Pada Selasa dini hari 20 September 2016, banjir bandang menyapu kawasan sekitar Kota Garut yang dilalui aliran Sungai Cimanuk.
Sebanyak 35 orang kehilangan nyawa hingga ribuan jiwa terpaksa mengungsi. Bencana ini menjadi banjir bandang terparah dalam sejarah perkembangan Kabupaten Garut.
Tugu Peringatan Banjir Bandang Sungai Cimanuk dibangun di sebuah lahan bekas terjangan banjir. Kini tepian sungai yang sempat suram pelan-pelan jadi tempat yang asyik untuk bersantai.
Suasana baru mulai bisa terasa ketika berkunjung ke daerah sekitarnya. Trotoar dan pembatas jalan di depan tugu ini sudah dipercantik. Berbagai jenis tanaman dan bunga menghiasi sepanjang jalan dari persimpangan Maktal sampai RSU dr. Slamet.
Foto: Brisik.id/Ferdy
Nongkrong Kekinian di Tepi Sungai CimanukTeman Brisik juga bisa menikmati pemandangan aliran Sungai Cimanuk yang tenang dari Taman Maktal. Taman ini punya selasar yang menghadap langsung ke arah sungai.
Dari selasar ini, bakal terlihat pemandangan Gunung Guntur dan Cikuray. Selain itu, kursi-kursi dan rumput sintetis di lokasi taman bisa jadi tempat yang asyik untuk bersantai tanpa harus bepergian jauh.
Foto: Brisik.id/FerdyTepat di seberang Sungai Cimanuk dari arah Taman Maktal, ada sebuah kafe ciamik bernama Selasar Cimanuk. Bergaya minimalis, tempat makan ini menyajikan kudapan kekinian dengan lokasi pemandangan sungai. Cocok sekali buat kamu yang ingin nongkrong dengan suasana segar dekat air sungai yang mengalir.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Taman Maktal dan Selasar Cimanuk adalah saat langit sedang cerah. Bisa pagi, siang ataupun sore hari. Tapi kalau sore hari jelang petang, kalau beruntung bisa menyaksikan lembayung senja yang bikin nuansa pemandangan sungai ini jadi tampak oranye. Jelang gelap, nuansa itu bisa berubah menjadi kebiru-biruan. Pokoknya indah deh!
Foto: Brisik.id/FerdyRuteTugu Peringatan Banjir Bandang Sungai Cimanuk, Taman Maktal dan Selasar Cimanuk ini lokasinya sangat dekat dengan pusat kota atau Alun-alun Kabupaten Garut. Kalau menggunakan kendaraan pribadi, langsung saja ke arah alun-alun dan ambil arah ke Jalan Cimanuk menuju persimpangan Maktal.
Untuk ke tugu, dari persimpangan Maktal belok kanan ke Jalan RSU. Tak sampai 100 meter melaju, kamu sudah bisa melihat tugu ini berdiri di sebelah kiri jalan.
Sementara untuk Selasar Cimanuk, kamu bisa menemukan jalan masuknya di seberang tugu. Kendaraan pribadi bisa memasuki jalanan yang sedikit menurun menuju kafe ini untuk parkir.
Cukup lengkap bukan? Teman Brisik bisa berwisata sejarah, menikmati suasana Sungai Cimanuk sekaligus nongkrong di kafe kekinian.
Sementara kalau menggunakan kendaraan umum, kamu bisa naik angkutan kota (angkot) warna biru muda, kode trayek 03 jurusan Terminal Guntur-RSU dengan ongkos sekitar Rp5.000 saja. Kamu bisa turun langsung di lokasi lantaran angkot ini tepat melintasi jalan besar tempat tiga objek menarik ini berada.
Foto: Brisik.id/Ferdy
AkomodasiTerdapat pula sejumlah penginapan di dekat tugu, namun yang paling dekat adalah homestay New Golden Clouds. Penginapan ini cuma berjarak 750 meter atau sekitar 15 menit saja berjalan kaki ke tugu. Berada di Jalan Papandayan No. 99.
Mulai dari Rp300.000-an saja untuk harga sewa menginap satu malam, sudah bisa mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap dengan pemandangan suasana kota dan gunung-gunung yang mengelilingi Garut.
Selain penginapan, ada pula sentra oleh-oleh khas Garut yang berjarak 1,9 km dari tugu dan sekitar 5 menit saja berkendara motor, yaitu Kedai Cita Rasa. Terletak di Jalan Ciledug No 247, berbagai penganan, makanan dan minumah khas Garut tersedia di sini. Mulai dari aneka
dodol, dorokdok (kerupuk kulit), burayot, endog lewo sampai olahan buah-buahan.