Lonjakan Kasus Covid-19, Wisata Bromo Kembali ditutup

Lonjakan kasus yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk mengatasi laju penyebaran virus covid-19. Setelah sebelumnya pemerintah melakukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro, kini pemerintah mengambil keputusan dengan menerapkan PPKM Darurat. Pemberlakuan kebijakan ini dilaksanakan mulai tanggal 3 Juli sampai dengan tanggal 20 Juli mendatang untuk wilayah Jawa dan bali.

Beberapa aturan yang diberlakukan selama PPKM darurat diantaranya perkantoran non-esensial wajib menerapkan 100 persen Work From Home atau bekerja dari rumah, sektor esensial 50 persen Work From Home, Sektor Kritikal WFO dengan Protokol kesehatan ketat, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara dalam jaringan (Daring), Jam operasional supermarket dan jenis pasar yang lain dibatasi sampai pukul 20.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50 persen, jam operasional apotek dan toko obat diperbolehkan 24 jam, kegiatan pusat perbelanjaan ditutup sementara, tempat makan hanya boleh menyediakan layanan antar dan take away, kegiatan konstruksi dilaksanakan dengan protokol kesehatan, tempat ibadah ditutup sementara, fasilitas umum ditutup, kegiatan seni budaya, olahraga sosial ditutup sementara, penumpang kendaraan umum dibatasi 70 persen dengan protokol kesehatan ketat, acara pernikahan dibatasi 30 orang degan protokol kesehatan, pelaku perjalanan domestik harus menyertakan kartu vaksin serta tes PCR H-2 untuk pesawat dan antigen H-1 untuk transportasi jauh, masker tetap dipakai saat keluar rumah.

Foto: https://bromotenggersemeru.org/

Gunung Bromo yang berada dalam naungan TNBTS adalah salah satu wisata favorit bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara, tak ayal, tiap tahun tercatat ribuan wisatawan yang berkunjung ke gunung Bromo. Gunung Bromo tercatat mempunyai ketinggian 2.329 diatas permukaan laut dan berada dalam empat wilaya kabupaten, yaitu kabupaten Probolinggo, kabupaten.  

Tak luput dari imbas kebijakan PPKM Darurat, sejumlah tempat wisata di Jawa timur juga ditutup sementara waktu sampai dengan tanggal 20 Juli 2021. Rilis dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menginformasikan bahwa seluruh obyek dan daya tarik wisata alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ditutup secara total mulai tanggal 3 Juli sampai dengan tanggal 20 Juli 2021, pengumuman ini dikeluarkan dengan memperhatikan arahan presiden dan instruksi menteri dalam negeri tentang pemberlakuan PPKM Darurat.

Foto : Ef.co.id

Sebelum aturan PPKM Darurat, Gunung bromo bisa dikunjungi oleh wisatawan dengan beberapa syarat diantaranya dengan menunjukkan surat keterangan sehat yang masih berlaku, usia pengunjung kurang dari 60 tahun, ibu hamil dilarang masuk kawasan TNBTS, menjaga jarak dan tidak berkerumun, memakai masker, membawa hand sanitizer serta membawa plastik untuk tempat membuang masker.

Meskipun kalian sudah memesan tiket ataupun sedang dalam perjalanan menuju kawasan TNBTS pada tanggal 3 sampai dengan tanggal 20 Juli 2021, alangkah baiknya kalian menunda keberangkatan demi mencegah laju peningkatan kasus covid-19. Dengan kita menunda , secara tidak langsung kita telah turut berpartisipasi dalam pencegahan kasus covid-19. Tren peningkatan kasus peningkatan kasus covid-19 telah membuat sebagian wisatawan menunda kegiatan berliburnya ke sejumlah tempat wisata. Tapi dengan ditutupnya sejumlah wisata, tidak menyurutkan aktivitas berlibur para wisatawan untuk berlibur secara virtual.