Pameran Wayang Rupa Kita Koleksi Bentara Budaya

Hari Wayang baru saja dirayakan dan euforianya masih terasa hingga menjelang akhir November ini. Kini, setiap tanggal 7 November riuh berita dan konten wayang di mana-mana, beragam kompetisi dan lainnya pun turut mengajak masyarakat mengapresiasi seni pertunjukan wayang. Walaupun wayang identik dengan budaya Jawa, siapapun mencintainya termasuk dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Berbagai jenis wayang dengan asal daerahnya masing-masing saling menunjukkan keunikannya. Bentara Budaya Jakarta (BBJ) menjadi salah satu yang turut memeriahkan Hari Wayang. Pameran Wayang ini wajib kamu kunjungi untuk melihat pesona dunia pewayangan.

Menikmati Filosofi Wayang

Pameran Wayang Koleksi Bentara Budaya ini berjudul "Wayang Rupa Kita", dengan Nanang HP sebagai kurator. Mengapa judul tersebut yang diambil? Wayang bagai bayangan kehidupan. Seperti yang kita tahu, hakikat wayang yaitu bayang-bayang. Melalui pameran ini, wayang ditampilkan lebih dari sekadar bayangan di layar pertunjukan. Dalam wayang ada rupa-rupa wajah manusia dan berbagai macam peristiwa. Pameran Wayang BBJ ini menampilkan koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang suket (rumput) dan lukisan wayang yang dipilih dan disusun sebagai penggambaran adegan-adegan dalam kisah-kisah yang dipilih.

Foto: Brisik.id/Oana Gemintang

Persoalan-persoalan manusia sesungguhnya tidak pernah jauh dari persoalan-persoalan di jagat pewayangan. Lakon-lakon wayang seiring berjalan waktu mengalami perkembangan, bagaimana peradaban bergulir dari zaman ke zaman. Menyelami wayang adalah menelisik wajah sendiri semacam bercermin. Seluruh wajah-wajah itu bisa jadi adalah watak-watak yang tersimpan di batin masing-masing dari kita. Semuanya bergantung pada bagaimana dan seberapa mampu setiap diri bisa memilah dan memilihnya. Mereka adalah wajah-wajah yang di dalam kotak berbagi ruang, di layar pentas berbagi peran. Seumpama putaran jangka, sejauh apa kita ingin menjangkau masa depan, sejauh itu pula kita harus memahami masa silam. Guratan itu pun sempurna menjadi lingkaran. Tak putus. Peradaban bergulir, berlanjut dan bertumbuh.

Jika dilihat dari jenis wayang yang ditampilkan, terasa pula kebinekaan di sini. Adanya wayang kulit, wayang golek dan wayang suket bak rupa-rupa isi dunia. Dewa, manusia, raksasa, jin dan binatang. Semuanya berhubungan. Di layar beradu peran, di kotak berbagi ruang.

Kunjungan Harus Dengan Reservasi

Sebelum pameran ini dibuka untuk umum, terdapat pembukaan/catatan kuratorial pada hari Kamis, 18 November 2021, pukul 19.00 WIB. Agenda tersebut dapat disaksikan di Youtube Channel Bentara Budaya. Pamerannya sendiri berlangsung dari tanggal 19 November-4 Desember 2021. Untuk registrasi silakan isi data melalui tautan linktr.ee/BentaraBudaya atau bisa kamu langsung temukan di Instagram @bentarabudaya.jakarta.

Sebelum Teman Brisik berkunjung ke pameran ini, pastikan dulu hari dan tanggal kunjungannya. Pengunjung wajib melakukan reservasi karena hanya pengunjung dengan reservasi yang akan diprioritaskan. Reservasi hanya berlaku untuk satu orang. Kamu bisa datang di hari Kamis pada tanggal 25 November dan 2 Desember 2021. Kalau ingin datang di hari Jumat pada tanggal 19, 26 November dan 3 Desember 2021. Atau supaya leluasa di luar jam kerja juga bisa, hari Sabtu pada tanggal 20, 27 November dan 4 Desember 2021. Mengingat situasi saat ini masih harus mematuhi protokol kesehatan terkait pandemi, pelayanan pameran ini tetap ketat dengan aturan. Pengunjung hanya diperbolehkan masuk dalam ruangan dengan kapasitas maksimal 20 orang per sesi. Kalau ruangan masih penuh, diharapkan untuk tetap menunggu. Apabila kuota habis di hari tersebut, pengunjung dimohon mengalihkan kunjungan ke hari dan waktu yang lain.

Foto: Brisik.id/Oana Gemintang

Pameran ini dapat Teman Brisik kunjungi tanpa biaya masuk. Ruangannya ada di belakang bangunan Rumah Kudus. Bentara Budaya Jakarta lokasinya di Jl. Palmerah Selatan No. 17 Jakarta Pusat. Transportasi untuk sampai di sini sangat mudah, kamu hanya perlu naik kereta lalu turun di Stasiun Palmerah. Kalau suka naik Transjakarta juga bisa, ada haltenya di dekat Menara Kompas dan Stasiun Palmerah. Lokasi BBJ ini satu kompleks dengan kantor Kompas Gramedia.

Pengunjung pameran diharapkan dapat mematuhi kewajibannya karena ada beberapa aturan yang harus dilakukan. Jangan lupa memakai masker dan memiliki aplikasi Peduli Lindungi. Apabila tidak memiliki aplikasinya dapat menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19 ke petugas. Jika belum melakukan vaksinasi secara penuh, wajib membawa hasil test swab antigen yang dilakukan H-1 dari hari kunjungan. Selama dalam area pameran, wajib mengikuti seluruh protokol kesehatan yang diterapkan. Setiap selesai sesi, ruang pameran disterilisasi.