Lifestyle 18 April 2021
Foto: Brisik.id/Ropi delau
Tamboyo atau ketupat tradisional Nias adalah satu dari berbagai jenis ketupat yang ada di seluruh nusantara. Bila dilihat mungkin terlihat sama tetapi jika lebih dalam memiliki keunikan dan perbedaan selama proses pembuatannya dan bahannya.
Tamboyo merupakan salah satu makanan tradisional Nias yang terkenal di kalangan masyarakat dari dulu hingga saat ini. Rasanya yang sedikit asin dari beras pulut lokal Nias menjadi ciri khas khusus yang dikenal oleh khalayak umum.
Foto : Brisik.id/Ropi delau
Ada pun beberapa komposisi atau bahan-bahan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum proses pembuatannya adalah daun kelapa muda sebagai bahan dasar pembuatan kulit luar dan beras pulut lokal Nias sebagai isi utama ketupat. Setelah itu garam dan santan sebagai bahan untuk merendam ketupat.
Garam di campurkan ke dalam air hingga larut merata yang kemudian dimasak bersama santan kelapa. Proses memasak memakan waktu kurang lebih 1 jam dengan suhu sedang. Setelah 1 jam berlangsung Tamboyo tradisional Nias pun sudah bisa di angkat dari tungku. Sebagai tanda Tamboyo sudah matang akan tercium aroma khas atau munculnya gelembung-gelembung santan yang sudah masak dan ruang ketupat yang sudah berisi penuh. Tamboyo yang disuguhkan di atas daun pisang yang sudah di panasin menjadi ciri khas khusus yang menambah keunikan dari makanan tradisional Nias yang satu ini.
Foto : Brisik.id/Ropi delau
Biasanya, proses pembuatan Tamboyo ini membutuhkan waktu yang cukup lama karna ada banyak hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu seperti pembuatan kulitnya dari daun kelapa muda yang harus dibentuk persegi atau pun model kotak-kotak. Selain itu dalam proses pembuatan kulit terkesan lebih seru dan ramai, karena biasanya setiap anggota keluarga atau tetangga akan turut mengambil bagian untuk ikut membuat wadah dari ketupat ini.
Keterampilan dalam membentuk ketupak menjadi sebuah ajang dalam keluarga. Harus diakui bahwa tidak semua masyarakat Nias mampu membuat kulit ketupat ini hanya sebagian kecil saja karna proses penglilitan daun kelapanya yang harus dilakukan dengan penuh hati-hati dan konsentrasi.
Biasanya bentuknya terdiri dari dua jenis yaitu kotak-kotak dan bulat. Bentuknya yang kotak-kotak membutuhkan 2 lembar daun kelapa muda yang sudah di iris dan dibersihkan dari tulangnya. Sedangkan untuk menghasilkan model ketupat berbentuk bulat hanya membutuhkan 1 lembar daun saja yang kemudian dilipat dan dililit sesuai dengan polanya masing-masing.
Setelah proses pembuatan kulit ini selesai baik bentuk kotak-kotak maupun yang bulat baru kemudian di’isi dengan beras pulut lokal Nias yang sudah dibersihkan terlebih dahulu, setelah semuanya sudah selesai baru dimasak dengan santan kelapa.
Foto : Brisik.id/Ropi delau
Musim pembuatan Tamboyo ini pun ada waktunya khususnya ketika hari-hari besar akan tiba, seperti hari lebaran, Jumat agung, hari Natal sampai pada tahun baru tiba maka hampir setiap rumah di kepulauan Nias tergerak hatinya untuk membuat Tamboyo ini.
Tak heran ketika hari-hari besar mulai tiba maka kebiasaan ini pun muncul bagi seluruh kalangan masyarakat Nias apalagi di pedesaan. Makanan tradisional Tamboyo ini menjadi menu utama yang disuguhkan kepada tamu yang sedang datang ke rumah pada saat hari-hari besar tersebut.
Jika teman brisik ingin mencicipi rasa khas lokal dari Tamboyo Nias ini disarankan untuk datang berkunjung ke Pulau Nias pada hari-hari besar mulai tiba. Di daerah perkotaan Gunungsitoli masih bisa dijumpai di warung-warung penjual aneka kue atau di warkop penjual sarapan pagi yang bisa dijumpai di sepanjang jalan Gomo.
Harga per Tamboyo pun sangat murah meriah yang hanya dijual Rp1.000 per satu buahnya, kadang juga ukuran jumbonya dijual Rp2.000/buah. Bila teman brisik mau yang gratis, boleh berkunjung dan bertamu kepada sanak family yang ada di pulau Nias meskipun hanya sebatas kenalan biasa seperti teman brisik yang ada di sini.
Tags : gunungsitoli nias tradisional nias utara pulut lokal kuliner makanan tradisional nias tamboyo brisik.id
Artikel ini ditulis oleh : Supertramp
Memiliki luas sekitar 2 hektar persegi dimanfaatkan oleh publik sebagai tempat istirahat atau berolah raga.
05 Mei 2021
Tak hanya menjual yamie saja melainkan menu lain seperti Choipan atau Chai Kue yang wajib di cicipi saat berada disini.
04 Mei 2021
Menikmati semilir dan suara angin yang menyentuh dedaunan pohon kelapa.
04 Mei 2021
Tempat wisata untuk melepas penat dari aktivitas sehari-hari.
12 Maret 2021
Setiap hiasan yang digunakan pada perahu, memiliki makna tersendiri.
28 Februari 2021
Sesuai namanya, kedai ini terlihat cantik dengan bangunan berwarna putih.
02 April 2021
Segelas minuman hangat tradisional yang juga dapat menghangatkan jiwa.
27 April 2021
Pasar takjil yang lengkap dan bisa lanjut beribadah sesudah berbuka.
07 Mei 2021
Mencicipi mie tradisional dengan resep turun temurun di Cirebon.
07 Mei 2021
Serasa seperti orang bangsa Mongol atau Indian.
07 Mei 2021
Ngopi sambil di temanin iringan lagu dari para bang-band ini bisa banget di Kedai ini.
07 Mei 2021
Di sini merupakan tempat bersejarah dengan bangunan tua sebagai latarnya.
07 Mei 2021