Bakar Tongkang, Tradisi Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi

Lifestyle 02 Mei 2021

Foto: Instagram.com/riaulifeindonesia

Provinsi Riau dikenal dengan sebutan Bumi Lancang Kuning, di mana Melayu sebagai suku juga merupakan budaya utama  yang masih sangat terjaga di sana. Tapi siapa sangka, ada suatu tradisi dari luar Riau yang tumbuh dan diwariskan secara turun temurun selama lebih kurang ratusan tahun lamanya. Tradisi ini pula sebagai salah satu ikon yang membesarkan nama daerah tersebut di dunia pariwisata, yaitu Tradisi Bakar Tongkang.

Foto : Instagram.com/cetiyapermatadihati

Ritual Bakar Tongkang merupakan tradisi yang bersifat religi etnis Tionghoa di Riau, tepatnya di daerah Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir. Bakar Tongkang dilakukan dengan membakar replika tongkang atau kapal. Uniknya tradisi ini hanya ada satu di Indonesia bahkan di dunia. Masyarakat setempat tampak menyambut dengan sangat baik budaya yang dibawa oleh orang-orang Tionghoa ini bahkan pemerintah daerah memanfaatkan hal itu dengan menjadikannya sebagai objek wisata nasional yang akan membawa dampak positif bagi kemajuan daerah tersebut. Bagaimana tradisi ini bisa ada di Provinsi Riau dan bagaimana pelaksanaannya, sahabat brisik.id akan temukan jawabannya di sini. 

Konon pada mulanya, terjadi kerusuhan yang berkepanjangan di negeri di mana etnis Tionghoa itu berasal. Mereka lalu memutuskan untuk meninggalkan negeri tersebut dan mencari tempat baru yang dianggap lebih aman untuk hidup dan bermukim. Waktu demi waktu mereka lalui di atas kapal atau tongkang untuk mencari tempat yang mereka dambakan itu, hingga sampailah mereka di Bagansiapiapi. Di sinilah akhirnya mereka berhenti dan memutuskan untuk tinggal di daerah tersebut. Termasuk perjuangan yang cukup pahit bagi masyarakat Tionghoa meninggalkan negerinya yang dilanda kerusuhan terus-menerus dan menemukan tempat baru untuk tempat bernaung.

Oleh sebab itu, sebagai pertanda akhir dari pencarian tempat tinggal yang baru, mereka membakar kapal yang digunakan sebagai alat transportasi selama beberapa waktu lamanya itu. Tahun-tahun berikutnya diselenggarakanlah acara Bakar Tongkang sebagai momen untuk memperingati dan mengenang perjuangan nenek moyang mereka.

Foto : Instagram.com/cetiyapermatadihati

Bakar Tongkang atau yang lebih dikenal Go Ge Cap Lak dilakukan setiap bulan ke-5 (Go) tanggal 16 (Cap Lak) penanggalan Cina setiap tahunnya. Secara ringkasnya, urutan acara Bakar Tongkang dimulai dari pembuatan replika tongkang yang dilakukan 2-3 bulan sebelum acara berlangsung. Pembuatan tongkang ini biasanya berukuran panjang 9,2 meter, lebar 2 meter dan tinggi 2,7 meter dengan bobot 400 kilogram. Kemudian, mendekati hari pelaksanaannya dibangun pula panggung untuk kelengkapan seremonial acara juga penampilan acara-acara hiburan yang mendukung seperti pertunjukan musik dan tari-tarian tradisional.

Pada H-1 berlangsungnya acara, tongkang yang telah dibuat tersebut disemayamkan terlebih dahulu di sebuah klenteng yang bernama Klenteng Ing Hok Kiong. Di klenteng ini pula dilakukan sembahyang sebagaimana kepercayaan masyarakat Tionghoa. Tepat pada keesokan harinya, tanggal 16 pukul 00.00 WIB tongkang pun diresmikan. Kemudian, sekitar pukul 15.00 WIB tongkang diarak oleh masyarakat dari Klenteng Ing Hok Kiong mengelilingi Kota Bagansiapiapi menuju lokasi pembakaran yang berjarak lebih kurang 2 kilometer.

Sebelum dilakukan pembakaran, terlebih dahulu menentukan arah posisi haluan tongkang yang biasanya mengarah ke laut sebagaimana kapal yang hendak berlayar. Diawali dengan berbagai acara seremonial lalu sampailah pada inti acara yakni Bakar Tongkang itu sendiri. Para petinggi pemerintahan seperti Bupati Rokan Hilir dan jajarannya selalu hadir dalam ritual Bakar Tongkang ini, mereka juga turut andil untuk meresmikan acara. Pada momen ini ramai wisatawan yang berdatangan, tidak hanya wisatawan domestik melainkan juga mancanegara. Poin pentingnya untuk diketahui fungsi dari ritual Bakar Tongkang ini adalah sebagai ramalan arah rezeki, membersihkan atau menyucikan harta, dan membuang aura negatif. Tentunya ini menurut keyakinan dan kepercayaan masyarakat Tionghoa itu sendiri

Foto : Instagram.com/cetiyapermatadihati

Nah, sudah pada merasakan euforianya belum teman brisik? Kalau ada kesempatan, rezeki yang cukup bolehlah bertandang menyaksikan Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir.

Untuk penginapan teman brisik bisa dengan mudah menemukan berbagai penginapan dari yang paling murah sampai yang menengah ke atas di kota ini. Ada beberapa penginapan dengan jarak tempuhnya rata-rata kurang dari 30 menit. Salah satu penginapan yang di rekomendasikan adalah Hotel Bagan Batu Bestari yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 168 Desa Bagan Batu dengan kisaran tarifnya Rp40.000 - Rp120.000 per malam.

Untuk akses menuju ke lokasi acara Bakar Tongkang juga tidak begitu sulit, karena Bagansiapiapi merupakan Ibukota Rokan Hilir yang kotanya sudah ramai dengan transportasi roda dua maupun roda empat.

Tags : brisik bakar tongkang bagansiapiapi rokan hilir riau tionghoa melayu go ge cap lak brisik.id

Artikel ini ditulis oleh : Merita Dewi


Berita Terkait

Food & Travel

Menikmati Kuliner Khas Singkawang di Tanah Yogyakarta, Yamie Singkawang

Tak hanya menjual yamie saja melainkan menu lain seperti Choipan atau Chai Kue yang wajib di cicipi saat berada disini.

04 Mei 2021

Lifestyle

Bakar Tongkang, Tradisi Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi

Ritual ini dilakukan dengan membakar replika tongkang atau kapal untuk membersihkan atau menyucikan harta, dan membuang aura negatif.

02 Mei 2021

Lifestyle

Balimau Kasai, Memuliakan Ramadhan dengan Kearifan Lokal

Merayakan bulan Ramadhan dengan kearifan lokal.

01 Mei 2021

Voucher Rekomendasi

FUNWORLD - SUZUYA BAGAN BATU

Playground

Rp 95,000 Rp 125,000

FUNWORLD - CITIMALL DUMAI

Playground

Rp 95,000 Rp 125,000

Kamu Mungkin Tertarik

Food & Travel

Menikmati Pesona Pantai Tureloto Dengan Mengapung

Pantai dengan julukan laut matinya Indonesia.

23 April 2021

Food & Travel

Garden Coffee, Serasa Ngopi di Taman Sendiri

Beberapa pohon yang tumbuh di area outdoor membuat suasananya semakin asri.

18 Maret 2021

Food & Travel

Menikmati Suasana Simpel dengan Makanan Nikmat di Kedai Kopi Nikmat

Meski namanya disingkat menjadi KKN, tapi tidak ada tindak kriminal terselubung yang terjadi di restoran ini.

30 April 2021

Food & Travel

Temukan cita rasa kopi otentik di kedai kopi kekinian El’s Coffee

Cafe ini menyuguhkan beragam kopi nusantara.

07 Mei 2021

Food & Travel

Pantai Ture yang Tenang, Bak Pantai Milik Keluarga

Satu-satunya tempat yang layak dikunjungi buat yang ingin menjauhi keramaian,

10 April 2021

Terbaru

more

Food & Travel

Berburu Makanan dan Minuman di KRJ (Kampoeng Ramadhan Jogokariyan)

Pasar takjil yang lengkap dan bisa lanjut beribadah sesudah berbuka.

07 Mei 2021

Food & Travel

Mencoba Mie Jadoel Cirebon di Mie Murni

Mencicipi mie tradisional dengan resep turun temurun di Cirebon.

07 Mei 2021

Food & Travel

Bermalam Dalam Tenda Ger di The Highland Park Resort

Serasa seperti orang bangsa Mongol atau Indian.

07 Mei 2021

Food & Travel

Kumpul lagi di Kedai Kopi Kawan Lama

Ngopi sambil di temanin iringan lagu dari para bang-band ini bisa banget di Kedai ini.

07 Mei 2021

Food & Travel

Berfoto Ria Di Gang Kecil Dengan Nuansa Kolonial di Jalan Prenjak

Di sini merupakan tempat bersejarah dengan bangunan tua sebagai latarnya.

07 Mei 2021

Berita Video

more