News 15 September 2021
Foto: Brisik.id/yogi
Siapa yang tak kenal dengan keindahan pantai Kuta di Bali? Pantai dengan pasir coklat muda indah dan air pantai yang jernih, selalu ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan domestik, semenjak pandemi kini kondisinya telah berubah drastis 180 derajat.
Sebelum adanya travel warning yang dikeluarkan oleh berbagai negara akibat pandemi covid-19, daerah Kuta adalah kota tujuan wisata internasional yang selalu penuh keramaian 24 jam tanpa henti. Saat terang, para wisatawan menikmati indahnya pantai, menikmati fasilitas akomodasi, berjalan-jalan di area pusat perbelanjaan dan pasar seni, saat gelap wisatawan dapat menikmati pasar malam untuk kuliner dan musik-musik di restoran serta diskotek klub malam.
Siapa yang menyangka ganasnya pandemi belum bisa dijinakkan hingga memberi dampak signifikan pada aktivitas keseharian di sekitar Kuta.
Foto: Brisik.id/yogi
Sebelum pandemi, monumen Ground Zero Bali yang berlokasi di Jalan Legian ini selalu dikunjungi wisatawan yang ingin mengenang kejadian Bom Bali pada 12 Oktober 2002, atau sekedar ingin tahu bangunan bersejarah ini. Jalanan biasanya siang dan malam selalu padat arus lalu lintas karena jalan ini merupakan salah satu akses utama untuk menuju pantai Kuta dan berbagai akomodasi lainnya. Kini, hanya sedikit akomodasi toko, restoran dan hotel yang buka, jalanan pun tampak sangat sepi jika dibandingkan dengan hari sebelum pandemi dimulai.
Ada beberapa faktor penyebab sepinya daerah Pantai Kuta, pertama dikarenakan pembatasan kegiatan yang diatur pemerintah, kemudian ditutupnya secara sementara akses kedatangan wisatawan asing melalui jalur bandar udara I Gusti Ngurah Rai hingga waktu yang belum ditentukan secara pasti.
Foto: Brisik.id/yogi
Sangat banyak penduduk sekitar yang bergantung pada sektor jasa yang berhubungan erat dengan pariwisata Kuta. Dengan hilangnya kunjungan wisatawan maka hilang juga aktivitas mata pencaharian penduduk lokal. Banyak pemilik toko yang lebih memilih untuk menutup tokonya daripada tetap buka namun tidak ada pengunjung yang datang berpotensi membeli. Hal yang sama dirasakan juga oleh para pengusaha restoran, discotic dan hotel, bahkan lebih beratnya lagi mereka harus menanggung biaya perawatan bangunan dan fasilitas miliknya, bahkan tidak banyak pemilik usaha harus over kontrak tempat usaha mereka demi mengurangi risiko kerugian lebih besar. Tidak hanya pengusaha kecil, bahkan pengusaha dengan brand usaha ternama yang biasa menguasai pasar lokal pun ikut merasakan kerasnya dampak penurunan aktivitas wisata.
Keadaan memprihatinkan tidak berhenti hanya sampai disana, pantai Kuta yang menjadi ikon dari wisata Bali pun turut terkena imbas negatif pandemi. Kini seluruh wilayah pesisir pantai ditutup bagi pengunjung wisata hingga waktu yang belum ditentukan.
Setiap gerbang akses pintu masuk menuju Pantai Kuta kini ditutup, dijaga petugas pantai dan dipasangi larangan untuk beraktivitas di daerah sekitar pantai.
Foto: Brisik.id/yogi
Pemandangan seperti ini dulunya hanya terjadi satu kali setahun setiap hari raya Nyepi umat Hindu.
Tampak tidak ada satu orang pun wisatawan yang berada di area pantai yang bersih dan aman ini, hanya ada para petugas penjaga yang tampak berjaga-jaga di pintu masuknya, padahal dulu pada area pantai ini selalu ramai dikunjungi untuk piknik, olahraga, lomba, belajar surfing dan menikmati pemandangan sore matahari terbenam oleh anak-anak hingga lanjut usia. Tempatnya yang indah dan dekat dengan berbagai fasilitas umum lainnya, menjadikan area pantai ini dulunya kerap digunakan sebagai tempat diadakannya berbagai acara besar kelas nasional maupun internasional.
Banyak penduduk lokal Bali mengharapkan pariwisata Bali dapat segera dibuka Kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat demi keamanan bersama. Hingga saat ini pemerintah dan masyarakat masih menunggu dan berusaha menjadikan keadaan membaik dan pulih seperti sedia kala.
Tags : covid-19 pandemi kuta bali
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Badung {[{followers}]} Followers
Menghadirkan kuliner dan tempat bertema Meksiko di Kuta.
22 Sep 2021
Menghilangnya keramaian dari alun-alun semenjak pandemi menyerang.
22 Sep 2021
Penginapan ini memiliki gaya modern tropis dengan 5 jenis kamar.
17 Sep 2021
Legenda menyebutkan Roro Jonggrang mengajukan sebuah permintaan membangun 1.000 candi dalam semalam.
16 Juli 2021
Mengunjungi kedai bakso legendaris di Jogja yang terkenal akan kenikmatannya.
16 Juni 2021
Cafe kontemporer yang asik untuk nongkrong
12 Januari 2021
Mengunjungi salah satu candi dengan sejarah yang cukup terkenal.
02 September 2021
Mengunjungi salah satu situs peninggalan kerajaan Mataram Kuno.
14 Juni 2021
klenteng ini berdiri sejak tahun 1700.
29 September 2021
Tempat istirahat sejenak dari kesibukan kota Jogja tanpa harus menempuh jarak jauh.
28 September 2021
Dikelilingi oleh hutan dan airnya sangat jernih karena berasal dari mata air gunung.
28 September 2021
Selain bermain air di pantai disini juga dapat mengendarai kuda yang ada di pinggir pantai.
28 September 2021
Sejumlah pejabat dari Jakarta pernah makan nasi goreng ini.
28 September 2021