News 16 November 2021
Foto: brisik.id/Ripase
Pameran seni yang berlangsung dua tahunan di Jogja sudah siap mengucapkan selamat tinggal kepada penikmatnya. Berakhir dengan sukses, pameran yang sudah berlangsung selama 40 hari ini telah memberikan suasana yang menyegarkan di kala pandemi yang kian menyiksa. Acara penutupan pameran ini berlangsung di Jogja National Museum Jl. Amri Yahya, No.1, Wirobrajan Yogyakarta pada 13 November 2021.
Foto: brisik.id/Ripase
Pameran Dengan Kesuksesan Besar
Di tengah pandemi yang belum mereda, banyak harapan oleh semua kalangan agar segala hal kembali berlangsung normal. Begitu pun dengan kegiatan seni yang memang terasa tidak afdal apabila tidak disaksikan secara langsung, karena esensinya pameran adalah bertemunya para seniman, penikmat seni, kurator, kritikus dengan tujuan mengapresiasi karya atau bahkan berjejaring. Pameran Biennale Jogja XVI Equator #6 berhasil mengadakan pameran secara offline dengan berbagai agenda program publik seperti forum aktivasi karya, diskusi, wicara kuratorial, tur kurator, lokakarya, pertunjukan, bioskop Oseania, hingga bincang pengelola.
Foto: brisik.id/Ripase
Beruntungnya, pameran dua tahunan ini berlangsung saat Jogja sedang memasuki status level 4 hingga sekarang sudah masuk ke level 2 PPKM. Protokol Kesehatan yang ketat, mendaftarkan diri secara online, pemilihan sesi hingga membuat kuota per harinya adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi penyelenggara selama pandemi. Namun, antusiasme pengunjung tetap tidak terbendung, karena perhelatan seni terbesar di Jogja ini hanya bisa dinikmati dua tahun sekali.
Menurut Direktur Biennale Jogja XVI Gintani Swastika, Pameran Biennale Jogja telah berhasil mencapai 14.590 kunjungan langsung di 4 lokasi dan dimuat oleh 165 media daring dari lokal hingga internasional. Hal ini adalah kesuksesan besar bagi sebuah pameran yang masih berlangsung bersamaan mobilitas pengunjung terbatas.
Acara Penutupan dan Penghargaan
Acara penutupan pameran ini berlangsung dari pukul 19.00 WIB. Bersamaan dengan hujan gerimis, pameran ini tetap berjalan dinamis dan penuh dengan haru. Acara ini hanya dihadiri oleh para seniman yang berpameran, panitia, media dan beberapa undangan saja.
Foto: brisik.id/Ripase
Selain kata sambutan oleh para pengurus pameran, Biennale Jogja juga memberikan penghargaan yaitu Lifetime Achievement Award (LAA) 2021 kepada seniman Nunung WS dan Hermanu. Bukan tanpa alasan, pemberian penghargaan ini hanya diberikan kepada seniman yang memberikan kontribusi dan pengaruh besar pada dunia seni di Indonesia maupun internasional juga aktif di dunia seni rupa selama lebih dari 25 tahun. Acara ini semakin haru saat persembahan nyanyian oleh panitia dengan lagu "Nyanyian Sunyi" diikuti dengan doa penutup.
Foto: brisik.id/Ripase
Sebuah acara tentunya kurang asyik apabila tidak menghadirkan sebuah hiburan. Hiburan kali ini dibawakan oleh Bakurima Performative Lecture dengan lagu hip-hop mereka yang mengangkat isu tentang Indonesia Timur. Melepas penat, semua yang hadir tampak menikmati acara yang akan bisa disaksikan lagi tahun 2023 nanti.
Pameran Biennale Jogja XVI seri ekuator dikenal akan kesuksesan kerja sama dengan negara berbeda tiap dua tahunnya. Pada tahun ini, Biennale Jogja bekerja sama dengan negara-negara Oceania. Tidak tanggung-tanggung, pameran ini menghadirkan 4 venue pameran, antara lain Jogja National Museum, Taman Budaya Yogyakarta, Museum dan Tanah Liat dan Indie Art House. Maka secara tidak langsung berakhir pula pameran yang berlangsung pada tiap tempat tersebut, selain menikmati karya seni dengan isu-isu yang dibawakan, para pengunjung juga dibawa untuk berkenalan dengan berbagai galeri seni yang tersebar di Jogja.
Foto: brisik.id/Ripase
Acara ini juga didukung oleh beberapa sponsor hingga pemerintah daerah. Selain menjalin hubungan erat antar negara, para seniman dan pengunjung juga diajak untuk berkenalan dengan karya-karya seniman luar seperti dari Oceania, Kamboja, Thailand, Korea Selatan, dan Taiwan tanpa harus datang ke negara tersebut. Kerinduan untuk liburan setidaknya terobati di saat keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Gimana Teman Brisik, apakah masih sabar menunggu pameran ini dua tahun mendatang?
Tags : news brisik.id pameranjogja biennalejogja penutupanpameranbiennale pameranbiennalejogjaxvi#6
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Yogyakarta {[{followers}]} Followers
Melihat karya dengan tema 60 tahun Butet Kertaradjasa.
26 Nov 2021
Melihat karya seni doodling membangkitkan memori masa kecil.
26 Nov 2021
Belajar sejarah kereta api dan cagar budaya.
24 Nov 2021
Olahraga sambil melihat air terjun menari.
21 November 2021
Menawarkan olahan steak dan makanan Indonesia.
11 April 2021
Merasakan suasana romantis bak dalam cerita.
12 Juli 2021
Bermain di pinggir pantai berumput.
28 November 2021
Tempatnya tampak gersang namun pemandangannya eksotis.
28 November 2021
Bergulat untuk mempererat silaturahmi.
28 November 2021
Sajian donut lezat dikemas dalam wadah cup cantik.
28 November 2021