Budaya & Gaya Hidup 26 November 2021
Foto: Instagram.com/ soloindonesia
Setiap setahun sekali Keraton Surakarta mengadakan upacara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara diadakan selama 7 hari berturut-turut dari tanggal 5 sampai 11 Rabiul Awal sampai 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Jawa. Tradisi turun temurun sekitar abad ke 16.
Awalnya sekaten adalah sarana dakwah agama Islam. Pada hari kelahiran nabi Muhammad SAW, di halaman masjid Agung Demak diiringi gamelan, masyarakat saat itu sudah sangat antusias berbondong bondong untuk menonton gamelan, saat itu juga disisipi khutbah keislaman disiarkan. Para Wali Songo menggunakan gamelan peninggalan dinasti Majapahit yang dibawa ke Demak.
Acara sekaten dilaksanakan di Alun-alun Utara Surakarta, Gajahan, Kecamatan. Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Gamelan sekaten dibunyikan pukul 16.00 lalu dipindahkan ke Bangsal Pagongan di halaman Masjid Besar Surakarta dari pukul 23.00 dengan datangnya Sri Sultan serta pengiringnya ke serambi Masjid Besar Surakarta pada 11 Rabiul awal. Gamelan sekaten dibunyikan pukul 16.00 sampai 23.00 di hari pertama.
Dua gamelan yang keluar milik Keraton Surakarta yaitu, gamelan Kyai Guntur Madu dan gamelan Kyai Guntur Sari. Makna dari dua gamelan tersebut yaitu Syahadat Tauhid dilambangkan dalam gendhing Rembu, berasal dari kata Robbuna berarti Allah Tuhanku yang dikumandangkan dari gamelan Kyai Guntur Madu. Selanjutnya Syahadat Rosul dari gamelan Kyai Guntur Sari Yakin gendhing Rangkung, berasal dari kata Roukhun berarti Jiwa Besar atau Jiwa Yang Agung.
Dua hari sebelum Muludan diadakan tradisi Numpak Wajik di halaman istana Maganga. Wajik sendiri merupakan makanan khas terbuat dari beras ketan dengan gula kelapa. Upacara berisi permainan lagu dengan kentungan, lumping dan sejenisnya. Lagu yang dimainkan lagu Jawa populer seperti Lompong Keli, Tundhung Setan, Owal Awil dan lain lain-lain.
Foto: Instagram.com/ andrewsyulianto
Puncak acara sekaten yaitu Grebeg Muludan atau Kirab Gunungan dari jam 08.00 sampai dengan 10.00. Sebuah Gunungan yang dikawal beberapa bregada (kompi) prajurit keraton. Gunungan salah satu bentuk sedekah dari raja, yang berisi beras ketan, makanan, buah-buahan serta sayur-sayuran dari istana Kemandungan ke Masjid Agung untuk didoakan. Ada dua Gunungan yang dibawa, gunungan jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan). Biasanya Masyarakat menyerbu dan rela mengantre berdesakan untuk mengambil isi gunungan. Konon, gunungan diperebutkan karena berkah, kepercayaan masyarakat jika berhasil mendapatkan hasil bumi akan terbebas dari segala macam bencana dan malapetaka.
Selain Grebeg Muludan, Pasar Malem juga menarik minat masyarakat. Seperti pasar malam pada umumnya diisi banyak wahana permainan untuk semua kalangan dari anak hingga dewasa dan banyak penjual jajanan dan permainan tradisional. Jika kamu kesini jangan lupa mampir untuk mencicipi jajanan khas sekaten seperti Jenang alot, Arum manis, Brondong jagung dan Martabak populair. Kamu juga bisa membeli mainan tradisional khas sekaten seperti, Kapal othok-othok, mainan pasaran atau masak masakan, mainan kodok dan gasing bambu.
Foto: Instagram.com/agendasolo
Berakhirnya Upacara ditandai dengan dikembalikan gamelan sekaten dari halaman Masjid Agung Surakarta ke Keraton. Festival Sekaten ini tidak hanya diadakan di Keraton Surakarta saja, tetapi di Keraton Yogyakarta juga. Sampai saat ini sekaten merupakan salah satu warisan budaya yang dilaksanakan turun temurun oleh nenek moyang.
Sayangnya untuk tahun ini Keraton Surakarta kembali meniadakan Festival Sekaten, karena situasi yang belum memungkinkan akibat pandemi Covid 19. Upacara adat diadakan secara internal di dalam lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta.
Tidak jauh dari Keraton Solo berjarak sekitar 656 meter terdapat penginapan Grand Amira Hotel. Dengan harga mulai dari Rp300.000 per malam hingga Rp500.000 per malam dengan fasilitas dan layanan 24 jam. Grand Amira Hotel beralamat Jl. Veteran No. 18, Kecamatan Pasar Kliwon.
Tags : brisik.id budaya seni solo tradisi festival sekaten keraton
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Sukoharjo {[{followers}]} Followers
Bergulat untuk mempererat silaturahmi.
28 Nov 2021
Katanya bila gadis perawan memakan jantung pisang nanti mukanya menjadi hijau dan terlihat jelek ketika bertemu orang.
28 Nov 2021
Melihat pameran seni yang ada dalam film AADC.
26 Nov 2021
Foodcourt dengan suasana makan sangat menyenangkan dan enak dipandang.
23 Mei 2021
Tempat ini berada di dalam perumahan sehingga suasana homey ala Jawa terasa saat berkunjung kesini.
04 Juli 2021
Pantai ini memiliki goa yang berbentuk seperti pintu yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk melakukan upacara adat.
25 Agustus 2021
Menunya bervariasi serta pelayanannya cepat.
19 Maret 2021
Tempat bersejarah yang asyik untuk berkumpul sambil belajar.
23 Februari 2021
Sajian donut lezat dikemas dalam wadah cup cantik.
28 November 2021
Tempat bermain hewan peliharaan yang lengkap.
28 November 2021
Tidur nyaman, dengan prokes dan fasilitas lengkap.
28 November 2021
Keindahan view pesawahan dari balik kedai mungil.
28 November 2021
Dekat dengan pasar tekstil Tanah Abang, mal perbelanjaan, dan hiburan malam yang trendi.
28 November 2021