Pecinta Alam Harus Coba Camping di Pantai Bugel Camara

Seringnya para pecinta alam akan memilih daerah pegunungan untuk mendirikan tenda atau camping. Walaupun mereka rela bersusah payah untuk hiking dengan membawa beratnya perbekalan dan menahan dinginnya udara pegunungan. Tapi, akan menjadi suatu kepuasan tersendiri kalau mereka bisa berhasil menginjakkan kaki di puncak gunung.

Setelah itu, biasanya mereka akan camping beberapa hari untuk memulihkan tenaga dan terutama untuk menikmati pemandangan alam yang luar biasa indahnya dari ketinggian. Rasa lelah terbayarkan sudah dengan melihat bentang alam sebagian wilayah Indonesia. Yang lebih menakjubkan lagi, berada di titik tertinggi sebuah gunung seperti berada lebih dekat dengan langit dan awan.

Foto: gomaps/saefullah_14

Teman Brisik yang pecinta alam, mungkin sudah sering mendaki ke puncak gunung juga. Sudah tidak asing lagi dengan panorama, lingkungan alam, suhu udara, dan kontur tanah di daerah pegunungan. Makanya, sesekali jika kamu ingin mendapatkan pengalaman camping yang berbeda dari biasanya, bisa memilih camping di daerah pantai. Panorama alam yang ditawarkan tidak kalah cantiknya. 

Sejauh mata memandang, hanyalah lautan lepas yang dihiasi oleh perahu-perahu nelayan dan bagan-bagan apung untuk menangkap ikan. Garis cakrawala yang memisahkan langit dan lautan sangat jelas terlihat jika kamu berdiri tepat di bibir pantai.

Sore harinya, kamu bisa menunggu matahari terbenam di depan tenda sambil menikmati warna-warni awan senja yang terlukis indah di langit. Ada warna oranye, kuning keemasan, merah terang, dan kadang awannya seperti terlihat berwarna kebiruan dan merah muda. Malamnya, suara deburan ombak, hembusan angin, burung dan serangga nokturnal yang bersembunyi di pepohonan memecah keheningan malam.

Foto: instagram/@moniqueshintami

Nah, semua itu bisa kamu dapatkan jika camping di Pantai Bugel Camara. Pantai ini memiliki hamparan luas rerumputan seperti sebuah lapangan golf. Sekitar tahun 1980-an tempat ini memang digunakan untuk bermain golf. Tapi, sekarang sudah tidak difungsikan lagi sebagaimana mestinya. Jadi, bisa Teman Brisik bayangkan bagaimana lingkungan pantainya, lebih berbeda dari pantai-pantai lain, terutama pantai yang ada di Banten. 

Pantainya lebih terlihat unik karena ada sebuah padang hijau di pinggir pantai, warnanya kontras antara hijaunya rerumputan dan birunya laut. Suhu udaranya juga jadi sedikit terasa sejuk dan lingkungannya terlihat teduh di mata. Ditambah, di pantai ini tumbuh pohon-pohon Cemara yang tinggi dan kuat. Makanya disebut Pantai Bugel Camara. Dalam bahasa Sunda Camara berarti Pohon Cemara. 

Mendirikan tenda di pantai ini bukan hal yang sulit, karena tanahnya tidak gembur. Pasak untuk tenda bisa tertancap dengan kokoh dan tahan lama. Tenda jadi berdiri dengan kuat dan tahan dari terjangan angin dari arah lautan.

Foto: gomaps/Reza Akbar

Pantai Bugel Camara berada di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten 42282. Tempatnya agak tersembunyi dan jauh dari jalan raya. Jika merasa bingung lokasinya, bisa bertanya langsung ke warga setempat. 

Dengan jaraknya yang cukup jauh dari pusat kota, transportasi umum jadi jarang tersedia. Bus hanya sesekali ada. Daripada bosan menunggu lebih baik Teman Brisik membawa kendaraan sendiri, motor ataupun mobil. 

Dari Alun-alun Pandeglang, jaraknya sekitar 83 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Kamu bisa mengikuti arah jalan menuju Tanjung Lesung dan Sumur. Dari Kawasan Tanjung Lesung jaraknya 15 kilometer lagi dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Bagi Teman Brisik yang berada di luar Banten, bisa mengambil jalan keluar dari pintu tol Serang Timur. Kemudian mengikuti arah jalan ke Pandeglang, Tanjung Lesung, dan Sumur. Waktu tempuh perjalanannya mungkin terasa jauh dan memakan waktu, tapi memasuki daerah Panimbang dan Tanjung Lesung pemandangannya cukup bagus dan tidak membosankan.

Foto: gomaps/Muhammad Ezar

Di sepanjang jalan, kamu akan ditemani oleh pemandangan lautan saja. Beberapa kali kamu akan melewati pohon-pohon bakau, muara sungai, perkampungan nelayan, dan para pedagang seafood yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Kamu bisa membelinya untuk perbekalan kamu saat camping. Karena, di area Pantai Bugel Camara jarang sekali ada restoran atau warung makan. Hanya beberapa warung yang menjual minuman dan makanan instan. Fasilitas seperti musala dan toilet juga belum terlalu memadai. Hanya cukup untuk membilas dan mencuci sebagian anggota tubuh kamu ala kadarnya.

Pantai Bugel Camara buka selama 24 jam. Tiket masuk ke pantai ini dihitung per kendaraan, untuk motor sebesar Rp20.000 dan mobil Rp100.000, dan tidak ada tambahan biaya untuk camping di sini. Juga, tidak ada tempat penyewaan tenda. Kamu harus mempersiapkan segala macam kebutuhan camping dengan baik.