Food & Travel 04 Mei 2021
Foto: brisik.id/abdkarimnoviandi
Berbicara sejarah peradaban di Papua, maka tidak akan terlepas dari peran dua misionaris di masa lalu yang datang ke Papua dan menyebarkan ajaran Kristiani yang untuk pertama kalinya datang ke Pulau Mansinam. Pulau Mansinam berada di Teluk Doreh yang merupakan bagian wilayah ibukota Papua Barat dan berjarak 6 kilometer dari Kabupaten Manokwari atau dari batas Pantai Pasir Putih terpaut jarak sekitar 4 kilometer dan Pulau Mansinam dapat terlihat jelas oleh pengunjung.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Rute menuju Pulau Mansinam jika pengunjung dari luar kota dan menggunakan jalur udara bisa melalui Bandara Rendani kemudian dilanjutkan dengan kendaraan baik itu sepeda motor maupun mobil, namun yang paling disarankan adalah sepeda motor atau ojek dengan ongkos Rp40.0000 dan durasi perjalanan sekitar 15 -20 menit melalui Bandara Rendani – Jalan Trikora Wosi – Jalan Yos Sudarso – Jalan Merdeka – Jalan Pasir Putih. Bagi yang membawa kendaraan pribadi bisa memarkirkan kendaraannya di depan dermaga dengan tarif parkir motor Rp5.000 dan mobil Rp10.000. Tanda jika pengunjung sudah dekat dengan Pulau Mansinam adalah adanya dermaga atau pelabuhan kecil di sebelah kanan kemudian terlihat pulau-pulau.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Untuk menuju Pulau Mansinam pengunjung harus menyeberang menggunakan perahu motor dan jangan sampai salah menyeberang karena ada Pulau Mansinam dan Pulau Lemon. Tanyakan terlebih dahulu kepada pemilik perahu motor jika Teman Brisik hendak ke Pulau Mansinam, untuk tarif penyebrangan sekitar Rp10.000–Rp15.000 per orang dan harus menunggu sampai kuota kapal penuh sekitar 10 orang sampai 16 orang dan ongkos tersebut hanya berlaku untuk satu kali pemberangkatan dari dan menuju Pulau Mansinam. Total biaya untuk pulang pergi dikenakan tarif Rp20.000–Rp30.000. Untuk pengunjung yang ingin lebih merasakan privasi, bisa menyewa perahu tersebut dengan harga Rp300.000 untuk sekali jalan dan bisa berkeliling pulau.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Jika diamati sekilas, Pulau Mansinam tidak ada yang istimewa, sama seperti pulau lainnya dengan deretan Pohon Kelapa yang menghiasi pinggir pantainya, kemudian ada beberapa rumah dan bangunan lain seperti gereja dan kios pedagang, serta bukit yang ditumbuhi pepohonan hijau dan teduh menjadi pemandangan umum yang dijumpai di sini. Setelah sekitar 15 menit berperahu dari Pantai Kwawi, sebuah salib besar menyambut di bibir pantai Mansinam.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Menurut sejarahnya Salib itu merupakan lokasi pertama kali mendaratnya dua misionaris berkebangsaan Jerman yaitu Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki di wilayah Papua pada 5 Februari Tahun 1855. Selain salib yang megah, patung keduanya juga dibangun patung malaikat. Di belakang salib terdapat relief atau semacam diorama yang menggambarkan perjalanan Ottow dan Geissler dalam menjalankan misinya.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Melanjutkan perjalanan, sekitar 50 meter dari tugu Salib terdapat sebuah gereja yang diberi nama Gereja Pengharapan. Gereja itu adalah yang pertama berdiri di Papua dan dibangun pada 1864. Pengunjung dapat melihat saat ini gereja tersebut telah direnovasi dan bangunan baru berlokasi di samping gereja yang asli. Juga ada sumur tua yang dibangun sejak tahun 1855 oleh Ottow dan Geissler, dan hingga kini masyarakat Mansinam tetap memanfaatkan airnya. Uniknya, meski berdekatan dengan laut, air sumur tak terasa asin. Dan di samping Gereja Terdapat Museum tentang sejarah Penyebaran Ajaran Kristen di Tanah Papua.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Setelah puas menelusuri sejarah penyebaran ajaran Kristen, ada satu lagi objek yang sangat menarik untuk disaksikan oleh pengunjung di Pulau Mansinam. Mengikuti arah papan penunjuk yang mengharuskan menelusuri jalan beton yang mengular ke arah atas bukit, ada dua pilihan yang tersedia yaitu berjalan sekitar 20 menit atau menaiki ojek untuk berkeliling yang bertarif Rp. 40.000. ketika sampai di atas bukit tersebut, pengunjung akan menyaksikan sebuah Patung Yesus Kristus berdiri dengan penuh kasih, sekilas Patung tersebut mirip dengan Patung Yesus yang berada di Rio de Jeaneiro, Brazil, namun dalam ukuran yang lebih kecil. Memiliki tinggi sekitar 30 meter, dan disangga oleh empat pilar berbentuk tifa dengan patung malaikat di setiap sisinya, dibangun pada 2014 sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap sejarah peradaban Papua. Pengunjung akan dibuat takjub ketika melihat patung tersebut, bagaimana tidak, di Pulau ini dimulainya kepercayaan pada ajaran agama Kristen dan kehidupan modern penduduk Papua.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Agar lebih menikmati sukacita religi di Pulau Mansinam, pengunjung disarankan untuk berkunjung pada tanggal 5 Februari setiap tahunnya, di mana hari tersebut bersejarah bagi jutaan umat Kristiani di Tanah Papua. Karena diperingati sebagai Perkabaran Injil di Tanah Papua, dengan momen pengabaran Injil tersebut, melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua No 140 Tahun 2008, kini setiap tahun pada tanggal itu ditetapkan menjadi hari libur resmi dan cuti bersama bagi masyarakat Provinsi Papua dan Papua Barat untuk memperingati masuknya Injil di Tanah Papua. Dan Perayaan tersebut dipusatkan di Pulau Mansinam ini, banyak bazar, pertunjukkan adat dan budaya, festival musik, dan masih banyak kegiatannya lainnya.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Pulau Mansinam menjadi ikon pariwisata religi, karena memiliki nilai sejarah yang penting bagi peradaban Tanah Papua.
Foto : brisik.id/abdkarimnoviandi
Pulau ini terbuka untuk umum, siapa saja boleh berkunjung, selain menikmati suasana sunyi, di sini juga pengunjung akan belajar sejarah, tidak heran ketika berkunjung ke Pulau Mansinam ini rasa memiliki Indonesia begitu kuat, belajar toleransi sesama umat beragama dan wisata religi yang menambah pengetahuan.
Penginapan terdekat yang bisa diakses oleh pengunjung adalah Hotel Mansinam Beach yang beralamat di Jalan Pasir Putih Nomor 7 Kenari Tinggi Kwawi dan tidak jauh dengan lokasi dermaga kecil penyebrangan ke Pulau Mansinam. Harga hotel tersebut berkisar dari Rp. 470.000 - Rp. 2.500.000 dengan pemandangan pinggir laut, jika ada yang akan berkunjung ke Pulau Mansinam dan membutuhkan tempat menginap bisa menghubungi di nomor berikut +62-986-213585 +62-813-69-888-225 (WA), +62-821-987-081-96. Selamat berlibur!
Tags : mansinam papua barat seru travel hiburan coba kesini kuyy wisata religi pekabaran injil papua cinta damai penuh toleransi berdampingan sejarah liburan brisik brisik.id
Artikel ini ditulis oleh : Abdul Karim Noviandi
Melihat lebih dekat benda-benda peninggalan keluarga Prabu Siliwangi atau Kerajaan Padjajaran.
06 Mei 2021
Museum Gusjigang menawarkan wisata edukasi yang unik dan enjoyable.
06 Mei 2021
Voucher Rekomendasi
Peringatan mengenang kebesaran warga Tidore terhadap bangsa asing di masa lampau.
27 April 2021
Berwisata ke gugusan pulau yang indah di timur Indonesia.
02 Mei 2021
Taman bagi lansia namun bisa dikunjungi segala usia.
16 April 2021
Di pulau ini dimulai sejarah penyebaran agama Kristen di Papua.
04 Mei 2021
Makan bakso sambil merasakan sensasi laju kereta api di atas rel.
07 Mei 2021
Cafe ini menyuguhkan beragam kopi nusantara.
07 Mei 2021
Menggabungkan panorama gemerlapnya langit bersama dengan menikmati lezatnya ketan dengan segala topping.
07 Mei 2021
Cafe ini memiliki desain yang bisa dibilang hits, meja coklat tua, dan dinding yang didominasi warna putih lengkap dengan stiker kata-kata.
07 Mei 2021
Coffee shop modern yang patut untuk dikunjungi saat berada di daerah Kota Wisata Cibubur.
07 Mei 2021