Pura Aditya Jaya Kebanggaan Umat Hindu Jakarta

Kalau kamu sering lewat daerah Rawamangun, Jakarta Timur, pasti familiar dengan bangunan ini. Pura ini adalah pura terbesar di DKI Jakarta, itulah mengapa Pura Aditya Jaya sangat dibanggakan oleh umat Hindu Jakarta.

Pura Aditya Jaya termasuk pura tertua di Jakarta. Kepopulerannya membuat umat Hindu Jakarta lebih sering kumpul di sini, tak hanya beribadah tapi juga menyelenggarakan berbagai acara. Pura ini pun menjadi tempat latihan dan pementasan kesenian Bali.

Lokasinya berdampingan dengan sebuah masjid. Selama ini aktivitas dari dua rumah ibadah ini pun sangat damai karena selalu menjaga kerukunan.


Foto: Brisik.id/Oase Kirana

Pemandangan Bali di Jakarta
Dari luar mungkin kamu melihat bangunan ini biasa saja, terlihat gapura khasnya Bali yaitu Candi Bentar di pintu masuknya. Begitu masuk ke dalamnya, ada halaman yang sangat luas tempat bersembahyang yang terlihat sangat memukau.

Pemandangan yang ada bagai membawamu ke Bali dalam sekejap. Betapa eksotisnya nuansa Bali yang tersaji di sini. Sudah pasti ada pula pohon Jepun Cendana alias si bunga kamboja khas Bali. Ornamen khas Bali terukir elok di setiap sudutnya.

Halamannya sangat luas, struktur bangunannya sesuai dengan konsep Tri Mandala sebagai lambang dari Tri Bhuwana. Dari lapangan parkir kamu bisa langsung mengunjungi kios-kios dan Gedung Wantilan untuk pementasan tari dan upacara keagamaan. Ada pula Gedung Pasraman dan gedung kantor untuk organisasi-organisasi Hindu.


Foto: Brisik.id/Oase Kirana

Wajib Melepas Alas Kaki dan Memakai Senteng
Sebelum masuk ke halaman utama perlu diingat ya, kamu wajib melepas alas kaki. Telah disediakan rak sepatu di dekat pintu masuknya. Tak hanya itu, Teman Brisik pun wajib menggunakan selendang untuk dipakai di pinggang. Kalau tidak membawa selendang sendiri akan ada petugas yang akan meminjamkan.

Selendang atau dalam bahasa Bali disebut senteng/anteng bukan sekadar aturan sepele. Pemakaiannya tidak hanya sebagai penghias semata. Ada makna di balik penggunaan senteng tersebut.

Maksud dari pemakaian selendang di pinggang adalah sebagai pemisah tubuh bagian atas yang suci dengan tubuh bagian bawah. Ini adalah tradisi umat Hindu Bali dalam busananya sehari-hari. Biasanya perempuan Bali juga memakai kain di perut atau dada.


Foto: Brisik.id/Oase Kirana

Jam Operasional dan Lokasi
Pura Aditya Jaya buka setiap hari selama 24 jam, kecuali Minggu buka pukul 08.00-23.00 dan Senin pada pukul 08.00-20.00. Alamatnya di Jalan Daksinapati Raya No. 10, Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Pura ini terbuka untuk umum, langsung saja datang ke sini jika kamu ingin menikmati keindahan arsitektur dan ornamen Bali. Jangan lupa untuk tetap menjaga tata krama karena di sinilah umat Hindu di Jakarta beribadah.

Saat Teman Brisik berkunjung ke sini, jangan lupa mampir ke kantinnya. Di sini tersedia kuliner khas Bali. Selain kantin, kamu juga akan menemukan beberapa kios yang menjual sarana dan perlengkapan sembahyang umat Hindu termasuk kebaya dan kain Bali.

Transportasi yang bisa kamu gunakan untuk ke sini bisa naik TransJakarta lalu turun di Halte Utan Kayu Rawamangun, kemudian lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Jika ingin bermalam, bisa menginap di Maxone Hotel Pemuda di Jalan Pemuda No. 9 Rawamangun, Jakarta Timur. Tarifnya mulai dari Rp347.600 per malam. Jarak hotel ini ke Pura hanya 1.5 km, dapat kamu tempuh hanya dengan waktu 6 menit saja.