Food & Travel 02 Maret 2021
Foto: Brisik.id/Chandra Adi Nurwidya
Sego abang atau nasi merah adalah makanan tradisional khas kabupaten Gunung Kidul. Selain rasanya yang enak nasi merah dipercaya memiliki serat tinggi sehingga baik untuk Kesehatan. Di daerah Sleman Yogyakarta ada warung makan yang menyajikan makanan tradisional khas pedesaan Gunung Kidul ini, bernama Warung Makan Lombok Ijo Mbah Wiji.
Tugiran sang pemilik warung makan mengaku dirinya membuka warung makan ini pada Januari 2004. Waktu itu di sekitar daerah Sleman belum ada warung makan yang mengusung konsep makanan khas tradisional pedesaan atau ndeso.
Foto : Brisik.id/Chandra Adi Nurwidya
Gagasan dirinya mendirikan warung makan salah satunya adalah untuk menggali makanan khas tradisional pedesaan karena melimpahnya bahan pangan dan sayuran di daerah Sleman. Selain itu Tugiran yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil ingin agar setelah pensiun ia bisa tetap berkarya, dan memberikan manfaat kepada orang-orang di sekitarnya.
Yang menjadi ciri khas dari warung makan ini adalah nasi merah atau sego abang dan sayur lodeh lombok ijo. Meski saat ini banyak warung makan mengusung konsep yang sama, namun Tugiran berkeyakinan bahwa menu masakan di warung makannya lain daripada yang lain, karena cara masaknya yang berbeda.
Foto : Brisik.id/Chandra Adi Nurwidya
Misalnya sayur Lodeh Lombok Ijo miliknya. Salah satu bumbu khas yang digunakan adalah tempe yang sudah tua atau dalam istilah Jawanya disebut tempe semangit.
Penggunaan tempe semangit sebagai campuran bumbu inilah yang akan membuat aroma dan rasa dari lodeh Lombok ijo semakin nikmat.
Kemudian untuk resep sego abang, Tugiran sengaja memilih padi lokal khas Gunung Kidul jenis gogo yang tumbuhnya di pegunungan sehingga tidak terkontaminasi limbah perairan.
Selain itu, cara menanak nasinya juga menggunakan cara tradisional, yakni melalui proses pengukusan dengan suhu tertentu (dikaru) baru kemudian ditanak lagi, meski diakui prosesnya menjadi lebih lama dari cara menanak nasi biasa yang menggunakan rice cooker.
Foto : Brisik.id/Chandra Adi Nurwidya
Paket menu andalan di warung makan ini adalah Sego abang, lodeh Lombok ijo dan gudeg daun pepaya. Kemudian untuk lauk pendukungnya ada bacem ayam kampung, tahu, tempe, empal daging sapi, dan botok mlanding.
Sesuai perkembangan minat para konsumen saat ini ada menu tambahan yakni wader goreng dan pepes ikan tuna. Tugiran sengaja tidak membuat banyak menu dan hanya focus pada menu-menu yang sudah ada.
Tugiran mengatakan pengunjung yang datang ke warung makannya 40% berasal dari sekitar Yogyakarta, seperti Sleman, Bantul, Muntilan dan Magelang. Sedangkan 60% dari pengunjung dari luar kota yang sengaja mampir usai berwisata di sekitar kawasan gunung Merapi.
Saat memasuki warung makan nuansa khas tradisional Jawa akan langsung terasa. Menurut sang pemilik bangunan joglo dipilih karena sesuai dengan menunya yang khas Jawa Gunung Kidul.
Foto : Brisik.id/Chandra Adi Nurwidya
Pada awalnya ia sebenarnya ingin membuat warung makannya seperti rumah kampung yang sederhana, namun karena konsumen saat ini suka dengan tempat yang nyaman, maka Tugiran sengaja membuat warung makannya seperti yang seperti saat ini.
Harga menu makanan di warung makan ini sangat terjangkau, untuk paket sego abang, lodeh Lombok ijo dan gudeg daun pepaya dibanderol Rp9.000. Kemudian untuk lauk tambahan seperti baceman ayam kampung tahu tempe dan lainnya dibanderol dari harga Rp2.000 sampi Rp19.000.
Warung makan Lombok Ijo Sego Abang Khas Gunung Kidul ini terletak di Jalan Pakem Turi km 0,5 Klarangan Harjobinangun Pakem Sleman Yogyakarta. Untuk menuju tempat ini tidaklah sulit, jika Teman Brisik berangkat dari pusat kota Yogyakarta, maka tinggal menuju jalan Kaliurang dan mengarah ke Utara.
Begitu sampai di pertigaan Pakem-Turi Teman Brisik tinggal ambil jalan ke kiri, kira-kira setengah kilometer Warung makan Lombok Ijo Sego Abang Khas Gunung Kidul nanti akan terlihat di sebelah kanan. Warung makan Lombok Ijo Sego Abang Khas Gunung Kidul buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga pukul 18.00 WIB.
Tags : ndeso yogyakarta gunung kidul makanan tradisional lodeh lombok ijo sego abang
Artikel ini ditulis oleh : Chandra
Tempat WFH nyaman, di temani kopi serta kudapan sebagai teman.
17 Apr 2021
Konsep penggabungan budaya Jawa dan Jepang.
16 Apr 2021
Wisata edukatif batuan lava unik berbentuk seperti bantal di Jogja.
16 Apr 2021
Pasar tradisional yang penuh nilai sejarah dan keistimewaan.
02 April 2020
Menyuguhkan keindahan matahari tenggelam yang bulat sempurna.
03 Desember 2020
Gadis kecil itu terlihat membawa tas plastik berisi pakaian bayi lengkap dengan mainannya.
16 Januari 2020
Tetap nikmat disantap walau sudah dalam keadaan dingin.
09 Januari 2021
Hampir mirip dengan pempek, beda di kuahnya.
21 Oktober 2020
Kebun rahasia yang sangat romantis cocok banget sebagai tempat berdua bersama pasangan.
17 April 2021
Harganya ditentukan berdasarkan motif dan kualitas, bukan tinggi atau kecilnya barang tersebut.
17 April 2021
Mata dibuat terpikat oleh hamparan bukit dan pegunungan yang mengelilingi cafe.
17 April 2021
Dagingnya memiliki tekstur lembut dan juice yang dihasilkan dari proses pengasapan selama 5-8 jam.
17 April 2021