Mencicipi Sekapur Sirih Sebagai Lambang Penghormatan Setinggi-Tingginya

Lifestyle 01 Mei 2021

Foto: Brisik.id/Ropi delau

Penghargaan kepada seseorang apalagi orang-orang terhormat seperti para petinggi Negara dan pejabat publik bisa dilihat dari berbagai sisi seperti pelayanan yang super maksimum, mewah dan glamour. Tak jarang juga sebuah penghormatan ditunjukkan dalam bentuk material yang terkesan mewah dan mahal. Itu semua adalah variasi penghargaan yang diberikan kepada seseorang untuk menunjukkan rasa sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat. 

Sirih adalah bagian dari adat istiadat ono niha orang Nias. Dengan kata lain sirih adalah bagian kehidupan dari seluruh masyarakat kepulauan Nias yang tidak bisa dipisahkan sampai kapan pun. Bagaimana tidak, sirih yang dalam bahasa Nias dikenal sebagai Afo merupakan hal paling utama disuguhkan kepada tamu sesaat setelah sapaan Ya’ahowu berakhir. Ini merupakan sebuah tradisi nenek moyang yang terus dijaga sampai saat ini.

Dengan menawarkan Afo kepada tamu maka secara umum tanggung jawab tuan rumah akan rasa hormat kepada tamu sudah selesai. Begitu juga dengan tamu yang bersangkutan telah merasa terhormat ketika ditawari sekapur sirih oleh sang tuan rumah. Dengan kata lain, jamuan lain seperti makan bersama boleh terlewatkan tapi menawarkan sirih kepada tamu merupakan sebuah kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan ono niha orang Nias.

Sirih yang ditawarkan kepada tamu bukan berarti harus dimakan oleh tamu yang bersangkutan, karna ada juga sebagian masyarakat Nias yang tidak menyukai Afo disebabkan karna unsur ketidakbiasaan. Tapi sebagai tuan rumah wajib hukumnya menawarkan sirih kepada setiap tamu yang datang. Bagi yang tidak terbiasa makan sirih kemungkinan besar akan merasa puyeng sampai mabuk disebabkan karna unsur tembakau di dalamnya sebagai satu dari lima ramuan pembentuk Afo.

Foto : Brisik.id/Ropi delau

Makan Afo atau sirih merupakan sebuah tradisi tradisional yang sangat kental dalam kehidupan masyarakat Nias hingga saat ini. Kebiasaan ini diminati oleh seluruh kalangan apalagi kalangan orang dewasa sampai ke yang sudah berumur sekalipun. Bahkan sebagian kecil masyarakat kepulauan Nias yang menjadikan sirih ini sebagai bagian dari kehidupannya yang dimakan setiap hari. Jika teman brisik berkunjung ke pedesaan di pulau Nias, teman brisik akan menemui wadah bola nafo yang tersedia di atas meja dan siap untuk diramu. 

Ramuan pembentuk sirih atau Afo terdiri dari 5 unsur di antaranya Tawuo (daun sirih), Gambe (gambir), Betua (kapur), Bago (tembakau) dan Fino (buah pinang muda). Dari kelima ramuan di atas kemudian diramu menjadi satu dan jadilah sebuah Afo yang siap disuguhkan kepada para tamu. Bahan dasar dari ramuan Afo ini pun diproduksi langsung oleh warga lokal sebagai tambahan penghasilan sampingan. Komposisi pembentuk Afo haruslah seimbang. Biasanya, perbandingan yang seimbang terdiri dari setengah helai tawuo (daun sirih), selembar gambe (daun gambir), secuil betua (kapur) yang sudah dibasahi, seperempat belahan pinang muda dan tambahan bago (tembakau) secukupnya. Semua ramuan di atas digulung menjadi satu dalam lipatan daun sirih yang sudah dibersihkan, kemudian Afo yang sudah digulung pun siap untuk dimakan.

Foto : Brisik.id/Ropi delau

Makna dari makan Afo sendiri pun cukup dalam yaitu menyatukan perbedaan pendapat satu sama lain, menjauhkan perbedaan dan bersatu untuk mencapai sebuah kesepakatan. Makna lain dari seorang tamu yang memakan Afo adalah tamu yang bersangkutan percaya penuh dan merasa aman kepada tuan rumah pemberi Afo selama dia berada di sana. Nilai-nilai kebersamaan dari makan Afo ini yang terus diwariskan kepada generasi muda Nias untuk terus menjaga kebersamaan dan keharmonisan di lingkungan bermasyarakat dalam pergaulan sehari-hari. Makna persatuan di dalamnya yang menjadikan Afo ini sebagai bagian dari adat istiadat kehidupan lokal masyarakat Nias.

Foto : Brisik.id/Ropi delau

Penyuguhan Afo sering kali diadakan di setiap acara berbau adat istiadat. Bahkan dijadikan sebagai pembuka sebuah acara untuk memberi penghormatan setinggi-tingginya kepada para tamu yang hadir pada saat itu. Di beberapa acara tertentu seperti menyambut kedatangan para petinggi Negara, artis, event lokal, nasional maupun internasional.

Pemberian Afo biasanya diiringi dengan salah satu tarian tradisional sebagai variasi bernama tarian sekapur sirih. Pada penyuguhannya, Afo tidak disuguhkan begitu saja tetapi melalui sebuah wadah yang disebut dengan bola nafo (Wadah sirih). Bola Nafo sendiri bentuknya bulat lonjong yang terbuat dari daun sinasa (semacam pandan berduri) yang sudah dianyam. kemudian dihias dengan ornamen khas Nias dengan warna khas di dalamnya.

Menganyam sebuah bola nafo merupakan seni yang tidak semua orang mampu melakukannya. Bola nafo yang merupakan bagian dari kerajinan tangan ini spring kail dijadikan sebagai oleh-oleh atau souvenir bagi setiap tamu yang pernah berkunjung ke pulau Nias. Pada kenyataannya, daun sinasa yang sudah dianyam tidak hanya menghasilkan bola nafo (kantung sirih) saja, tapi bentuk lain seperti tikar, selimut dan tas yang bisa ditenteng.

Untuk melihatnya sangat gampang, teman brisik hanya perlu datang ke acara berbau kebudayaan yang diselenggarakan oleh masyarakat Nias di mana pun berada, penyuguhan sirih pun pasti akan ada di sana. Kalau mau lebih dekat lagi, hanya dengan datang langsung ke perumahan masyarakat Nias yang berada di pedesaan. kombinasi sirih pasti tersedia di sana bersama dengan bola nafo sebagai wadahnya.

Tags : makan sirih tradisi nias adata istiadat sekapur sirih afo brisik.id

Artikel ini ditulis oleh : Supertramp


Berita Terkait

Food & Travel

Pantai Ladara Tempat Ganti Kulit Paling Eksotis

Menikmati semilir dan suara angin yang menyentuh dedaunan pohon kelapa.

04 Mei 2021

Food & Travel

Bersandar Bersama Kapal di Pantai Latoi

Merasakan jadi anak pantai sehari di Pulau Nias.

04 Mei 2021

Lifestyle

Balimau Kasai, Memuliakan Ramadhan dengan Kearifan Lokal

Merayakan bulan Ramadhan dengan kearifan lokal.

01 Mei 2021

Kamu Mungkin Tertarik

Food & Travel

Bola-bola Ayam Krispi Dari Kukuruyuk

Pas untuk dikunyah dalam satu kali gigitan.

06 Januari 2021

Food & Travel

Gandus, Kue Asin dari Kota Palembang

Tidak mudah menemukan makan seperti ini di era sekarang. Hanya ada di tempat-tempat tertentu saja yang menyediakannya.

01 Mei 2021

Food & Travel

Ruang Pameran Dalam Museum Pusaka Nias Penyimpan harta karun Nenek Moyang

Melihat jejak sejarah dan budaya tradisional masyarakat Nias di masa lampau.

20 April 2021

Food & Travel

Tahooe! Hadirkan Aneka Olahan Kedelai

Mulai dari susu kedelai hingga puding.

23 April 2021

Food & Travel

Menikmati Suasana Simpel dengan Makanan Nikmat di Kedai Kopi Nikmat

Meski namanya disingkat menjadi KKN, tapi tidak ada tindak kriminal terselubung yang terjadi di restoran ini.

30 April 2021

Terbaru

more

Food & Travel

Berburu Makanan dan Minuman di KRJ (Kampoeng Ramadhan Jogokariyan)

Pasar takjil yang lengkap dan bisa lanjut beribadah sesudah berbuka.

07 Mei 2021

Food & Travel

Mencoba Mie Jadoel Cirebon di Mie Murni

Mencicipi mie tradisional dengan resep turun temurun di Cirebon.

07 Mei 2021

Food & Travel

Bermalam Dalam Tenda Ger di The Highland Park Resort

Serasa seperti orang bangsa Mongol atau Indian.

07 Mei 2021

Food & Travel

Kumpul lagi di Kedai Kopi Kawan Lama

Ngopi sambil di temanin iringan lagu dari para bang-band ini bisa banget di Kedai ini.

07 Mei 2021

Food & Travel

Berfoto Ria Di Gang Kecil Dengan Nuansa Kolonial di Jalan Prenjak

Di sini merupakan tempat bersejarah dengan bangunan tua sebagai latarnya.

07 Mei 2021

Berita Video

more