Lifestyle 01 Mei 2021
Foto: instagram.com/explorecirebon
Wisatawan Indonesia mungkin bosan dengan gaya berwisata alam maupun bertamasya ke taman-taman bermain untuk menghabiskan hari libur bersama dengan keluarga. Padahal banyak ikon-ikon budaya religi tersembunyi di Kota-Kota di Indonesia yang tak kalah menarik dengan wisata alam maupun taman bermain. Tak jarang banyak wisatawan yang juga melakukan wisata religi sebagai sarana untuk photo hunting sekaligus mengenal sejarah keberagaman agama di Indonesia, salah satunya seperti Vihara Dewi Welas Asih yang ada di Kota Cirebon.
Vihara Dewi Welas Asih boleh dibilang menjadi salah satu warisan budaya Kota Cirebon yang jarang diketahui oleh para wisatawan. Rumah Ibadah bagi umat Konghucu ini disebut merupakan salah satu simbol toleransi di Kota Cirebon karena setiap sudut bangunannya dipenuhi oleh ornamen yang melambangkan nilai-nilai sosial dan keberagaman. Seperti dilansir dari Jurnal Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI oleh Nurman Kholis, Vihara Dewi Welas Asih mendukung penuh nilai keberagaman yang disimbolkan melalui ornamen-ornamen pada setiap sudut bangunannya, kegiatan-kegiatan sosial yang kerap kali dilakukan bersama umat beragama lain, dan juga menjadi penggiat seni barongsai di Kota Cirebon.
Foto: instagram.com/explorecirebon
Vihara Dewi Welas Asih merupakan klenteng tertua yang berdiri tahun 1559 di Kota Cirebon. Vihara yang berlokasi di Jalan Kantor No. 2, Panjunan, Kota Cirebon ini awal kali dibangun oleh para pendatang Tiongkok yang membawa serta rupang atau patung Dewi Kwan Im untuk diletakkan dalam rumah peribadatan bagi umat Konghucu tersebut. Pada mulanya Vihara ini bernama Tio Kak Sie, namun setelah masa Orde Baru, nama Vihara Tio Kak Sie diubah menjadi Vihara Dewi Welas Asih.
Tempat beribadah bagi umat Konghucu di Cirebon yang telah berusia setengah abad ini awal mulanya hanya sebuah bangunan kecil sederhana, namun karena masyarakat etnis Tionghoa di Kota Cirebon semakin meningkat, maka Vihara Dewi Welas Asih akhirnya diperluas untuk memastikan masyarakat Konghucu dapat beribadah dengan nyaman.
Pastinya bagi Teman Brisik yang gemar atau ingin mencoba berwisata religi, Vihara Dewi Welas Asih Cirebon mungkin bisa menjadi opsi yang menarik. Selain karena seni bangunannya, Teman Brisik juga tentunya sekaligus bisa mengenal sejarah dibangunnya Vihara tertua di Kota Cirebon ini secara lebih dalam lagi. Ditambah ada banyak spot foto menarik yang bisa diabadikan Teman Brisik, dan pastinya memiliki nuansa yang berbeda dengan spot-spot foto pada umumnya. Maka dari itu tak jarang Vihara Dewi Welas Asih ini dijadikan sebagai tempat favorit bagi para fotografer pecinta seni budaya.
Foto: instagram.com/explorecirebon
Vihara Dewi Welas Asih biasanya sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat awam ketika hari raya Imlek tiba, karena selain bangunannya yang selalu dihiasi oleh banyak ornamen khas tahun baru China, Teman Brisik juga bisa menikmati pertunjukkan barongsai dan melihat ratusan lentera yang dilepas ke langit pada malam menjelang pergantian tahun bagi umat Konghucu. Lentera-lentera tersebut melambangkan doa-doa dan harapan baru bagi umat Konghucu di tahun mendatang. Namun di tahun 2021 lalu, umat beserta pihak Vihara tidak menggelar pelepasan lentera maupun pertunjukkan barongsai dikarenakan pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.
Foto: instagram.com/tito_djauhari
Tidak ada biaya masuk untuk Teman Brisik yang ingin mengunjungi Vihara Dewi Welas Asih, hanya saja Vihara ini masih digunakan sebagai tempat beribadah umat Konghucu. Maka bagi Teman Brisik yang ingin berkunjung, pastikan untuk tetap bersikap sopan ya.
Tags : vihara wisata religi cirebon photo hunting budaya
Artikel ini ditulis oleh :
Ranking Level
Badge | Name | Keterangan |
---|---|---|
Bronze 1 | 1-14 artikel | |
Bronze 2 | 15-30 artikel | |
Bronze 3 | 31-45 artikel | |
Bronze 4 | 45-60 artikel | |
Bronze 5 | 61-75 artikel | |
Silver 1 | 76-125 artikel | |
Silver 2 | 126-175 artikel | |
Silver 3 | 176-225 artikel | |
Silver 4 | 226-275 artikel | |
Silver 5 | 276-325 artikel | |
Gold 1 | 326-400 artikel | |
Gold 2 | 401-475 artikel | |
Gold 3 | 476-550 artikel | |
Gold 4 | 551-625 artikel | |
Gold 5 | 626-700 artikel | |
Platinum 1 | 701-800 artikel | |
Platinum 2 | 801-900 artikel | |
Platinum 3 | 901-1000 artikel | |
Platinum 4 | 1001-1100 artikel | |
Platinum 5 | 1101-1200 artikel | |
Diamond 1 | 1201-1350 artikel | |
Diamond 2 | 1351-1500 artikel | |
Diamond 3 | 1501-1650 artikel | |
Diamond 4 | 1651-1800 artikel | |
Diamond 5 | > 1800 |
Cirebon {[{followers}]} Followers
Kafe yang menu makanannya mengusung tema Jepang
23 Jul 2021
Momen bersantap ditemani nuansa pemandangan alam sejuk sekaligus romantis.
23 Jul 2021
Kafe terbaik bagi penggemar matcha dengan rasa otentik,
26 Februari 2021
Bisa bersantai dan menikmati makanan dengan pemandangan sawah sambil berenang.
21 Mei 2021
Dibangun pada tahun 1588 oleh Sultan Anom I.
14 April 2021
Menyuguhkan konsep lifestyle of Dutch dengan makanan tempo dulu.
20 Mei 2021
Bumbu mie tercampur dengan gurih keju dan manisnya jagung.
27 Mei 2021
Tempat makan ini memiliki konsep alam, natural, dimana meja dan kursi berbahan dasar kayu jati juga dinding-dinding yang terbuka dari bambu pilihan.
25 Juli 2021
Menyajikan panorama Kabupaten Wonosobo dari kejauhan.
25 Juli 2021
Tarian ini biasa dilakukan untuk menyambut musim panen padi.
25 Juli 2021
Curug setinggi 75 meter ini menawarkan keindahan dan kesejukan alam yang memukau.
25 Juli 2021