News 29 Januari 2022
Foto: brisik.id/Ripase
Apa yang pertama kali di pikiran Teman Brisik mendengar kata jual diri? Tentunya berhubungan dengan para tunasusila bukan? Itulah yang selama ini terjadi pada masyarakat kita tentang stigma jual diri. Apabila berhubungan dengan kata jual, sudah pasti berhubungan dengan memberi barang atau jasa dan dibayar dengan materi. Namun apakah kita menyadari beberapa tindakan dan sikap kita terhadap sesuatu juga merefleksikan sebuah kata jual diri.
Foto: brisik.id/Ripase
Sama halnya pengertian jual diri oleh para seniman, dengan judul "Jual Diri" yang sangat satir. Tidak untuk dimaknai sesungguhnya sesuai dengan kamus besar bahasa kita. Para seniman ingin merefleksikan diri terutama sikapnya dalam seni rupa. Apakah mereka selama ini berpameran hanya untuk mengapresiasi diri atas menciptakan karya yang luar biasa, atau sekedar meramaikan ruang publik dan mencari perhatian seseorang? Kembali juga perlu dipertanyakan dalam dunia seni rupa, apakah cukup hanya bermodalkan idealisme, orisinalitas dan karya yang khas untuk menjadi seniman berkelas. Pameran penuh tanda tanya ini berlangsung hingga akhir Januari di Poison Smoothie Bar & Art Space, Jl. Nyi Tjondrolukito No.127, Mlati, Sleman.
Memaknai Jual Diri
Pameran ini mengangkat karya dari 9 seniman antara lain Bonny Setiawan, Dedi Haryanto, Fika Leon, Giri Agung, Hery Sudiono, Ipo Hadi, I Made Adi, Raden Guntur dan R. Wisnu. Karya-karya mereka dihadirkan pada ruang utama dan belakang kafe, para pengunjung bisa leluasa menyaksikan pada setiap dinding-dinding ruangan dengan berbagai pencahayaan.
Foto: brisik.id/Ripase
Jual diri sendiri dibuka pada 15 Januari 2021 pukul 16.00 diiringi musik oleh Estehanget Akustik. Pameran ini akan berlangsung hingga akhir bulan dan tentunya gratis. Penulis pameran ini yaitu Ipo Hadi menegaskan bahwa jual diri yang dimaksud tidak untuk dimaknai secara gamblang, justru pengunjung dan seniman diajak untuk kembali berpikir tentang apa yang selama ini terlupa atau berlangsung secara sengaja, apa pun itu konteksnya.
Foto: brisik.id/Ripase
Ledekan Karya Maestro Dunia
Tidak hanya menggunakan tajuk yang tidak biasa, begitu juga dengan karyanya. Pada ruang utama yang berdekatan dengan meja pemesanan akan terlihat lukisan yang tentunya tidak asing bagi orang kebanyakan orang seperti Frida Kahlo, Monalisa, Girl With Pearl Earing seketika dibuat menjadi jenaka oleh seniman Giri Agung. Berukuran sama yaitu 50 x 60 cm, cukup membuat siapa saja terheran dengan ekspresi yang diperlihatkan. Dengan ekspresi menutup mata, setiap wanita cantik dalam karya aslinya seketika menjadi bahan tertawa dan perhatian para pengunjung Poison.
Foto: brisik.id/Ripase
Begitu juga dengan karya lukis milik Dedi Maryanto. Lukisan ekspresif miliknya diberi judul "Self #2" sebuah gambaran diri senimannya sendiri, dibuat seperti anak kecil dengan mata bulat besar. Warna hitam yang dominan sangat kontras dengan background berwarna pink pastel. Karya ini merupakan satu dari sekian banyak karya yang berukuran besar yaitu 100 x 120 cm. Satu karya yang hampir sama diberi background berwarna putih dan wajah yang berjudul "Self #1"
Poison Smoothie Bar & Art Space
Setiap anak muda Jogja yang ingin menikmati sehatnya minum smoothie sambil melihat karya seni akan datang ke sini. Tidak membuat bosan, karya yang mereka ajak berkolaborasi berbeda tiap bulannya. Selain minuman yang enak dan sehat, terdapat fasilitas pendukung yang membuat Poison layak untuk tempat nongkrong Teman Brisik seperti tempat parkir, outdoor/indoor area, toilet dan mushola.
Foto: brisik.id/Ripase
Poison hanya berjarak 5 menit berkendara menuju penginapan bintang 5 milik Jogja yaitu Hotel Tentrem. Hotel ini memiliki tarif Rp1.400.000/malam dengan fasilitas yang eksklusif tentunya. Kamar tidur, kolam renang, restoran, kafe, ruang pertemuan dan banyak lagi siap memanjakan setiap yang datang. Untuk cek informasi selengkapnya bisa di Instagram @hoteltentrem.yogyakarta.
Tags : pameranjualdiri jualdiriexhibition pameranseni senijogja pameran poisonsmoothiesandartspace brisik.id jogja
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Yogyakarta {[{followers}]} Followers
Melihat pameran seni dan desain ekspresif di Jogja.
30 Jan 2022
Pameran karya tradisional khas Nusantara yang juga mengedukasi generasi muda.
29 Jan 2022
Pameran seni dengan tema satir akan sisi gelap kehidupan manusia.
29 Jan 2022
Zona Wisata TPA Pakusari menjadi salah satu tempat edukasi pengolahan sampah.
17 September 2021
Kedai ini menjual mie ayam dengan tambahan potongan daging sapi dan hati sapi lengkap dengan bumbu kental mirip rendang.
26 Oktober 2021
Menara ini memiliki ketinggian yang terdiri dari 8 lantai dengan ketinggian kurang lebih sekitar 40 meter.
26 September 2021
Sebuah pohon raksasa berukuran sekitar 72 meter.
27 Juli 2021
Ada karang besar yang bentuknya seperti bukit tapi memiliki rongga besar.
30 September 2021
Sudah lama sekali berdiri sebelum kafe-kafe atau pun tempat makan kekinian lainnya hadir.
30 Januari 2022
Taman asri dengan wahana serta fasilitas memadai di pinggiran Sungai Progo.
30 Januari 2022
Kafe yang didominasi warna cokelat memberikan kesan hangat.
30 Januari 2022
Dengan bangunan rumah gaya lawas yang membuat kita serasa seperti seorang tuan.
30 Januari 2022