun masjid di puncak Gunung Jabalkat untuk menyiarkan dan melakukan ritual ibadah. Masjid ini kemudian diberi nama Masjid Golo. Bangunan masjid dibangun di puncak gunung dengan tujuan supaya bebas dari kendala dan malapetaka.
Suara Azan Terdengar sampai Demak
Foto: Brisik.id/Okta
Selama di perjalanan menuju Desa Tembayat, Sunan Pandanaran telah memiliki murid dan pengikut setia yaitu bernama Syekh Domba. Sebelum menjadi murid Sunan Pandanaran, Syekh Domba merupakan musuh yang menghadang selama di perjalanan. Sehingga Sunan Pandanaran terpaksa mengutuk dan mengganti kepala manusia menjadi kepala domba. Jadi pemberian nama Syekh Domba bukan tanpa alasan, melainkan kepala manusia telah berubah menjadi kepala domba.
Foto: Brisik.id/Okta
Ketika sampai di Desa Tembayat, Syekh Domba menjadi takmir dan muadzin di Masjid Golo. Namun karena letak masjid yang berada di Gunung Jabalkat, setiap suara azan berkumandang selalu terdengar sampai Demak. Oleh karena itu, pihak dari Demak memohon untuk menurunkan posisi bangunan masjid supaya suara azan tidak terdengar dengan keras. Kemudian bangunan masjid diturunkan sampai ke dasar dekat Goa Maria.
Pemindahan Masjid
Foto: Brisik.id/Okta
Menurut cerita yang masih beredar sampai sekarang, pemindahan bangunan masjid terbilang unik dan menarik. Beberapa versi cerita muncul dari mulut masyarakat setempat. Mulai dari pemindahan masjid hanya menggunakan benang sampai dengan cara memakai ujung jari saja. Namun cerita tersebut hanya cerita rakyat yang masih beredar dan lestari.
Masjid Golo
Bangunan Masjid Golo memiliki ukuran 8 x 8 meter dan terbuat dari bahan batu kapur dan batu bata. Serta memiliki 16 tiang penyangga dari kayu jati. Masjid Golo merupakan masjid tertua di kota Klaten. Dan meskipun merupakan masjid tertua, namun bangunan masih terlihat kokoh dan kuat. Serta sampai saat ini bangunan masjid masih aktif digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan terutama untuk ibadah. Seperti setiap malam Selasa dan Jumat selalu diadakan doa bersama. Beberapa para peziarah juga sering datang untuk melihat petilasan Sunan Pandanaran serta menyaksikan keaslian bangunan masjid.
Tags : brisik.id wisata religi travel klaten bayat masjid golo masjid tertua budaya
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Suka berkelana mencari udara
Klaten {[{followers}]} Followers
Mengisi akhir pekan dengan kegiatan yang produktif di perpustakaan.
03 Mar 2022
Memanfaatkan halaman luas untuk dijadikan tempat duduk.
03 Mar 2022
Mengunjungi masjid dengan sejarah yang unik di Klaten.
03 Mar 2022
Berenang dan berfoto ria di spot foto dengan latar sungai dan pemandangan alam yang indah.
21 Oktober 2021
Memegang rekor sebagai rooftop bar tertinggi di Jakarta
15 September 2021
Foto indah berlatar danau dan perbukitan hijau.
03 Mei 2021
Masih alami dengan panorama alam yang hijau ditambah birunya laut.
17 Mei 2021
Berdiri sejak 1940, berawal dari sebuah pabrik tahu dan saat ini berkembang menjadi sebuah kedai.
15 Agustus 2021
Tidak hanya dapat menghangatkan tubuh, tetapi juga menghangatkan hati para pengunjung yang datang.
03 Maret 2022
Nama keprok diambil dari bahasa Jawa yang artinya tepuk tangan.
03 Maret 2022
Mengisi akhir pekan dengan kegiatan yang produktif di perpustakaan.
03 Maret 2022
Memanfaatkan halaman luas untuk dijadikan tempat duduk.
03 Maret 2022
Kawasan villa estate terbesar yang ada di kawasan Cianjur.
03 Maret 2022