Travel 16 Oktober 2021
Foto: Brisik.id/Zahir
Bila mendengar nama Surabaya pasti sebagian besar Teman Brisik akan langsung terpikirkan dengan sebuah kota di provinsi Jawa Timur yang terkenal akan beragam peninggalan sejarah dan budayanya. Kota yang memiliki julukan sebagai Kota Pahlawan ini memang menjadi salah satu kota dengan destinasi wisata dengan tema sejarah dan budaya yang cukup direkomendasikan bila ingin berlibur dari penatnya aktivitas harian yang cukup membuat jenuh.
Beragam wisata dengan tema budaya dan sejarah dapat dengan mudah ditemukan di kota ini. Bahkan banyak dari objek-objek wisata tersebut yang dikelola oleh pemerintah kota Surabaya bersama dengan masyarakat dan dinas terkait serta beberapa telah ditetapkan sebagai warisan cagar budaya agar tetap lestari. Kali ini Teman Brisik akan diajak untuk mengunjungi peninggalan bersejarah berupa makam yang dianggap cukup keramat di kota Surabaya. Makam ini dikenal dengan nama Makam Mbah Joyo Prawiro atau lebih dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Mbah Cagak Dinoyo.
Dipercaya Sebagai Perwira Pada Masa Kerajaan Majapahit
Mbah Joyo Prawiro sendiri bagi masyarakat Surabaya merupakan salah satu tokoh masyarakat yang memiliki kedudukan cukup tinggi pada masa Majapahit. Beliau dianggap sebagai salah satu perwira perang pada masa akhir Kerajaan Majapahit yang membabat alas dan membuka pemukiman di daerah yang dinamakan "Denojo" atau kini lebih dikenal sebagai Kampung Dinoyo. Beliau digambarkan sebagai orang yang tinggi besar dan gagah bahkan karena digambarkan cukup besar beliau juga dikenal sebagai Mbah Cagak karena ukuran tubuhnya mirip tiang atau cagak dalam bahasa Jawa.
Foto: Brisik.id/Zahir
Menurut kisah beliau ketika sedang berkeliling wilayah sekitar selalu menunggangi seekor kuda putih yang cukup besar dan ditemani oleh seekor anjing berwarna hitam yang ukurannya diceritakan seperti manusia sebagai pengawalnya. Hingga kini keberadaan makan Beliau diyakini sudah ada sejak periode 1600-an dan dianggap cukup keramat oleh warga sekitar khususnya masyarakat Kampung Dinoyo.
Memiliki Tradisi Yang Unik Dalam Ziarah
Ketika ingin mengunjungi atau berziarah di makam Mbah Cagak atau Mbah Joyo Prawiro maka akan ada beberapa tradisi yang dianggap cukup sakral bagi masyarakat Dinoyo. Pertama-tama para peziarah akan mencuci tangan dan kaki lewat air yang berada di sebuah kendi. Air tersebut merupakan campuran dari tujuh sumber mata air yang disucikan. Kemudian para tamu atau peziarah akan diberikan sebuah kain batik, bagi pria kain tersebut dipasangkan dikepala sebagai udeng sedangkan bagi kaum wanita kain tersebut akan dikalungkan di leher.
Foto: Brisik.id/Zahir
Menurut penuturan warga hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan bagi Mbah Joyo Prawiro sebagai salah satu tokoh masyarakat dan pendiri kampung Dinoyo. Namun tidak perlu khawatir karena serangkaian tradisi tersebut bukan berarti sebagai bentuk penyembahan kepada Makam Mbah Joyo Prawiro.
Selain itu dalam beberapa waktu tertentu Kampung Dinoyo juga kerap kali melakukan pagelaran budaya seperti potong ketan intip, pagelaran Wayang semalam suntuk dan beragam bazar makanan dan produk UMKM yang berada di area Kampung Dinoyo. Umumnya acara-acara tersebut dilaksanakan ketika peringatan hari besar atau hari libur Nasional.
Foto: Brisik.id/Zahir
Lokasi
Makam Mbah Joyo Prawiro sendiri berada di dalam kawasan Kampung Dinoyo. Tepatnya berada dalam komplek Makam Ahli Waris Dinoyo yang beralamat di Jl. Dinoyo Baru Utara No.2, RT.002/RW.03, Keputran, Kec. Tegalsari. Untuk menuju lokasinya dari Jalan Keputran cukup lurus saja menuju ke Jalan Dinoyo. Setelah kurang lebih 200 meter kamu akan menemukan sebuah gang kecil bertuliskan Dinoyo I, lalu anda cukup masuk saja sekitar 50 meter akan menemukan gapura Makam Ahli Waris Dinoyo. Makam Mbah Joyo Prawiro sendiri berada di tengah komplek pemakaman ini dan berada di dalam sebuah bangunan kecil berwarna coklat.
Bagi yang memerlukan akomodasi penginapan dapat menggunakan jasa dari OYO 231 Hotel Andita Syariah yang berada di Jl. Cokroaminoto No.2, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari. Untuk biaya menginap per malam mulai dari Rp150.000. untuk info lebih lanjut dan reservasi dapat melalui aplikasi terkait.
Tags : travel religi cagar budaya sejarah surabaya mbah joyo prawiro
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Surabaya {[{followers}]} Followers
Beribadah di masjid dengan arsitektur khas kelenteng.
18 Okt 2021
Taman Mundu atau Taman 10 Nopember memiliki keindahan yang cocok sebagai tempat olahraga atau wisata sejenak.
17 Okt 2021
Gedung Filateli yang direnovasi menjadi community hub di tengah Jakarta.
17 Okt 2021
Yang tidak suka pedas disarankan jangan berkunjung.
03 Mei 2021
Mengunjungi taman yang asri dengan keunikan visualnya.
28 Juli 2021
Makan bakso sambil merasakan sensasi laju kereta api di atas rel.
07 Mei 2021
Pejudun merupakan sebuah sangkar burung dara atau merpati yang berbentuk seperti rumah kecil berukuran 1-2 meter.
18 Juli 2021
Pelopor minuman coconut shake di Indonesia.
18 Oktober 2021
Bangunannya mengadaptasi dari rumah tradisional Jawa.
18 Oktober 2021
Selain menjual biji kopi hasil roasting, Petik Merah juga menawarkan aneka minuman dan makanan yang menggugah selera.
18 Oktober 2021
Dibangun oleh Raden Saleh Sjarif Boestaman pada tahun 1860.
18 Oktober 2021
Kafe ini menawarkan loyalty card bagi para pengunjung setianya.
18 Oktober 2021