Wisata Religi Di Masjid Agung Banten, Masjid Kuno dengan Pelataran Ala Madinah Al Munawarah

Masjid Agung Banten merupakan masjid kuno yang terletak di kompleks masjid Agung Banten RT/RW 001/011, kecamatan Kasemen, kota Serang provinsi Banten. Selain menjadi situs sejarah ia juga menjadi salah satu rekomendasi wisata religi terbesar di provinsi Banten, sebelum terjadi pemugaran masjid Agung Banten hanyalah berupa bangunan kuno dengan makam salah satu Wali Songo di Indonesia yaitu Sultan Maulana Hasanuddin yang tak lain merupakan putra pertama dari Sunan Gunung Djati Cirebon. 

Terlepas dari nilai sejarahnya yang begitu bernilai yang ditandai dengan adanya bangunan dan situs sejarah seperti benteng dan keraton kesultanan Banten, beberapa bangunan di kompleks masjid Agung Banten ini terus dilakukan pemugaran dan perbaikan seperti pembangunan pelataran di sekitar masjid, area parkir, dan  penelitian terhadap situs dan artefak di sekitar benteng kesultanan Banten serta peremajaan museum situs kepurbakalaan Banten yang letaknya tidak jauh dari masjid.

Kali ini saya akan mengajak Teman Brisik untuk melihat sisi lain dari masjid Agung Banten selain menjadi situs sejarah, ia juga merupakan tempat wisata religi yang paling diminati oleh seluruh masyarakat Banten maupun masyarakat luar kota lainnya.

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Masjid Agung Banten merupakan ikon istimewa yang dimiliki oleh masyarakat Banten. Terlebih dengan adanya tradisi ziarah di Indonesia serta keberadaan salah satu makam Wali Songo menjadikannya salah satu wisata religi terbesar baik secara arsitektur, sejarah maupun budaya di Indonesia. Tidak harus berziarah, bagi Teman Brisik yang senang lari pagi atau jogging dan jalan-jalan sore bisa menghabiskan waktu untuk sekedar duduk-duduk di bangku yang terdapat di halaman masjid dan di sekeliling benteng kesultanan Banten atau olahraga lari pagi mengelilingi kompleks masjid Agung Banten.  

Kompleks masjid Agung Banten ini cukup luas, sekitar 1,3 hektar yang berisikan bangunan masjid, benteng, museum, area parkir dan pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Banten. Revitalisasi kompleks masjid  yang selesai pada tahun 2019 ini menuai respons yang positif, selain wajah baru dari masjid ini yang terlihat jauh lebih bersih dan tertata membuat wisatawan betah dan menikmati suasana yang ada di sekitar kompleks. 

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Jika Teman Brisik datang di pagi hari maka akan jauh lebih bebas untuk berswafoto di pelataran masjid yang dihiasi oleh payung-payung raksasa khas masjid Nabawi yang ada di Madinah dan mengabadikan momen di depan menara masjid Agung Banten, namun jika datang di siang hari cuaca akan jauh lebih panas dan pengunjung jauh lebih ramai ketimbang pagi hari. Jika berwisata di sore hari maka dapat menikmati suasana senja yang fotogenik di sekitar halaman masjid dan sekitar benteng dengan suasana sore hari diiringi matahari yang mulai tenggelam ditambah sayup-sayup suara azan maghrib dari corong menara masjid yang membuat suasana kompleks masjid begitu syahdu. 

Tidak usah khawatir selain berkunjung ke situs sejarah, museum kepurbakalaan atau hanya berkeliling kompleks masjid Teman Brisik juga bisa memborong oleh-oleh khas Banten di pusat perbelanjaan oleh-oleh yang terletak di selatan masjid, biasanya masjid akan dipenuhi pengunjung yang hendak berziarah di bulan menjelang Ramadhan seperti bulan Sya’ban. Masjid ini juga memiliki area parkir yang luas yang terletak di bagian timur masjid, biasanya bus-bus pariwisata atau kendaraan pribadi akan diarahkan untuk parkir di area parkir. Untuk biaya parkir bus wisata dikenakan biaya sebesar Rp30.000 per bus, Rp20.000 untuk mobil pribadi dan Rp5.000 bagi Teman Brisik yang membawa kendaraan bermotor. 

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Tidak usah khawatir fasilitas umum yang memadai seperti toilet, area parkir dan pusat perbelanjaan oleh-oleh membuat pengunjung akan jauh lebih nyaman dalam berwisata, namun bagi Teman Brisik yang hendak berwisata religi alias berziarah diharapkan untuk bersedia membawa uang receh atau uang lebih karena banyak kotak amal yang terdapat di setiap sudut masjid khususnya area makam Sultan Maulana Hasanudin. 

Foto: Brisik.id/shofiatulmarwah

Jarak tempuh dari kota Serang sekitar 30 menit, jika Teman Brisik berasal dari arah Jakarta Teman Brisik bisa keluar di pintu tol Serang Barat dan mengambil arah menuju jalan Banten Lama. Tidak ada penginapan di sekitar kompleks masjid Agung Banten, namun bagi Teman Brisik yang ingin bermalam dan mengeksplor wisata Banten Lama Teman Brisik bisa menginap di hotel yang ada di kota Serang, salah satunya adalah hotel Puri Kayana yang terletak di  Jl. KH. Abdul Hadi-Sempu Kelapa Endep, kecamatan Serang, provinsi Banten, dengan biaya menginap seharga Rp234,000 per malam.