Travel 27 Mei 2021
Foto: Brisik.id/Bambang Muhamad Fasya Azhara
Masjid Agung Syekh Baing Yusuf Purwakarta merupakan situs wisata religi yang terletak di tengah kota Purwakarta. Masjid ini didirikan oleh Raden Haji Muhammad Yusuf atau yang dikenal dengan nama Syekh Baing Yusuf pada masa kepemimpinan Bupati Dalem Sholawat, tepatnya pada tahun 1826 M. Masjid tersebut menjadi saksi bisu penyebaran agama Islam yang terjadi di wilayah Purwakarta.
Dalam sejarah perkembangannya, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi masjid pertama kali dilakukan pada tahun 1926 yang dipelopori oleh R. Ibrahim Singadilaga. Pada tahun tersebut Masjid Agung mengalami perbaikan dengan menambah bak air dan tempat mandi merebot. Pada tahun 1955, Masjid Agung kembali melakukan perubahan berupa penambahan bangunan kantor penghulu yang terletak di samping kiri masjid. Penambahan bangunan tersebut diprakarsai oleh R. Endis, K.R. Santang, dan K.H. Moh. Aop.
Kemudian pada tahun 1967 R.H.A. Sanusi memperluas bangunan masjid dengan menambah sayap kanan dan kiri masjid dan tempat wudhu. Pada tahun 1979, Masjid Agung juga kembali mengalami renovasi dengan tidak mengubah artistik dan bentuk aslinya. Renovasi pada tahun tersebut diketuai oleh ibu Hj. Rd. Mami Satibi Darwis. Akan tetapi artistik dan bentuk asli dari Masjid Agung Syekh Baing Yusuf Purwakarta mengalami perubahan total, hal ini dikarenakan Masjid Agung Syekh Baing Yusuf Purwakarta kembali direnovasi atas prakarsa Bupati Purwakarta, Drs. H. Bunyamin Dudih, SH pada tahun 1993.
Masjid Agung Syekh Baing Yusuf Purwakarta terakhir mengalami renovasi pada tahun 2011 hingga 2012, pada masa kepemimpinan Bupati H. Dedi Mulyadi, SH. Renovasi pada masa tersebut dilakukan terhadap bagian depan, kiri, dan kanan masjid.
Foto : Brisik.id/Bambang Muhamad Fasya Azhara
Terdapat suatu fakta menarik dari masjid ini, tepatnya pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Disebutkan bahwa pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, Masjid Agung Syekh Baing Yusuf Purwakarta merupakan satu-satunya bangunan fasilitas kota yang tidak pernah mendapat gangguan dari kaum penjajah. Hal ini terjadi karena adanya kekhawatiran dari kaum penjajah akan timbulnya gerakan Islam yang kuat untuk menentang penjajah, apabila mereka mengganggu atau merusak masjid tersebut.
Pada masa kini, Masjid Agung Syekh Baing Yusuf Purwakarta menjadi salah satu ikon wisata religi yang ada di Purwakarta. Hal ini dikarenakan terdapat makam Syekh Baing Yusuf yang lokasinya tepat di belakang Masjid Agung. Selain terdapat makam Syekh Baing Yusuf, di tempat ini juga terdapat makam-makam dari keluarga Syekh Baing Yusuf, serta terdapat makam Bupati Karawang yang bernama R.T.A Gandanegara. Oleh karenanya banyak peziarah, khususnya yang berasal dari daerah sekitar Purwakarta untuk melakukan ziarah ke makam beliau.
Foto : Brisik.id/Bambang Muhamad Fasya Azhara
Selain melakukan ziarah, para pengunjung juga dapat menikmati sejuk dan indahnya Alun-Alun Kota Purwakarta yang kini dikenal dengan nama Taman Pasanggrahan Pajajaran. Di dekat Masjid Agung Purwakarta juga terdapat Taman Maya Datar, yang lokasinya persis di samping Taman Pasanggrahan Pajajaran, atau bercengkerama santai sambil menikmati pemandangan taman yang terletak di samping masjid. Pengunjung juga terdapat tempat penjualan oleh-oleh makanan. Sehingga para peziarah atau wisatawan dapat membeli oleh-oleh makanan khas Purwakarta yakni Simping Kaum, atau juga dapat berkunjung ke rumah makan sate maranggi yang letak masih di sekitar area masjid.
Foto : Brisik.id/Bambang Muhamad Fasya Azhara
Adapun alamat lengkap dari Masjid Agung Syekh Baing Yusuf ialah berada di Kelurahan Cipaisan, Kelurahan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Akses terdekat untuk menuju masjid ini ialah melalui gerbang keluar tol Jatiluhur, dimana wisatawan luar kota dapat langsung menuju ke Jalan Basuki Rahmat untuk seterusnya berhenti di Jalan Mr. Dr. Kusumahatmaja 1.
Apabila ingin menaiki angkutan umum, kita dapat menaiki angkot 03 dan berhenti di Taman Pancaniti, Jl. Mr. Dr. Kusumahatmaja 1 juga, akan tetapi kita harus berjalan kaki cukup jauh dari tempat pemberhentian, karena tidak ada ojek ataupun becak yang dapat mengantarkan kita menuju masjid tersebut.
Apabila Teman Brisik ingin menginap, terdapat banyak pilihan hotel yang tersedia, seperti di Hotel Grand Situ Buleud yang terletak di Jl. Siliwangi No.11, dengan biaya per malam sekitar Rp380.000.
Tags : brisik.id masjid agung baing yusuf wisata wisata religi sejarah baing yusuf purwakarta purwakarta istimewa travel
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
![]() | Bronze 1 | 1-14 artikel |
![]() | Bronze 2 | 15-30 artikel |
![]() | Bronze 3 | 31-45 artikel |
![]() | Bronze 4 | 45-60 artikel |
![]() | Bronze 5 | 61-75 artikel |
![]() | Silver 1 | 76-125 artikel |
![]() | Silver 2 | 126-175 artikel |
![]() | Silver 3 | 176-225 artikel |
![]() | Silver 4 | 226-275 artikel |
![]() | Silver 5 | 276-325 artikel |
![]() | Gold 1 | 326-400 artikel |
![]() | Gold 2 | 401-475 artikel |
![]() | Gold 3 | 476-550 artikel |
![]() | Gold 4 | 551-625 artikel |
![]() | Gold 5 | 626-700 artikel |
![]() | Platinum 1 | 701-800 artikel |
![]() | Platinum 2 | 801-900 artikel |
![]() | Platinum 3 | 901-1000 artikel |
![]() | Platinum 4 | 1001-1100 artikel |
![]() | Platinum 5 | 1101-1200 artikel |
![]() | Diamond 1 | 1201-1350 artikel |
![]() | Diamond 2 | 1351-1500 artikel |
![]() | Diamond 3 | 1501-1650 artikel |
![]() | Diamond 4 | 1651-1800 artikel |
![]() | Diamond 5 | > 1800 |
Purwakarta {[{followers}]} Followers
Musholla ini berdiri pada tahun 1912 dan berada di lantai dua bangunan yang memiliki warna hijau.
28 Sep 2021
Mbah Karimah memiliki nama asli Ki Wiroseroyo atau lebih dikenal dengan nama Ki Kembang Kuning.
27 Sep 2021
Semangat dari sang tokoh di kenal dalam sebuah theater untuk bisa melestarikan sejarah yang dibalut dalam nuansa tari dan teater.
26 Sep 2021
Destinasi yang berkonsep edukasi, petualangan, dan dilengkapi dengan kuliner.
09 Maret 2021
Menyajikan berbagai masakan Vietnam dan Thailand sebagai hidangan utama.
21 Juni 2021
Mengusung konsep ngopi dengan nuansa alam, kedai kopi ini akan membuat betah berlama-lama disini.
01 Juni 2021
Sebuah café yang menawarkan konsep Summer in Town.
22 Februari 2021
klenteng ini berdiri sejak tahun 1700.
29 September 2021
Tempat istirahat sejenak dari kesibukan kota Jogja tanpa harus menempuh jarak jauh.
28 September 2021
Dikelilingi oleh hutan dan airnya sangat jernih karena berasal dari mata air gunung.
28 September 2021
Selain bermain air di pantai disini juga dapat mengendarai kuda yang ada di pinggir pantai.
28 September 2021
Sejumlah pejabat dari Jakarta pernah makan nasi goreng ini.
28 September 2021