Mengenang Kenikmatan Ayam Goreng Legenda Kota Surabaya

Tahukah kamu bahwa sebelum kuliner bebek goreng naik daun seperti sekarang, Kota Surabaya sempat ramai akan kuliner ayam goreng. Salah satu legendanya bernama Rumah Makan Ayam Goreng Pemuda yang terletak di Jl. Pemuda no.38 yang berada di gedung tua di sisi kanan jalan, tepat setelah Bank BNI dan di seberang Gedung Balai Pemuda. Namun, setelah bertahun-tahun berdiri, akhirnya rumah makan ini harus tutup juga. Selang beberapa tahun kemudian, mulai muncul banyak rumah makan yang menggunakan nama ayam goreng pemuda. Namun, sayangnya banyak yang tidak nikmat karena tidak asli. Setelah sekian lama pencarian akhirnya aku bisa menemukan yang asli seperti dahulu. Nama rumah makannya adalah Ayam Goreng Surya Pemuda 38. 

Rumah makan ini terletak di Jl. Taman Gapura Blok A-18 (G-Walk Citraland). Buat yang sudah mengenal lama ayam goreng pemuda, pastilah tidak asing akan suasana khas rumah makan ini yaitu penggunaan meja dan kursi makan yang panjang yang terbuat dari kayu, jajaran foto dinding yang isinya adalah wajah pemilik rumah makan dan wajah public figure yang pernah berkunjung dan makan di tempat, dan meja kasir yang tinggi dengan bentuk yang kuno. Ketiga hal tersebut bisa dilihat dan rasakan kembali ketika memasuki tempat ini.

Foto : Brisik.id/Denny Sudjianto Wijono

Menu andalannya pastilah ayam goreng yang dijual menjadi dua bagian yaitu paha dan dada. Untuk harga dada goreng per potongnya adalah Rp23.000. Sejak dahulu ayam goreng pemuda memang tidak pernah menawarkan harga yang murah. Tetapi, harga tersebut seimbang dengan ukurannya yang tidak kecil, hasil penggorengan yang kering dan tidak berminyak, dan rasa bumbunya yang nikmat. Tidak hanya paha dan dada, masih ada bagian lain dari ayam yang dijual terpisah, yaitu kepala, ceker, hati dan ampela. Satu porsi ayam goreng akan disajikan bersamaan dengan timun, jeruk nipis, dan kecap untuk cocolan.

Rasa ayam gorengnya memang sama seperti yang dahulu. Selain itu, semakin yakin dengan keasliannya karena menggorengnya menggunakan minyak kelapa, bukan minyak kelapa sawit. Ini adalah salah satu resep kenikmatan ayam goreng pemuda yang dahulu. 

Foto : Brisik.id/Denny Sudjianto Wijono

Sebagai menu pendamping dan pelengkap kenikmatan bersantap, teman brisik bisa memesan pete, usus goreng, atau sayur asem. Umumnya, orang akan memesan sayur asem sebagai pendamping. Selain karena berkuah, rasa asem dan segar pastinya akan mampu menyempurnakan ledakan rasa di mulut. Kalau penulis pribadi lebih suka menggabungkan dengan makan usus goreng yang dijual dengan harga Rp17.000 untuk jumlah yang tidak sedikit. Sensasi kriuk dari usus goreng ini bisa serupa dengan sensasi makan kerupuk.

Foto : Brisik.id/Denny Sudjianto Wijono

Buat teman brisik yang tidak bisa makan ayam, masih ada menu lain yang bisa untuk dinikmati seperti udang goreng. Udang gorengnya karena dimasak dengan bumbu mentega bawang yang juga pastinya nikmat. Menu minumannya hanya ada teh dan jeruk. Satu porsi es teh manis yang dipesan seharga Rp5.000.

Buat yang ingin kesini, jangan lupa siapkan uang lebih karena harganya tidak murah. Namun, demi memuaskan batin dan lidah dengan kenikmatan kuliner legendaris Surabaya, bolehlah sesekali kita berkunjung. Jadi kapan mau kembali mengenang kenikmatan ayam goreng pemuda?